HOC 013

1.5K 144 174
                                    

Happy reading
* * * * *
* * *
*

🖤❤️🖤❤️🖤❤️
TRIGON
🐅🐉

Hari-hari berlalu seperti biasa. Perth pergi ke sekolah dan Saint akan pergi ke kantor kadang-kadang, sebab ia juga harus menjaga Fah yang kesehatannya semakin memprihatinkan.
Pernikahan keduanya sudah memasuki bulan ke empat. Dan semua berjalan sama seperti sebelumnya. Hubungan keduanya tidak bisa dikatakan romantis sebab dari mulut keduanya belum ada kata cinta yang keluar. Tapi meskipun begitu, keduanya semakin dekat saja. Seperti tidak bisa hidup tanpa masing-masing menghilang dari sisi.

Pagi-pagi sudah terjadi keributan di rumah itu, dan itu karena pria manis satu-satunya di rumah itu sedang kesal juga merajuk tidak karuan.

"Pokoknya ikut!"

"Astaga, phi Saint.
Aku sudah terlambat, jangan seperti ini, cepat berikan tas sekolahku!"

"Tidak mau!" Saint bersedekap di hadapan Perth. Ia juga menatap Perth dengan pandangan kesal.

"Phi Saint... hari ini aku ada ujian.
Aku mohon... jangan membuatku kesal! Okey."

"Tidak akan aku berikan jika aku tidak boleh ikut!"

"Ck, kau ini!
Phi Fah, bujuk suamimu itu.
Aku sudah terlambat," ia berlari menaiki tangga menuju kamarnya lagi. Ia melupakan kunci mobilnya.

"Dia istrimu Perth!" seru Fah dan di hadiahi dengusan oleh Perth dan meneruskan larinya menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.

"Saint... hari ini Perth ada ujian akhir.
Di dalam tas itu ada pin sekolah Perth.
Dan suami tampanmu itu harus memakainya. Jika tidak, dia tidak akan bisa mengikuti ujiannya."

"Fah, apa salahnya sih aku ikut. Aku tidak akan macam-macam kok. Aku akan duduk diam saja menunggu Perth. Janji." Memperlihatkan dua jarinya bahwa ia berjanji.

Fah memijit keningnya, kepalanya sedikit pusing menghadapi tingkah Saint yang seperti ini. Sangat keras kepala. Juga tidak tahu kenapa akhir-akhir ini tingkahnya seperti anak kecil saja.

"Kenapa kau kukuh sekali ingin ikut. Biasanya kan kau menunggu di rumah dan menemaniku. Apa kau tidak ingin menemaniku lagi?"

"Bukan begitu Fah, aku ingin selalu berada di dekatmu. Tapi, aku juga ingin melihat Perth ujian. Dan juga... aku mau memberi pelajaran pada gadis itu. Berani sekali kegenitan pada Perth." 

"Gadis? siapa?" Fah sampai menautkan kedua alisnya penasaran.

"Tidak tahu. Ada satu teman gadis Perth yang selalu menempel pada Perth.
Aku selalu melihatnya saat menjemput Perth. Dasar, gadis tidak tahu diri! apa dia tidak tahu kalau Perth itu sudah punya istri?
Sudah jelek, kecentilan lagi."

Fah di buat membuka mulutnya lebar, namun detik kemudian ia tersenyum lebar. Rupanya suaminya ini sedang cemburu ternyata.

"Apa gadis itu benar-benar jelek?" Fah berniat untuk menggoda Saint.

"Tentu saja, wajahnya tidak ada cantik-cantik nya sama sekali. Isshh... pokoknya dia itu sangat jelek." Saint dibuat cemberut juga kesal saat mengingat wajah gadis yang pernah dilihatnya akhir-akhir ini. Dan Fah hampir tidak bisa menahan untuk tidak tertawa.

"Kalau tidak cantik pasti manis.
Masa yang mendekati Perth adalah gadis yang biasa saja, jelek pula. Tidak mungkin kan?"

"Ck, sudah aku bilang kalau gadis itu jelek, tidak ada manis dan cantiknya. Pokoknya jelek," semakin kesal saja Saint saat ini. Dan Fah lebih lebar menyunggingkan senyumnya.

Husband of Choice ✔️ EndingWhere stories live. Discover now