+a beginning+

366 23 0
                                    

This chapter had been awhile on my draf but i don't have the guts to publish it.

But anyways, i published it

As the title, it's just a beginning.
But, I hope whoever reads this chapter,
stay with me until the end of the story.

Enjoy!

☘☘☘

"Selamat pagi, Papa.."

Suara manja tersebut datang bersama kecupan lembut di kedua pipi Bill yang tengah duduk bersantai di meja makan sembari membaca selembaran koran.

"Selamat pagi, sayang." Balas Bill sesudah mendaratkan kecupan di kening sang anak yang sedikit dihalangi helai poni.

Bill menatap Bella intens, anak gadisnya yang sudah beranjak dewasa. Paras dan perawakannya yang begitu menawan, tak diragukan merupakan gen daripada mendiang istrinya.

"Rapi sekali.." Puji Bill kepada anak sematawayang nya itu.

Bella tersenyum menanggapi sembari mengambil tempat duduk di sisi kanan tempat duduk Bill.

"Tentu saja.. Papa lupa ini hari pertama Bella kuliah?" Ujar Bella dengan sengaja menyelipkan nada merajuk.

Seketika ada rasa sedikit tak rela saat melihat anak gadisnya telah tumbuh begitu cepat dan kini saatnya gadis itu memasuki hari pertama kehidupan kampus. Rasa khawatir pun tak lepas dari hatinya saat memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.

"Tentu tidak, sayang." Bill berujar lembut.

Bella hanya membalas dengan kekehan geli, "Terima kasih, Bibi. " Ucap Bella pada sosok wanita setengah baya yang sudah puluhan tahun melayani keluarga mereka. Mona -sang pelayan- hanya bisa tersenyum lembut seraya kembali fokus akan tugasnya yang tengah menuangkan air mineral di gelas milik Bill.

"Berhati-hatilah, hm? Berjanjilah untuk jangan jauh-jauh dari Alex, jika ada yang membuatmu tidak nyaman segera beritahu dia! Selalu kabari Papa juga setiap saat agar papa tidak khawatir, mengerti?" Tutur Bill panjang lebar.

Bella hanya bisa mengangguk. Sama sekali tidak membantah. Ucapan sang ayah adalah perintah, Bella sudah cukup terbiasa akan kekangan yang dilabeli sang ayah dengan rasa khawatir.

Tidak berlebihan sebenarnya jika mengingat Bella memang disekolahkan secara private atau homeschooling sejak kecil sehingga Bill cukup was-was saat anak gadisnya memasuki kehidupan kampus yang sedikit lebih liar.

Awalnya Bill ingin mengirim Bella ke luar negeri untuk belajar di sana, namun ditentang keras oleh Bella sendiri. Dengan keberanian yang dipupuk cukup lama Bella mengutarakan keinginannya untuk belajar di kota mereka agar tidak perlu berjauhan dengan sang ayah.

Bill yang tersentuh berakhir menyetujui permintaan Bella namun dengan syarat harus dengan penjagaan yang ketat. Disitulah datang sosok Alex sebagai bodyguard kepercayaan sang ayah yang mulai menemani hari-harinya menuju kehidupan kampus.

"Iyaa, Bella janji.."

Suasana berubah kaku saat Bella berujar dengan nada setengah lesu. Namun saat menyadari kecanggungan yang diciptakannya, Bella berusaha mencari topik lain.

"Uhm.. Bagaimana kabar Aunty Sofie, Papa? Bella--"

UHUKK!!

Bill terbatuk kecil saat itu juga. Dengan cepat Ia menyambar segelas air dan meminumnya hingga tandas.

In The Palm Of His HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang