+a guard+

112 14 2
                                    

☘☘☘

Pagi ini Sabella dibangunkan oleh suara gonggongan anjing. Menajamkan telinganya sementara mengumpulkan kesadarannya, Bella berusaha mencoba mencari sumber suara yang sepertinya menggema dari luar kamar.

Tunggu? Jika suara itu bisa menembus pintu kamarnya, bukankah berarti kamar yang dihuninya tidak kedap suara? Bella tertegun untuk sesaat, wajahnya dipenuhi gurat khawatir memikirkan suara dari kegiatan mereka yang mungkin saja menembus pintu kamar.

Theo benar-benar memperhitungkan segala kemungkinan kecil, mengenai kamar itu, Ia sengaja menempatkan Bella pada kamar tersebut agar para penjaga yang tengah berjaga di luar kamar Bella tetap bisa mendengar gerak-gerik perempuan itu selama Theo tidak ada. Perihal suara kegiatan malam mereka yang bocor, Theo tak mempermasalahkan, toh yang mendengar itu hanya anak buahnya, mereka pun tidak mungkin akan mati canggung hanya karena mendengar suara desahan.

GUK! GUK! GUK!

"Sial!"

Belum habis dari rasa syok yang melanda akibat fakta baru itu, umpatan dari seorang pria yang tengah tertidur menelungkup di sebelahnya membuat Bella semakin diliputi kegelisahan.

"Buka pintunya sialan." Umpatan kasar bernada keras itu membuat Bella semakin takut, dengan gemetar Ia menjaga jarak dari Theo dan memilih terduduk dengan memeluk lututnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama pintu terbuka dari luar, dan diikuti oleh masuknya seekor anjing berjenis Rottweiler.

Rhet -anjing tersebut- merupakan anjing satu-satunya, yang juga merupakan makhluk hidup satu-satunya yang dikategorikan sebagai "sahabat" oleh Theo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rhet -anjing tersebut- merupakan anjing satu-satunya, yang juga merupakan makhluk hidup satu-satunya yang dikategorikan sebagai "sahabat" oleh Theo.

Mulanya Rhet datang sebagai hadiah ulang tahun ke-14, bayi anjing kecil yang begitu galak, bahkan menggigit Theo kala pertama kali Theo menyentuhnya.

Rhet datang sebagai penjaga, pelipur lara, sekaligus sebagai terapi bagi Theo. Terbukti, hadirnya Rhet membawa dampak yang positif bagi pria itu, Theo kembali tersenyum setelah apa yang terjadi padanya.

GUK! GUK! GUK!

Anjing tersebut sontak menggonggong saat menemukan wajah baru dalam kamar itu, Bella yang digonggong sontak merapat ke arah Theo dengan mimik wajah kian nelangsa apalagi saat Rhet  mulai menaikkan kedua kakinya di atas ranjang.

Theo yang baru bangkit dari tidurnya hanya memerhatikan dalam diam. Ia lekat memandang wajah tanpa cela milik Bella dengan datar, sampai saat melihat bulir air mata mulai tumpah dari sudut mata perempuan muda itu barulah Theo kembali bersuara.

"Easy.." Raut wajah Bella berubah takjub, satu patah kata itu cukup membuat anjing tersebut tenang. Rhet berlari berpindah ke sisi Theo, dan mulai menjilati tangan pria itu yang terulur ingin mengelus wajahnya.

"Looking for me, boy?" Suara serak Theo berisi nada geli, sangat berbeda dengan nada yang biasa dipakai saat berbicara dengan Bella. Tangannya setia mengelus tubuh besar yang sudah melompat dan mulai berguling di atas ranjang.

In The Palm Of His HandWhere stories live. Discover now