PART 25

7.6K 328 5
                                    

⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️
Tema:Michelle korban

             Happy reading

Setelah satu minggu ia menginap dimansion Dirgantara karena ingin berlama-lama dengan Rayyan, Zayyan dan Garuda ia bahkan tak sekolah. Tak mengabari siapapun bahkan Kia, Hanya Sofya saja.

Tapi untuk mengunjungi Accipiter dan Storeoz Devils ia sering dengan menggunakan topeng. Dan hari ini setelah satu minggu ia tak membuka ponsel yang isinya hanya Qilla, Ia akhirnya membuka ponselnya.

Ia diberitahi Kia, Jikalau Michelle kecelakaan dua hari yang lalu dan dirawat dirumah sakit Chale. Ia sekarang memutuskan menjenguk sekaligus mencari tahu dibalik kecelakaan kakak dari sang pemilik raga.

Memarkirkan mobil Avanza terbarunya diparkiran rumah sakit lalu melangkah dengan wajah datar dan dingin khasnya melewati koridor demi koridor rumah sakit.

Hingga sampai diruangan inap VVIP dan langsung membukanya begitu saja mengetuk pintu terlebih dahulu. Semua atensi mengarah padanya. Ternyata disini bukan hanya anggota keluarga Sanjaya tapi juga inti Aerozro.

"Ngapain kamu kesini?!"Pertanyaan sinis yang terlontar dari bibir merah tantenya.

"Jenguk"

"Seminggu kemana aja? Kok gak ada kabar?"Pertanyaan lembut dari Reygan.

"Kepo"

Ia duduk disofa dengan tidak sopannya. Tak mempedulikan tatapan tidak suka sepupu, Om dan tantenya bahkan keluarganya.

"Kamu kemana aja sayang? Oma kangen sama Qilla"

Oma duduk dikursi roda dan langsung memeluk Qilla dengan erat. Qilla hanya diam tak membalas ataupun melerai, Dia juga diam saja tak membalas perkataan Oma.

"Ditanya tuh jawab jangan diam aja!! Bisu lo!!"Ujar Arie.

"Arie, Jangan begitu dia adik kamu"Tegur Opa Jaya.

"Opa Oma. Kenapa sih kalian harus sayang sama dia, Dia itu wanita murahan. Mending usir aja dari keluarga Sanjaya"Keluh Michelle.

"Michelle, Apa Mama papamu mengajarimu membenci adikmu?!"

Qilla berdecak sebal mendengar keluarga sang raga begitu membencinya. "Kronologi?"

"Hah?"

"Ck, Jelasin kronologi kecelakaannya?!"

"Dih, Siapa lo?! Sok banget. Padahal bisanya cuman ngangkang"Sindir Krish--Sepupu Qilla.

"Krish Vido Sanjaya diam!! Michelle jelaskan kronologinya?!"Tuntut Opa Jaya.

Michelle mengangguk lemah. "Gak tahu kenapa tiba-tiba remnya blong Opa, Padahal mobil Michelle sering diservice"

Sudah Qilla duga jikalau ada kejanggalan dibalik kecelakaan Sang kakak dari raga yang ia tempati. Jadi, Ia membuka tas yang tersampir dibahunya, Lalu mengambil laptopnya.

Dengan cekatan jari-jarinya menari diatas keyboard dengan wajah serius sekaligus datar dalam waktu yang bersamaan. Membutuhkan waktu 10 menit untuk selesai.

Ia merenggangkan otot-otot lehernya, Dan juga otot-otot jari jemarinya hingga ada bunyi 'Kretekan'.

"Remnya sengaja diblong"

Suara dingin Qilla membuat mereka menghentikan kegiatan tawa mereka lalu memandang Qilla dengan bingung. Membuat gadis kuncir kuda itu menghela nafas.

"Dari rekaman yang gue ambil diTKP, Benar ada sabotase mobil"

Qilla memutar laptopnya hingga menghadap mereka lalu memutar vidio CCTV yang tersedia disana.

"Gimana bisa lo dapatin rekaman CCTV ini? Maksudnya ngebuka rekaman CCTV itu gak mudah"Ucap Lava.

Qilla mengedikan bahunya acuh, Membuat mereka semua menggeram kesal. Gimana bisa ada manusia super nyebelin kaya dia? Pikir mereka semua.

"Ada, Gue contohnya"Balas Qilla, Dia mudah menebak ekspresi seseorang jadi ia tahu apa yang dipikirkan mereka. Seakan ia bisa membaca pikiran mereka.

"Wait, Maksud lo mobil Michelle disabotase orang lain. Gimana lo bisa tahu? Sedangkan dividio itu hanya ada kecelakaannya aja"Tanya Roni.

"Gue sering lihat sabotase rem blong kaya gini, Lagian kaca mobil Michelle transparan jadi kelihatan dari ekspresi dan paniknya dia"

Semuanya mengangguk-angguk mengerti.

"Tapi siapa yang sabotase mobil Michelle? Emang lo punya musuh Cel?"Tanya Lava.

"Gue gak pernah punya musuh kali"

"Ini berhubungan sama teror beberapa hari terakhir"Jawab Qilla.

"Reno kamu selama ini selalu diteror?"Tanya Oma, Ajeng Sanjaya.

"Iya Mah, Beberapa hari ini kita diteror mulu"

"Hati-hati, Karena ini udah keterlaluan sampai Michelle jadi korban"Peringat Renald.

"Siapa sih sebenarnya mereka?"

Qilla menyimpan kembali laptopnya ditas miliknya, Lalu menyandarkan kepalanya pada penyangga sofa dibelakang sana. Ia terlihat santai dan tenang.

"Orang yang dendam karena perusahaan Sanjaya lebih sukses"Jawab Qilla

Qilla menyeringai dengan tatapan mengarah pada Renald yang juga menatapnya dengan bingung. "Musuh yang sama dengan pembun*han keluarga Aldebara"

Uhuk!

Tepat sasaran pasti Renald akan tersedak ludah sendiri begitu mendengar kalimat Aldebara. Keringat membasahi pelipis pria itu dengan wajah kentara sekali gugupnya.

"Bang, Lo kenapa?"Tanya Arie.

"G-gak papa"

"Hati-hati aja kalian, Karena musuh keluarga Sanjaya orangnya nekat, Lihatkan Michelle udah korban pertama, Tapi bagi 'dia' itu gak seberapa. Bahkan dia nekat membun*h semua keluarga Aldebara"

Semuanya meneguk saliva susah payah. Jika mereka senekat itu maka tidak memungkinkan jika pesan berisi teror itu benar adanya, Jikalau mereka akan membun*h mereka satu persatu.

Qilla bangkit dari duduknya, Menyampirkan tasnya kebahu kananya. "Gue pergi"

Lalu kaki jenjang nan mulus milik gadis itu melangkah pergi dari ruangan VVIP tempat Michelle dirawat. Ia sudah putuskan akan bertemu Kiara dan memberitahukan semuanya pada sahabat sang pemilik tubuh yang asli.

          Bersambung

Next Or Stop?

Tema Selanjutnya
      'Marah'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang