PART 23

7.6K 353 1
                                    

⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️
Tema:Garuda dan Flavio

                   Happy reading

"Ssttt... Jangan main hp teros enter burik marah lagi"Bisik Kia.

Saat ini pelajaran Fisika tengah berlangsung, Bu Rika tengah menjelaskan didepan kelas dengan suara kek tikus kejepit, Kata Qilla.

"Berisik!"

Saat ini Qilla tengah bermain ponsel, Chatan dengan 'Tuan Dirgantara'

-Tuan Dirgantara:
||Besok, Ketemu di sekolah

-Nyonya Dirgantara Anderson:
||Kenapa?

-Tuan Dirgantara:
||Karena gak mau bikin anak orang cemburu, Aku pengen putusin pertunangan aku sama Vio. Dan publishin hubungan kita.

-Nyonya Dirgantara Anderson:
||No Problem. Lgian gw gedk bngt sama Vio, Caper kek lonT

Lalu setelahnya Qilla menyimpan ponselnya diatas meja, Dan menyelusupkan kepalanya antara lipatan tangan.

"Lihat noh depan"Ujar Kia.

"Gak belajar pun gue tetap pintar"

"Sok-sokan lo babi, Nilai lo aja jauh diatas gue"

Qilla hanya memutar bola matanya malas, Memang Qilla yang dulu bodoh binti bego dan sekarang Qilla bahkan udah lulus S3.

*******

Suasana mencekam berada diruangan megah nan mewah. Semuanya diam saja menunggu ucapan To The Point dari sang pelaku yang mengajak dua keluarga bertemu dimansionnya.

"Saya putuskan pertunangan ini"Ucapnya

"TIDAK BISA BEGITU DONG!! KAMU SUDAH MENJADI TUNANGAN ANAK SAYA!"

Garuda, Ya dia Garuda. Pria yang tidak kelihatan selama beberapa minggu terakhir karena sedang merekrut anggota terbaik untuk Alenya. Sekaligus sibuk karena Gang Red Blaze akhir-akhir ini banyak melakukan war.

Sekarang ini waktu yang pas untuk memutuskan Flavio karena juga sekarang jadwal Garuda sedang senggang-senggangnya. Karena ia tidak mau terus menyembunyikan Qilla.

Garuda menyeringai, Ia tampak santai dan tenang tak terusik sedikit pun, Meski semua mata menatap tajam kearah dirinya. "Apa yang saya gak bisa lakuin?"

Zero Agaraf, Papa Flavio berdiri menunjuk Garuda dengan muka memerah menahan amarah. "KALAU KAMU INGIN MEMPERMAINKAN ANAK SAYA, SAYA TIDAK AKAN TERIMA!!"

BRAK!

Aditya Dirgantara, Selaku Ayah kandung Garuda memukul meja dihadapannya dengan cukup kencang. Membuat semua terlonjak kaget kecuali Garuda.

"Saya tidak akan mengizinkan kamu memutuskan pertunangan begitu saja! Kalau kamu begini, Saya akan menikahkan kalian sebentar lagi"

Flavio menangis, Terisak hebat dengan bahu bergetar. "Garu, Aku gak mau putus sama kamu, Kita udah tunangan loh"

Garuda tersenyum smirk. "Terus gue peduli? Gak akan pernah. Sampai kapanpun Ale dan Acha akan terus bersama dimanapun itu"

PLAK

Renadya Alia Dirgantara, Sang ibunda Garuda langsung menampar Garuda dengan keras, Tapi tak berefek apapun pada Garuda. Ia masih duduk tenang.

"BUNA JUGA SAYANG ALE TAPI SADAR RUDA. DIA UDAH PERGI!!"Bentak Rena dengan emosi yang menggebu.

"Iya Garuda, Kamu harus move on. Kasihan Ale gak akan tenang kalau kamu kaya gini terus"Kata Flavio sok bijak.

Atas yang terjadi pada Alenya, Dengan entengnya Vio bilang begitu? Garuda mengepalkan tangannya, Dengan dada yang naik turun ketika mengingat cerita dari Qilla kalau yang sabotase kecelakaan itu adalah orang didepannya.

Sontak saja, Pria dengan headband merah itu berdiri dari duduknya, Dengan bola mata menggelap, Dan kedua tangan yang terkepal erat.

"MANA BISA GUE TUNANGAN SAMA DALANG ORANG BIKIN ALE KECELAKAAN!!"

"Maksud kamu?"

"Anak Anda Flavio Zaviera dan kakaknya Sergio Ginokra, Dua orang yang telah menyabotase kecelakaan Ale waktu itukan?!"

Aditya dan Rena memandang Flavio dengan tatapan tak percaya. "Apa benar begitu Vio?"

Vio menggeleng kan kepalanya dengan tangisan yang mendominasi ruangan. "Itu gak bener om tante. Garuda kalau kamu gak mau tunangan sama aku, Gak papa tapi jangan nuduh aku yang nggak-nggak"

"Oh ya?"Garuda mencari ponselnya disaku celana lalu mengotak-atiknya.

-
"Vio, Abang udah berhasil bikin Aletheya celaka"

"Bagus dong, Rencana kita berhasil karena sekarang Theya udah meninggal"

"Iyalah, Bang Gino kan jago bikin rencana. Abisnga gedek banget sama dia yang lebih diutamain Sofya"

"Karena Theya udah meninggal, Sekarang giliran aku yang menempati tempatnya. Aku akan jadi Nyonya Dirgantara, Dan Queen Red Blaze"
-

Garuda mematikan rekamannya lalu memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana, Dengan seringai dibibir sexynya ia menatap Vio yang sudah berkeringat dingin ditempat.

PLAK

Rena menampar pipi Vio dengan keras, Dilihat dari wajahnya wanita paruh baya yang masih terlihat muda itu begitu emosi. Bagaimana tidak, Ale itu sudah ia anggap seperti anak sendiri, Karena sedari kecil Ale sudah bersamanya.

"DASAR ANAK KURANG AJAR!!"

"Saya setuju, Putuskan pertunangan ini detik ini juga. Karena dia tak pantes menjadi nyonya Dirgantara"Ujar Aditya.

Zero sendiri sudah gelagapan ditempat, Ini rencananya. "K-kalau begitu, S-saya pamit"

Pria paruh baya itu menarik tangan Vio untuk pergi dari tempat mencekam ini. Sementara Aditya yang sudah tahu dia akan kabur pun menahan pergelangan tangan Zero dengan erat.

"Mau kemana kamu? Karena kamu dan anak kamu sudah membun*h putri keluarga Dirgantara. Saya tidak akan melepaskan mu dengan mudahnya"

"Stop it! Ini perintah seseorang, Kalian boleh pergi"Lerai Garuda.

Aditya dan Rena memandang tidak percaya kearah Garuda, Masalahnya ini melibatkan kepergian Ale kenapa dia begitu santai. Mereka tahu betul betapa terpuruknya Garuda.

"Dengarkan? Lepaskan, Biarkan dua tikus kecil itu pergi!"

"Why?"

"Turuti saja!"

Dengan berat hati Aditya melepaskan cengkramannya pada Zero, Membuat pria paruh baya itu segera pergi dari kediaman Dirgantara dengan menarik pergelangan tangan Vio.

Setelah dua orang sialan itu pergi, Garuda duduk dengan santai dan tenang. Menyandarkan kepalanya pada sofa yang tersedia.

"Jelaskan"Tuntut Aditya dengan tajam.

"Tidak ada, Hanya menuruti permintaan seseorang yang istimewa"

"Kenapa Garuda?! Kenapa kamu biarkan pembun*h Ale pergi?!"Sentak Rena.

"Ikuti saja permainan Putra mu dan menantumu"

            Bersambung

Next Or Stop?

Tema Selanjutnya
     'Dirgantara Family'.

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Where stories live. Discover now