PART 17

8.4K 338 0
                                    

⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️
Tema:Back To Mansion Sanjaya

             ...Happy Reading...

Setelah dari Mall, Qilla kembali kemansion keluarga Sanjaya menggunakan mobil lamborghini terbarunya. Ia turun dari mobil dengan kacamata hitam bertenggar manis dipangkal hidungnya, Juga tangan yang membawa banyak belanjaannya di Mall.

Ia memasuki pekarangan rumah bak istana ini dengan dagu terangkat tinggi.

"Masih punya malu kamu setelah ambil uang saya dan buat anak saya celaka, Masih punya muka untuk kembali kerumah"

Qilla berbalik menatap sang ibunda yang berkacak pinggang dengan Arie yang memakai alat pembantu tangan.

"Punya muka, Muka saya gak ilang nyonya Ratna"Jawab Qilla dengan dingin.

"Ck, Seharusnya kamu pergi saja selamanya dari rumah saya!"

Mendengar itu Qilla tertawa sinis, Ia memandang Ratna dari bawah hingga atas dengan tatapan meremehkan. "Yakin rumah anda? Ini masih punya Opa, Jadi jangan sok keras karena nantinya saya pewaris keluarga Sanjaya"

Lalu melangkah pergi dengan senyum smirk yang menghiasi wajahnya.

"Beneran udah berubah mah"Lirih Arie.

Sewaktu gadis dengan surai panjang itu melewati lorong menuju keruangan dimana kamarnya berada, Ia malah berpas-pasan dengan Renald yang hendak pergi.

"B*tch, Gimana layanin om-omnya udah puas?"Tanya Renald ambigu.

Qilla mengedikan bahunya acuh, Ia tetap melanjutkan langkahnya tapi terhenti ketika langkah ketiga, Tanpa berbalik ia berkata. "Bang El, Udah deket dengan musuh. Sadar gak sadar disekeliling abang ada keluarga Ariov"

Kemudian dia melangkah pergi memasuki kamarnya, Sementara Renald masih mematung ditempat. Ia membatu.

"Qilla? Apa dia kenal gue? Jangan sampe dia tahu keluarga gue"

Ada banyak pertanyaan dibenaknya, Kok bisa Qilla tahu tentang sebutannya dan bagaimana bisa dia tahu tentang keluarga Ariov adalah musuhnya yang harus ia musnahkan seluruh keluarga serta keturunannya.

"Dia licik, Gue harus hati-hati sama dia"

________

Sementara ditempat lain, Tepatnya di sebuah taman dekat rumahnya. Ia duduk termenung dibangku taman ditemani dengan rokok yang setia ada ditangannya yang diapit.

Otak kecilnya memikirkan kebersamaan mereka waktu kecil, Dimana ia dan 'dia' sering melakukan balapan sepeda dan berenang didanau. Semua itu terekam jelas diotaknya.

Menghembuskan asap rokok itu dari mulutnya, Ia mendongak menatap hamparan bintang-bintang dan rembulan yang menerangi malam gelapnya. Cahaya kerlap-kerlip yang indah jika dipandang.

"Gue gak peduli mau gimanapun tanggapan Keluarga Lava sama keluarga gue. Gue harus dapatin Qilla kembali, Gue gak munafik kalau masih cinta sama dia"Ujarnya.

"Gak peduli siapapun itu yang halangi jalan gue, Gue akan hancurin dia. Kalaupun nanti ada orang ketiga gue gak akan biarin dia ngerebut Qilla dari gue"

"Shaqilla Kinara Sanjaya, Gue dapatin lo kembali Baby"

________

Malam harinya Qilla turun kebawah untuk makan malam, Terlihat keluarganya tengah makan dengan khidmat diiringi obrolan kecil.

Terdengar suara gesekan kursi yang mengalihkan atensi mereka. Memandang dengan sinis setelah tahu siapa yang duduk dibangku itu. Gadis dengan piyama boboiboynya, Qilla.

"Urat malunya udah putus kali ya, Gak tahu malu banget"Sindir Michelle.

"Nih lihat tangan gue retak gegara lo tolol!"Ujar Arie seraya menunjukan tangan kanannya yang diperban dan dibantu alat yang mengalung dilehernya.

"Ssttt... Gak boleh ngomong kasar"Ujar Ratna, Mengelus dengan lembut punggung tangan anaknya.

"Ck, Sudahlah dia ngadu sama Opa dan Oma, Soal kejadian waktu itu. Papa dimarahin Opa"Lerai Reno dan melirik Qilla sinis.

"Dasar cepu!"Sindir Michelle dengan ketus.

BRAK!

Semua terperenjat kaget saat Qilla dengan keras menggebrak meja. "Berisik!"

Entah bagaimana suasana berubah menjadi mencekam seperti itu, Masing-masing dari mereka melihat bulu-bulu ditangannya yang berdiri. Hanya dengan pembawaan dingin dan mata tajam Qilla, Semua orang bungkam bahkan sebisa mungkin fokus pada makanannya.

~Boboiboy Galaxy~

Nyanyian itu membuat semua orang menoleh pada Qilla, Karena ponselnya berbunyi. Membuat siempunya, Beranjak dari duduknya. Dan pergi untuk mengangkat telepon, Ditempat jauh. Karena telepon itu berasal dari 'MyAcha👩‍❤️‍💋‍👩'

'Ale, Gang lo udah siap. Ketempat yang gue kirim sekarang, Gue Sharelock'

Ya satu minggu terakhir, Garuda tidak bisa dihubungi siapapun kecuali Qilla. Bahkan tunangannya sendiripun ia abaikan, Btw mereka belum putus karena, Garuda sibuk dengan Gang baru Qilla.

"Hmm. 15 menit"

Sambungan terputus, Ia kembali kekamar dan berganti pakaian terlebih dahulu. Membawa kunci mobil lamborghini-nya, Dan dompetnya yang berisi uang cast dan blackcard dari Garuda hasil penghasilan Chale Company.

Ia berjalan menuruni tangga, Dan berniat menuju kepintu utama tapi sebuah suara menginterupsinya. Ia berbalik

"Mau kemana kamu?! Mau ngejal*ng?!"Tanya Reno dengan sinis.

"Qil, Ini udah malam. Mau kemana? Gak baik gadis keluar malam"Ujar Lava dengan lembut.

Qilla malah memutar bola matanya malas. "Gak usah sok baik Lav. Liat aja dandanan gue kek gini masa mau. Ngejal*ng sorry gue bukan Alin"

Qilla sekarang ini tengah memakai Tank top dengan balutan Jaket kulit hitam ditubuhnya. Jangan lupakan celana jeans hitam dan sarung tangan khusus pembalap yang kainnya sampai siku jari berwarna hitam. Dan jangan lupakan surai panjangnya dikuncir kuda. Pokoknya serba hitam bahkan sepatu pun hitam. 

Tanpa menunggu balasan, gadis itu pergi dari mansion keluarga Sanjaya. Mereka tebak pasti Qilla akan pergi balapan, Tapi mereka salah nyatanya ia pergi dengan mobil lambhorgini terbarunya untuk kemarkas barunya.

Hingga sampai disebuah mansion jauh dari jakarta, Ditengah hutan belantara. Ia masuk kedalam yang sudah banyak orang dengan berdiri tegap dengan pakaian serba hitam.

Hening menyelimuti tempat itu ketika gadis itu duduk dikursi putar hadapan mereka semua. Dan oh satu lagi jangan lupakan Qilla memakai topeng yang hanya menutupi bagian matanya sampai rambut. Jadi orang tak akan kenal dirinya.

Seorang pria datang dengan balutan Kaos polos hitam terbaluti jaket khususnya 'Red Blaze'. Memakai celana selutut cargo dan topi hitam yang bertenggar dikepalanya. Tanpa menutupi wajahnya.

Ia berhigh Five dengan Qilla, Dan mengecup sekilas bibir sexy gadisnya. Membuat semua tercengang tapi tetap diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Takut tiba-tiba dibantai.

"PERHATIAN SEMUA!!"

Garuda berteriak lantang membuat yang lain langsung berdiri tegak tanpa disuruh. Atmosfer sekitar berubah tegang.

           BERSAMBUNG

TEMA SELANJUTNYA
     'GANG MAFIA BARU'

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang