❝ Harusnya lo semua ikut saran gue tadi, kita cabut sekelas.❞
⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹
26 Siswa yang berjuang untuk tetap hidup di lingkungan yang mereka tidak ketahui mengapa mereka bisa ada disana. Mereka disis...
Lianz pun melepaskan cekikikan nya, "Modal cekikan doang gak bisa bikin gue mati."
"Oh gitu?"
Lianz berlari mendekati Karvino, pertarungan yang sengit tak lagi bisa dihindari, bermodalan ilmu bela diri yang Lianz punya sejak kelas 5 SD kini bisa ia praktikan.
BUGH
BUGH
Berkali-kali Karvino melakukan serangan tinjuan, namun Lianz masih bisa menangkis, walau berkali-kali juga Lianz tersungkur akibat tenaga Karvino yang besar.
BUGH
Pertahanan Karvino cukup bagus sehingga Lianz sulit untuk menyerang,
BUGH
sekali lagi, Karvino menendang Lianz hingga ia tersungkur, tubuh Lianz sudah lumayan babak belur dibuatnya,
Lianz memundurkan tubuhnya, ia sudah kalah, Lianz sudah tidak bisa apa-apa lagi sekarang.
Karvino maju mendekati Lianz dengan pisau ditangan nya, sementara Fajash hanya tertawa menyaksikan pertempuran ini.
"Kan gue bilang, lo gak bakal bisa ngelawan gue." ucap Karvino, ia langsung mengarahkan pisaunya tepat di jantung Lianz.
Lianz memejamkan matanya, 'Lagian nih ya, kalo kita berhadapan sama sosok berjubah itu, pasti mereka bakal abis ditangan kita berdua.'
ucapan ia dengan Arka beberapa waktu yang lalu terlintas, membuat tekad Lianz untuk bisa membunuh salah satu dari mereka kembali membara.
Jarak Pisau itu sudah sekitar 20 cm dari dadanya, dengan segera, Lianz langsung menendang bagian kelamin Karvino hingga membuat empunya mengerang kesakitan.
Kini Lianz mengunci pergelangan tangan Karvino, ia juga merebut pisau milik Karvino.
Fajash terbelalak kaget, ia langsung menghampiri temannya.
"Lo, kalo berani ngedeket, temen lo bakal mati." ucap Lianz pada Fajash.
Namun sepertinya Fajash tak mengindahkan perkataan Lianz, ia tetap maju.
Lianz juga tak main-main atas perkataan nya, dengan emosi yang membara, ia menusuk leher Karvino sedalam mungkin.
JLEB
"AKKHHHHH." teriak Karvino.
"Ini balasan lo udah nikam temen gue, Shaza." bisik Lianz, ia menendang tubuh Karvino yang sudah sekarat.
Mulutnya mengap-mengap mengeluarkan gumpalan darah.
Fajash mengerang marah,
ia segera berlari menghampiri Lianz, menendang lengannya, tapi Lianz masih kokoh berdiri.
BUGH
Lianz meninju mata Fajash, namun belum mampu melumpuhkan kakak kelas nya ini.
Fajash langsung mendorong tubuh Lianz ke tembok, menginjak betis Lianz.
Lianz pun mengerang kesakitan, namun Fajash belum mau melepaskan injakan nya.
"Gue pastiin lo gak akan bisa keluar dari tempat ini." bisik Fajash,
PRAAANGG
Fajash memegang kepalanya, lalu sedetik kemudian pingsan disamping Lianz.
Lianz sedikit kaget ketika seseorang memukul kepala Fajash menggunakan pot tanaman yang terbuat dari tanah liat.
"Arka?"
Arka memeluk tubuh Lianz erat, prihatin melihat kondisi Lianz yang sudah penuh lebaman, darah akibat goresan pisau dimana-mana.
"Maaf, maafin gue udah ninggalin lo sendiri."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.