"Kita harus buru-buru keluar dari lab bahasa, disini banyak barang elektronik, mudah meledak juga." kata Haikal.
"Tapi kita harus kemana?" tanya Getsy.
"Ruang OSIS?" sahut Deano.
"Kuncinya cuman ada di Ketos sama Waketos doang." jawab Ryula.
"Di Erik sama Lianz?" tanya Revano, Ryula mengangguk.
"Gak kok, gue punya. Waktu itu Erik kasih kuncinya ke gue." ucap Deano merogoh saku celana abu-abu nya.
"Oke."
Mereka berlari kecil keluar ruang lab bahasa, benar saja, sepersekian detik kemudian saat mereka berada satu meter dari lab bahasa, ledakan terdengar dari sana.
"Telat semenit badan kita ancur didalam sana." ceplos Revano.
Sudah hampir sepuluh menit mereka berjalan, namun ruang OSIS masih terasa sangat jauh.
"Sebentar, berhenti dulu deh." ucap Teza.
"Ada yang bawa peta nya gak? gue rasa dari tadi kita cuman muter-muter doang." tambah Teza.
"Gue bawa." jawab Ryula memperlihatkan peta yang ia simpan didalam saku nya.
"Bukannya tadi ada tiga, Ryu?" tanya Altharel.
"Satunya gue kasih Lianz, dan satunya lagi gue kasih ke Raka, dia minta. Katanya dia belum terlalu hafal sama denah sekolah." jawab Ryula.
"Yaa wajar sih, dia kan anak baru empat bukan disini." kata Deano.
"Syukur deh, seenggaknya rombongan mereka punya denah nya." Altharel sedikit tenang.
"Ck, masih aja lo mikirin mereka, emangnya mereka mikirin kita? enggak kan?" sahut Gavin.
"Bacot banget nih orang ya," Altharel berusaha mengontrol emosi nya.
"Wajar Vin, Altharel ketua kelas, dia punya tanggung jawab." Haikal bersuara.
"Tau ya, beban kelas mending diem dah." celetuk Deano.
"Anjing lo dean, ranking dua puluh satu mending diem." balas Gavin tak terima dikatai beban kelas.
"Lah, gak aci bawa-bawa ranking."
"Lo berdua bisa diem gak? capek gue kalo dengerin ocehan kalian." ucap Teza.
Ryujin mulai membuka gulungan denahnya, sepertinya tak ada yang berubah dari rute lantai dua sekolah mereka yang asli.
"Harusnya dari lab bahasa ke ruang OSIS gak jauh, tapi kenapa kita gak sampe-sampe ya?" tanya Getsy.
Gavin mendengus lucu, "Ya iyalah, lo pikir kita ada disekolah yang asli? kita sekarang ada di dunia lain tau!"
Altharel memegang keningnya frustasi, didepan mereka hanyalah lorong gelap yang dikelilingi kelas-kelas kosong.
"Gue haus .. laper juga." ucap Haikal pelan.
Kondisi mereka bisa dibilang prihatin, tak ada minuman atau cemilan makanan yang bisa mengisi energi mereka saat ini.
Ditengah ke frustasian yang mereka alami, tiba-tiba saja mereka merasakan tempat yang mereka pijaki berguncang hebat,
Mereka berdelapan saling berpandangan.
" .. ini gempa." gumam Revano.
Saat mereka hendak berlari untuk mencari perlindungan, lantai dilorong tersebut retak seperti akan rubuh.
Tapi tunggu, ini bukan gempa! melainkan memang gedung sekolahnya yang bergetar. Guncangan semakin hebat,
Mereka bisa menyadari bahwa sebagian dari gedung ini akan segera rubuh cepat atau lambat karena kebakaran hebat di perpustakaan yang merembet ke bagian kiri gedung.
YOU ARE READING
[1] Elixir Class : Survive ❪ ✔️ ❫
Mystery / Thriller❝ Harusnya lo semua ikut saran gue tadi, kita cabut sekelas.❞ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ 26 Siswa yang berjuang untuk tetap hidup di lingkungan yang mereka tidak ketahui mengapa mereka bisa ada disana. Mereka disis...
![[1] Elixir Class : Survive ❪ ✔️ ❫](https://img.wattpad.com/cover/328658256-64-k111172.jpg)