"Shut, Gak boleh gitu, Kan Qilla juga bagian dari keluarga Sanjaya"

Dan Tentu saja, Dia Aliana Fauziyah Sanjaya. Dilicik yang mempermainkan peran sok polos, Sok lugu dan sok tersakiti. Jujur saja aktingnya membuat Qilla muak. Dia anak dari sahabat Riko-Ayah Qilla, Katanya keluarga Alin sudah menungg4l.

"Gak bisa sayang, Tunggu saja umurnya 20 tahun kita akan buang dia. Tahan saja. Demi Oma"Jawab Riko.

Sedangkan Shazein Lavaza Sanjaya, Kakak kembar Qilla itu hanya diam. Tak tahu harus berbuat apa, Ia benci adiknya tapi dilain sisi ia sayang adik kembarnya.

"Ngeb4cot terus bisanya! Berisik mulut kalian bau jigong!"

Setelah ucapannya itu membuat Keluarga Sanjaya tertegun, Qilla pergi menuju kamarnya dengan gaya sombong dan angkuhnya.

Kamarnya itu terlalu Alay menurut Qilla, Karena kamar ini serba Pink, Dan Ale tidak suka itu. Ale suka hitam sama seperti Garuda, Dua pasangan pecinta hitam. Sepertinya Kamar Qilla harus didesign khusus oleh Ale.

Dia berjalan menuju lemari dan membukanya setelah melihat isinya Qilla membuang nafas kasar. Oantas saja Qilla dikatai Nerd, Soalnya bajunya gak ada yang bagus, Semua bajunya lusuh.

Ia membuka laci nakas dan menemukan Black Card disana, Sepertinya ini tabungan Qilla si Nerd yang mempunyai Raga ini. Oke, Kita buat kejutan disekolah.

Ia kembali kebawah dan menemukan keluarganya masih asik becanda.

"Ngapain kesini?! Mau ikut main?! Oh gak bisa! Hama kaya lo gak pantes sama kita"Ujar Michelle.

"Gak usah Ge-er, Gue mau Shoping. Eh tua bangka jangan lupa uang bulanan gue kerekening yang banyak"

Plak

"YANG SOPAN ANJ*NG SAMA YANG LEBIH TUA! BELAJAR SOPAN SANTU GAK LO?!"Bentak Arie setelah menampir pipi mulus Qilla.

Tatapan Qilla berubah tajam, Lidahnya bermain-main didalam mulut. Asin, Sepertinya sudut bibirnya berdarah, Tapi itu bukan masalah. Karena Jiwa ini Aletheia Calista Anderson. Leader Mafia.

"Cuih, Ngomong jangan pake kuah"Nada suaranya dingin.

"Qilla! Minta maaf sekarang!"

Kepalanya Qilla miringkan, Menatap satu persatu kuman yang akan dia habiskan, Nanti.

"Kirim Uang rekening! Atau Laporin Oma, Opa"

Setelah itu Qilla pergi dari mansion keluarga Sanjaya dengan hati yang bergemuruh hebat, Jujur saja ia tak suka disentuh. Ini adalah pertama kalinya Seorang Leader Mafia ditampar oleh orang asing pula.

Sementara didalam mansion semua orang menatap nyalang Kepergian Qilla, Tapi pertanyaan mereka. Kenapa Qilla nya berubah.

"Qila, Berubah ya?"Ujar Lava.

"Cih, Ngapain lo mikirin dia?! Mau bela dia lo?!"

Lava memandang sinis Renald. "Gue aneh aja gitu, Setelah sadar dari koma selama seminggu kenapa jadi aneh gitu?!"

"Bener juga sih! Kenapa ya Qila?!"

<Leader Mafia Transmigration>

Sekarang Shaqilla tengah berada di Mall terbesar dijakarta, For You Information aja nih ya, Ini Mall sebenarnya punya Garuda Dan Ale yang memiliki bisnis besar diseluruh dunia. Mempunyai cabang diseluruh dunia maksudnya.

Setelah selesai belanja dan Spa, Qilla memilih makan direstoran Dalam Mall saja. Soalnya cacing dalam perutnya sudah demo ingin meminta makanan.

Seraya mengotak-atik ponsel yang baru dia beli, Ia menyimpan nomor orang yang ia hafal, Misalnya Garuda, Alan, Bastian dan Septian.

⏭ Leader Mafia Transmigrasi ⏭ ||END||Where stories live. Discover now