Elixir Class, Survive : Level 2

Start from the beginning
                                        

Selanjutnya, suara itu menyebutkan satu persatu nama-nama siswa siswi yang telah kalah dalam game ini, sekaligus menyertakan bagaimana mereka bisa meninggal.

"Raka sama Mora udah meninggal .." ucap Arka pelan.

"Kan bener, kalo cuman pergi berdua itu gak akan aman." kata Erik.

"Teo, Wonia sama Mia juga gak nepatin janji nya sama kita," sahut Lianz.

"Harusnya dari awal mereka ikut kita." timpal Arka.

"Selanjutnya, kalian harus berpasangan agar permainan ini bisa cepat selesai."

Dahi mereka bertujuh mengerut, berpasangan? mengapa harus berpasangan?

"Kalian lah yang akan menentukan pasangannya, berpasangan lebih baik daripada sendiri!"

"Revano Prayanu, who do you chose?"

Revano sedikit kaget ketika namanya yang dipanggil lebih dulu untuk menentukan pasangannya, ia menatap ke enam temannya bingung,

"Getsy," jawabnya ragu, ia takut kalo ini adalah jebakan dimana ia harus membunuh pasangannya.

"Success! Arka Cahdrolion, who do you chose?"

Arka juga tampak bimbang untuk memilih, tapi .. "Lianz." jawabnya mantap, kalau seandainya ini adalah jebakan seperti yang ada dipikiran Revano, ia akan menyuruh Lianz untuk membunuhnya.

"Success! Erik Rasyid, who do you chose?"

Erik menatap Ryula lalu Altharel bergantian, hanya tinggal mereka pilihannya. Diantara mereka bertiga pasti ada yang tidak memiliki tim.

"Nothing Selected." ucap Erik.

Altharel membelalakan matanya kaget, begitupun yang lain. Apa mungkin Erik memilih mengalah pada Altharel?

"Rik ..?"

"Success! Altharel xenio, who do you chose?"

"Ryula." ucapnya, Altharel tak begitu yakin akan pilihannya. Pemikirannya sama dengan Revano dan Arka, mereka hanya takut ini salah satu jebakan.

"Success! kalian harus berpencar sekarang!"

"Jika kalian takut untuk mati, silahkan saling membunuh tim yang lain terlebih dahulu."

Mereka bertujuh menegang, lalu saling bertatapan tanpa bersuara, saling membunuh? sudah jelas mereka tidak akan melakukan nya.

"Jika dalam waktu 30 menit belum juga ada yang saling membunuh, maka kami akan memilih secara acak tim mana yang akan dibunuh pertama."

Lagi-lagi mereka berkeringat dingin, meneguk salivanya tegang.

"Ingat, sekarang ada 3 tim dan 1 individual, dua lebih baik daripada satu. Jangan lupa untuk egois!"

"Permainan gila, siapa sih yang buat?" protes Altharel, yang lain masih menganga tak percaya.

Haruskah mereka saling bunuh membunuh? 'Disetiap permainan, pemenang nya cuman ada satu, dan itu artinya dari kita bertujuh, cuman ada satu yang selamat.'

[1]  Elixir Class : Survive  ❪ ✔️ ❫Where stories live. Discover now