08. Something fishy

223 44 7
                                    

28Des2022;wednesday

.

.

______________________________________

Sedikit gugup, aku terus melangkahkan kaki memasuki sebuah unit apartemen mewah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedikit gugup, aku terus melangkahkan kaki memasuki sebuah unit apartemen mewah. Persis seperti milik ibuku. Hanya berbeda lokasi gedung saja.

Jantungku bergemuruh, melihat dua wanita yang kini membelah langkahnya menjadi dua arah yang berbeda.

"T-tunggu!"

Seketika kedua wanita itu berbalik melihatku. Dengan ekspresi yang sama-sama bertanya.

"Umm." Senyumku mengembang malu-malu. Sambil menggaruk kepalaku, ku lirik keduanya bergantian. "A-aku harus menunggu dimana?"

"Duduk di sini saja!"/ "Ikut aku saja!"

Bibirku semakin menganga. Jelas saja aku bingung karena Bibi Jung dan Lisa bicara bersamaan, tapi berbeda perintah. Bahkan kedua orang itu bertatapan sesaat, lalu tertawa sebelum kembali melihat keberadaanku disini.

"Ikut Lisa saja!" / "Duduk di sini saja!"

Lagi-lagi keduanya bicara bersamaan, tapi dengan kalimat perintah yang ditukar.

"A-ah... Eung... Kalau begitu..."

"Sudah, ikut saja dengan Lisa! Lalu setelahnya datanglah ke meja makan untuk makan bersama!"

Meskipun canggung, aku tetap mengangguk, lalu melangkah ke sisi lain tempat Lisa berdiri. Gadis itu pun hanya menatapku dengan senyuman lebarnya, sambil kemudian menarik lenganku untuk berjalan memasuki kamarnya.

Click.

Pintu kamar sudah tertutup. Lisa kemudian meletakkan tasnya di penggantungan, lalu berjalan menuju lemari pakaiannya.

Aku sendiri memilih duduk di atas kursi belajarnya, sambil memperhatikan tata ruang kamarnya yang terlihat cukup mewah untuk ukuran anak SMA.

"Kalian memiliki ikatan darah?" Tanyaku, sambil melihat berbagai macam peralatan kecantikan yang tertata rapi di kaca riasnya.

Lisa yang mendengar pertanyaanku perlahan berjalan mendekatiku.

"Ikatan darah dengan keluarga paman Jung maksudmu?"

Aku mengangguk biasa, lalu beralih kepadanya. Hingga mataku dibuat melotot tiba-tiba.

"YAK! SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Cepat-cepat aku berbalik sambil memejamkan mata.

"Kenapa?"

"Kenapa? Yak, gadis gila! Apa kau terbiasa telanjang begitu di depan semua orang?!"

"Siapa yang telanjang?"

Aku menarik napas. Ku rasa sebentar lagi kantong paru-paruku benar-benar melebar karena keseringan menarik napas dalam saat berbicara dengan Lisa. Jelas-jelas dia baru saja melucuti semua seragamnya di hadapan ku!

My Sour PieWhere stories live. Discover now