Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedikit ragu, aku kemudian mengangguk sambil menggaruk kepalaku. Menerima tawaran Lyn yang ingin mengantarkan ku pulang dengan mobilnya.
Aku baru saja duduk dan menutup pintu mobil. Namun kemudian, aku teringat dengan pesan Lisa yang hendak ku balas tapi malah kubiarkan menggantung begitu saja.
Bisa pecah telingaku besok!
Tanganku baru saja ingin mengetikkan sesuatu, namun sebuah pesan baru dari kontak Lisa seketika membuat pergerakan ku tertunda.
Lovely_Sa: Fuck you!
Hah?
Denting notifikasi berbunyi lagi. Masih dengan kontak yang sama.
Lovely_Sa: Sia-sia saja aku mengkhawatirkanmu!
Sontak saja aku melotot, dan entah kenapa langsung menoleh ke arah kaca mobil bagian belakang.
Lisa di sana. Punggung itu jelas-jelas milik teman wanitaku yang sangat jago menari.
Aku menggigit bibir. Melihat Lyn dan Lisa bergantian. Apakah aku perlu turun dan....
Ah, masa bodohlah!
Tadi saja dia membuatku kedinginan menunggu.
"Kenapa? Apa ada yang tertinggal?"
Lyn menatapku bertanya. Anehnya aku malah ingin menjawab ya dan cepat-cepat turun dari mobil ini.
Namun, aku menahannya. Bibirku terus menggumamkan kata 'Mmm' sambil kembali menoleh kearah belakang.
"Ah, tidak ada!" Ucapku, setelah melihat Lisa yang kian mengecil di ujung pandangan.
Biarlah!
Lagi pula berapa lama gadis itu bisa marah?
Memangnya dia suka diganggu oleh pecundang-pecundang yang hobinya nongkrong di toilet sekolah?
Toh, ku yakin besok dia akan pulih sendiri!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
