PART 1

22 2 0
                                    


"Disini sekolah baru kamu, saya sudah bayar mahal biaya sekolah kamu Altezza, maka dari itu kamu harus sekolah dengan baik!"jelas Algra kepada Altezza.

Altezza hanya mengangguk paham dengan ucapan ayahnya.

"Jangan mempermalukan saya dengan nilai kamu dan jangan membuat masalah disini."ucap Algra lagi.

Sementara Altezza lagi lagi hanya mengangguk mengiyakan.

Semua orang yang lewat disitu memperhatikan Altezza dan ayahnya yang sedang berbicara, senyuman dan tegoran terus diberikan oleh Algra dari orang yang lewat disana, siapa yang tidak mengenal Algra? Algra adalah seorang direktur disebuah kantor yang sangat terkenal, ada banyak cabang dikantor tersebut, Algra juga adalah seseorang yang bijak dan pintar, ia juga selalu mendapat pujian dari orang banyak, pantas saja selalu jadi pusat perhatian orang orang.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk kelas ya."ujar Algra lalu tersenyum kepada Altezza.

Altezza yang melihat itupun lantas membalas senyuman ayahnya itu, lalu matanya melirik kearah orang orang yang memperhatikan keduanya dari kejauhan, akting itu cukup mengesankan batin Altezza, entahlah ia tidak tahu jalan pikiran ayahnya itu.

"Ayah pulang dulu ya?"ucap Algra terlihat lembut, namun tatapannya tajam kearah Altezza seolah ia meng isyaratkan bahwa tidak ada yang boleh tau tentang kepribadian Algra.

Setelah mengatakan itu Algra berjalan pergi dari hadapan Altezza, lalu Algra memasuki mobil dan mulai menjalankannya hingga tak terlihat lagi dimata Altezza.
Ia terdiam sejenak lalu senyum di bibirnya mengembang ketika mengingat  akting ayahnya tadi cukup mengesankan, jika memang ia mendapat perhatian dari ayahnya harus melalui orang orang dulu, maka Altezza berharap ayahnya itu cepat sadar bahwa semua yang ayahnya lakukan itu salah besar.

"Haii"

merasa ada yang menyapanya dan memegang pundaknya Altezza pun menoleh kebelakang dan terlihat ada banyak siswa siswi dihadapannya yang sangat terpukau melihatnya.

"Lo beruntung banget bisa jadi anaknya pak Algra."

"Itu tadi gue gak salah lihat kan."

"Nama Lo siapa?"

"Gimana rasanya jadi anak seorang direktur terkenal."

"Oh iya, kenalan yok."

"Kalo gue jadi Lo pasti minta ke pak Algra buat sekolah diluar negeri aja."

"Lo pasti ngerasa punya segalanya ya."

"Gue yakin Lo pasti dimanja banget sama pak Algra, yakan?"

Ocehan ocehan siswa siswi sangat membuat risih Altezza, bukannya tidak mau menjawab tetapi Altezza merasa tidak nyaman di kumpulin orang orang seperti ini.

"emm gue seneng banget punya ayah kayak pak Algra kok hehe."ucap Altezza sembari tersenyum.

Senyuman yang bisa saja membuat para kaum hawa luluh.

"Nama Lo siapa?"tanya salah satu dari mereka.

"Altezza Abinaya."jawab Altezza.

"Nama bokap Lo kan Algra Dayaksa tuh, Lo kan dari keluarga Dayaksa, mana marga Dayaksa nya?" Tanyanya lagi membuat yang lain ikut mengangguk setuju.

Sementara Altezza bingung harus menjawab apa kepada mereka semua, dan setelah berfikir cukup lama akhirnya ia tahu harus apa.

"Altezza Abinaya Dayaksa, ya itu nama gue cuman nama terkenal gue Altezza Abinaya aja."jawab Altezza seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Setelah mendengar penuturan Altezza akhirnya semuanya mengangguk paham.

"Heh, itu ngapain belum masuk ke kelas!"teriak Bu Marita yang kebetulan lewat situ.

Good Scammer! [SLOW UP]Where stories live. Discover now