SPECIAL CHAPTER

19.6K 1.5K 171
                                    

Suasana pagi kediaman Jeno sudah ramai, para maid sudah sibuk dengan aktivitas mereka. Jam dinding menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, sementara Tuan rumah belum menunjukkan kehadirannya.

Pintu kamar di ujung lantai dua terbuka menampilkan seorang pemuda jangkung mengenakan seragam sekolah dengan dasi yang belum terikat, hanya di biarkan menggantung di leher.

Tak lama pintu di sebelahnya ikut terbuka menampilkan pemuda lain mengenakan seragam sekolah yang sama.

Lee Jisung menoleh ke arah sang Kakak, Lee Woobin dengan pandangan sengit, begitu pula Woobin. Yang lebih tua itu mendengus sebal seraya menutup pintu lalu melangkah hendak turun.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bruk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bruk!

Baik Jisung dan Woobin langsung saling tatap dengan pandangan sinis saat keduanya bertabrakan. Yang lebih tua mendorong adiknya agar menyingkir dan yang lebih muda balas mendorong.

“Awas” Omel Woobin

“Minggir! Aku mau turun!” Balas Jisung tak kalah sengit seraya mendorong sang kakak dengan pundaknya.

“Kau yang minggir! Aku Hyung!”

“Justru karena kau Hyung, harus mengalah pada adikmu!” Balas Jisung.

“Jalan masih lebar!” Sungut Woobin membuat Jisung berdecak sebal.

Ceklek!
Keduanya yang tengah asik berdebat menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Dari jarak tiga meter ada Jaemin yang baru saja keluar mengenakan kemeja berwarna putih di balut celana jeans hitam, sudah tampak cantik dengan sapuan makeup tipisnya.

“Papa!” Pekik keduanya bersamaan.

Jaemin yang di panggil lantas berbalik dan melihat kedua putranya sudah tampak rapi dengan seragam sekolah mereka. Bibir tipisnya lantas mengulum senyum.

Dia lihat kedua putranya berlari menghampirinya dan berdiri dengan manis di depannya.

“Pa, pasangkan dasiku” Pinta Jisung dengan senyum cerahnya.

“Pa, rambutku masih berantakan, coba rapikan” Ikut Woobin.

“Aku dulu!” Sungut Jisung menyikut lengan sang Kakak di sebelahnya.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now