SW - 3

27.6K 2.9K 261
                                    

Yoona datang dengan senyum seraya menyuguhkan segelas teh untuk Jeno yang duduk manis di rumah sederhana mereka.

Tak lama Jaemin datang setelah membersihkan diri, sudah nampak lebih segar dan berseri dari hari-hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama Jaemin datang setelah membersihkan diri, sudah nampak lebih segar dan berseri dari hari-hari sebelumnya. Lebih enak dilihat lagi mata Jeno.

Pria itu mendudukkan tubuhnya pada single sofa disebelah kanan Jeno. Sementara Yoona duduk didepan calon menantunya.

“Ibu sudah mendengar rencana Menantu Lee, dia bilang ingin menikahimu kan?” Pekik Yoona dengan senyum merekah, bibirnya yang dibalut lipstik merah cabai itu melengkungkan senyum lebar.

“Bu, Menantu Lee apanya?” Dengus Jaemin, dia menatap Jeno takut.

Pasalnya, alasan mengapa Jeno ingin menikahinya, hanya dia yang tahu. Dia juga paham bahwa Jeno tak akan mungkin mencintainya. Yang tertanam dalam diri Jeno saat ini hanya kebencian dan dendam.

“Kita akan menikah besok, di gereja tak jauh dari sini” Ucap Jeno.

“Awhh kenapa mendadak, keluarga kalian pasti sudah merencanakan semuanya kan?” Tanya Yoona, dia mengibaskan tangannya lalu menutupi wajahnya seolah malu. Dia terlihat girang bukan main akan mendapat menantu kaya raya.

“Tidak ada resepsi. Tapi aku menikahimu sah secara negara. Dan tidak ada tamu undangan, hanya aku, kau dan dua keluarga kita” Ucap Jeno dingin

Jaemin hanya mengulum senyum kecut mendengar penjelasan Jeno. Bola mata Yoona bergerak menatap putranya lalu menatap Jeno didepannya membuat senyumnya pudar.

“Pakaian pernikahan akan dirikim supirku nanti malam. Kau dan Ibumu akan dijemput supir besok pagi, siapkan walimu” Ucap Jeno.

Jaemin tak lagi bisa mengatakan apa-apa. Dia sudah dibebaskan dengan syarat dan dia hanya akan menuruti apapun yang Jeno katakan. Keinginan Jeno adalah, Jaemin harus tunduk dibawah kakinya.

Melihat ketengangan diantara keduanya membuat Yoona merinding, dia putuskan untuk beranjak menuju dapur. Membiarkan Jeno dan Jaemin disana meski tak tahu apa yang akan mereka bicarakan.

“Ada lagi Tuan?” Tanya Jaemin

Jeno diam sesaat seolah mengingat apalagi yang harus dia katakan.

“Tidak” Ucap Jeno singkat.

Jaemin mendongak saat melihat Jeno beranjak hendak pulang.

“Tuan” Panggil Jaemin membuat langkah Jeno terhenti, pria itu menoleh kearah Jaemin dibelakangnya, dia lihat calon suaminya itu berdiri.

“Harusnya kita ke makam Ayahku dan meminta restu” Ucap Jaemin lembut.

“Aku tidak butuh restu Ayahmu” Sahut Jeno membuat Jaemin terdiam, bak disambar petir.

Ucapan Jeno telak menyakiti hatinya. Emosinya dengan cepat menguasai dirinya, wajahnya memerah dengan mata berkaca-kaca.

“Tetap saja, aku adalah...”

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang