BONUS CHAPTER

27.8K 2.3K 215
                                    

Kicauan burung peliharaan di taman belakang rumah Jeno terdengar menyambut pagi, dua kelinci milik Woobin juga sudah dilepas dan di biarkan melompat-lompat ditaman mini belakang rumah mewah Jeno.

Para maid juga sudah di sibukkan dengan kegiatan mereka mengurus rumah besar Jeno. Begitu pula cheff yang sudah berkutat di dapur membuat menu sarapan untuk sang Tuan Rumah.

Jaemin menggeliat dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam, sementara Jeno masih terlihat lelap dengan dengkuran halus. Dia menoleh ke belakang dimana sang suami tidur memeluknya dan menenggelamkan kepalanya pada punggung sempit Jaemin.

Secara perlahan, Jaemin singkatan tangan besar suaminya dan beranjak dari kasur tanpa menimbulkan kebisingan. Kakinya melangkah menuju pintu penghubung kamarnya dan sang putra.

Dua jagoannya masih terlelap dalam mimpi mereka membuat Jaemin tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua jagoannya masih terlelap dalam mimpi mereka membuat Jaemin tersenyum. Maka dia putuskan membersihkan diri lebih dulu sebelum ia mulai sibuk pagi ini.

Jaemin keluar dari kamar menuju dapur dan melihat beberapa menu sarapan sudah terjadi di meja makan. Bibirnya yang Semerah ceri mengulum senyum pada cheff yang menyapanya pagi ini. Dia melengos pergi menuju teras belakang melihat kelinci  peliharaanya seraya menghirup udara pagi yang segar.

Sembari menunggu tiga bayi terbangun, dia putuskan mengambil makanan untuk kelincinya. Dia berjongkok dan menatap kelinci yang sudah melahirkan tiga anak.

Jaemin menoleh saat mendengar kebisingan dari dalam, pasti dua putranya sudah bangun. Dia tinggalkan lima ekor kelinci peliharaannya untuk masuk ke dalam rumah.

Dan benar saja, dia langsung tertawa saat melihat Jeno dengan wajah kusut selepas bangun tidur menggendong Woobin di sisi kanan dan Jisung di sisi kiri.

“Kya hahaha” Jisung tertawa saat melihat Jaemin, tangannya langsung merentang minta di gendong sang Papa.

“Jangan!” Omel Woobin memukul lengan kecil bayi berusia delapan bulan yang berada didepannya.

“Aish aish masih pagi, jangan bertengkar” Omel Jeno.

Masih sepagi ini dan dia sudah di buat pusing dengan pertengkaran dua putranya. Jaemin putuskan menggendong Jisung membuat Woobin berteriak marah.

“Papa mandikan Jisung, setelah itu Woobin mandi juga” Ucap Jaemin mengecup pipi tembam putranya yang masih di gendong sang Daddy.

“Lalu aku?” Tanya Jeno masih dengan matanya yang sayu, masih tampak mengantuk.

“Mau di mandikan juga?” Tanya Jaemin setengah mengomel.

“Bukan, maksudku, aku menunggu Woobin sampai kau selesai memandikan Jisung?” Tanya Jeno

“Tapi kalau tidak keberatan, mau juga di mandikan” Kikik Jeno dengan senyum malu, kepalanya tertunduk menyembunyikan senyum godaan kearah suaminya membuat Jaemin mendengus.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now