SW - 16

26.7K 2.8K 463
                                    

Jaemin memberikan mainan kepada Woobin lalu beranjak saat mendengar bel rumah mereka berbunyi.

Dia sedikit tercekat saat melihat Mark, Sungchan dan Lucas berdiri di depannya. Mark tampak menyambutnya dengan senyum begitu pula dengan Sungchan.

“Halo” Sapa Jaemin dengan senyum kikuk.

“Apa Jeno ada?” Tanya Mark

“Ada Ahjussi, silahkan masuk” Tawarnya membuka pintu semakin lebar.

“Jeno Ahjussi tidak mengatakan padaku jika teman-temannya akan datang” Gumam Jaemin.

“Ya, kami memang tidak bilang karena Sungchan mendengar dari sekretarisnya jika dia tidak masuk beberapa hari, jadi kami berniat menjenguknya” Jawab Mark yang berada dibelakang Jaemin.

“Silahkan duduk, akan ku panggilkan Jeno Ahjussi” Ucap Jaemin.

Dia menggendong Woobin untuk naik ke lantai atas memanggil Jeno yang tengah istirahat di kamar mereka.

Jeno tengah sibuk memainkan ponselnya menoleh saat pintu kamarnya terbuka.

Sebenarnya, Jaemin selalu bertanya-tanya setiap kali Jeno sibuk dengan ponselnya. Apakah suaminya memiliki selingkuhan?

Selingkuhan? Apakah dia pantas menyebutnya begitu saat pernikahan mereka bahkan tak di dasari cinta.

“Ada apa?” Tanya Jeno membuyarkan lamunan Jaemin.

“Ada teman-teman Ahjussi dibawah” Ucap Jaemin.

Alis Jeno bertaut mendengar ucapan suaminya, tapi dia kemudian beranjak keluar menyusul Jaemin.

“Berikan Woobin padaku, biar kau membuat kopi” Pinta Jeno, Jaemin lantas berbalik dan menyerahkan Woobin kepada sang Daddy.

Jeno melangkah menuju ruang tengah untuk menghampiri para sahabatnya sementara Jaemin berlalu menuju dapur. Ekor mata Sungchan melirik, mengikuti langkah Jaemin menuju dapur. Dia tak melihat lagi luka lebam di wajah Jaemin dan itu membuatnya sedikit lega.

“Ku dengar dari Sekretarismu kau sakit” Ucap Sungchan membuka pembicaraan.

“Iya, setelah pulang dari klub tempo hari aku langsung sakit” Dengus Jeno dengan wajah datarnya.

Jeno melirik ke arah Woobin yang melompat diatas pangkuannya seraya menunjuk-nunjuk Mark dengan senyum. Tangannya seolah minta di gendong membuat alis Jeno bertaut.

Mark mengalihkan pandangannya asal, tidak mungkin bayi itu mengingat kejadian dimana mereka sering bermain di rumah makan.

Sementara Jeno sendiri tak tahu mengapa putranya tampak antusias melihat Mark yang duduk disampingnya. Padahal, ini kali pertama Mark bertemu Woobin.

“Kenapa, Sayang?” Tanya Jeno pada Woobin.

Mark hanya melempar senyum asal kemudian menjabat jemari kecil Woobin, bertindak seolah dia gemas dengan putra sahabatnya.

“Woah, kenapa Woobin terlihat sangat akrab denganmu, Mark?” Tanya Lucas diselingi tawa membuat Mark semakin panik, dia berusaha terlihat santai.

“Mungkin itu insting agar kau segera menikah” Celetuk Sungchan di hadiahi tawa oleh yang lain, Jaemin menghela nafas berat, semoga saja pertemuannya dengan Mark di rumah makan tidak tercium oleh Jeno.

Tak lama Jaemin datang menyuguhkan empat gelas Kopi. Dia dengan cepat mengambil Woobin lagi lalu membiarkan suaminya dengan para sahabatnya berbincang.

Sungchan sempatkan mengikuti pergerakan tubuh Jaemin yang mulai naik ke lantai atas. Tanpa ia tahu, Jeno sejak tadi menatap gelagat sahabatnya itu dengan wajah datar.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now