SW - 1

59.2K 3.5K 334
                                    

Seluruh perawat dan dokter mulai mengenakan perlengkapan untuk melakukan operasi, tak termasuk Jaemin. Dia hanya diam dengan pikiran kosong saat mengenakan sarung tangan.

Tring!
Pundaknya tersentak saat mendapati notifikasi ponselnya menyala, dia merogoh benda pipih disaku pakaian operasinya dan mendapati pesan masuk dari kontak bernama “Nenek Sihir”

“Cepat kirim uang, aku kalah”

Jaemin hanya menghela nafas dan tak berniat membalas, dia kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jas. Ia putuskan keluar dari ruangannya.

Ekor matanya menangkap seorang pria bertubuh atletis masih mengenakan seragam formal lengkap, ada sepasang suami istri mungkin orang tuanya.

Ketiga orang itu hanya membungkuk saat Jaemin dan seorang dokter lagi yang bertugas untuk melakukan operasi bersamanya lewat. Jaemin tak begitu memperhatikan wajah-wajah mereka.

Saat memasuki ruang operasi, Jaemin sudah melihat seorang wanita tengah terbaring diatas brankar dikelilingi empat orang perawat. Jaemin mengambil posisi disamping wanita itu tepat berhadapan dengan perutnya yang membesar.

“Sudah diperiksa denyut jantung dan sebagainya?” Tanya Dokter didepan Jaemin.

“Sudah Dokter” Jawab seorang perawat

“Dokter Lee, Anda siap?” Tanya dokter wanita itu pada Jaemin didepannya, Jaemin enggan menjawab dan hanya mengangguk.

“Karina-ssi, kami akan mulai menyuntikkan anestesi” Ucap seorang perawat pada wanita bernama Karina itu, wanita itu mengangguk dan mulai memiringkan tubuhnya.

Setelah mendapat suntikan dan anestesi mulai bekerja, para dokter dan perawat juga mulai berkutat pada pekerjaan mereka. Dokter utama bertugas membedah bagian perut Karina sementara Jaemin masih diam menunggu untuk giliran tugasnya.

Setelah bayi laki-laki itu berhasil dikeluarkan, Jaemin bertugas memotong plasenta dan merapikan bagian dalam perut Karina.

Ting!
Semua yang berada diruang operasi tersentak. Mereka langsung mengangkat tangan terkecuali Jaemin saat monitor mengeluarkan alarm. Jaemin yang panik langsung menatap rekan-rekannya dengan mata membulat.

“Dokter Lee, Apa yang anda lakukan?” Tanya Dokter didepannya.

“Dokter, kondisi vital pasien melemah” Ucap seorang perawat

“Detak jantung pasien melemah” Ucap perawat lain.

“Ma-maaf, sepertinya aku salah menyayat” Pekik Jaemin

“MINGGIR!” Pekik Dokter wanita itu menepis tangan Jaemin.

Jaemin hanya diam ditempatnya dengan tubuh mulai gemetar, dia melihat dokter didepannya berusaha sekuat tenaga menyelamatkan Karina dari kesalahan yang ia buat.

“Dokter kondisi pasien semakin melemah” Teriak seorang perawat

“Berhenti!” Pekik perawat disebelah Jaemin saat melihat Jaemin hendak maju dan membantu.

Tit... Tiiiiit
Seluruh perawat diruang operasi mendelik saat mendengar suara yang paling mereka takutkan. Jantung Karina berhenti berdetak yang artinya Karina meninggal.

Jaemin membulatkan matanya, dia panik setengah mati saat melihat monitor hanya menunjukkan garis lurus. Matanya langsung berkaca-kaca dan wajahnya memerah padam.

“Tidak... Tidak mungkin” Pekik Jaemin, dia maju untuk memeriksa tubuh Karina tapi para perawat langsung menahannya.

Sementara diluar, suami Karina masih menunggu dengan cemas. Pria itu menoleh saat sang Ibu menepuk pundaknya kemudian mengulum senyum.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang