EPILOG

4.9K 174 7
                                    



2 tahun kemudian

Seorang wanita menangis mengelus nisan yang bertuliskan nama bocah yang dua tahun lalu meninggalkan nya.

"Pulang yuk" ajak pria di sampingnya yang mengelus punggung nya.

Wanita tersebut mengangguk lalu menyeka air mata nya "yang tenang yah sayang"

Setelah mengatakan hal itu, keduanya berjalan pergi dari sana dan memasuki mobil.

Lama perjalanan, mobil hitam itu berhenti di depan gedung taman kanak-kanak.

"Ish bunda dan ayah telat jemput nya" gerutu bocah yang bersandar di tiang ayunan.

"Maaf sayang, tadi bunda dan ayah lewat di rumah adik kamu" jelas wanita yang mengelus kepalanya

"Ayah, masih ada banyak kerjaan jadi ayo pulang" ajak sang ayah

Keduanya mengangguk lalu masuk kedalam mobil. Di perjalanan pulang, tidak ada pembicaraan selain sang ayah yang dingin dan irit bicara mempengaruhi penghuni mobil.

Sesampainya, mereka masuk kedalam rumah yang di awali dengan teriakan cempreng dari sang anak.

"AIRA PULANG" teriak nya

"Sana ganti pakaian terus makan siang" ujar sang ibu

"Baik ratu" kekeh nya dan berlari naik tangga

"Jangan lari kalo naik tangga Aira" teriak ibunya yang di anggap angin lewat oleh Aira

Setelah mengganti pakaian nya, Aira turun sambil bersenandung kecil dan menarik kursi di samping ayah nya.

"Makasih bunda" ucap nya saat makanan nya di sajikan oleh sang bunda

"Oh iya adik baru Aira kapan lahir Bun?" Tanya di sela makan nya

"Habisi makanan mu setelah itu bertanya" balas ayahnya

Aira membalas nya dengan wajah jutek nya dan secepat mungkin menghabisi makanan nya.

Setelah acara makan, mereka keluar bermaksud untuk mengecek kandungan dan tentu saja Aira ikut karena bocah itu masih suka merengek.

Di rumah sakit, Aira lebih banyak berceloteh mengalahkan dokter yang memberi arahan.

"Kandungan Bu Nasyah begitu sehat dan tinggal menghitung hari adik Aira akan lahir" ucap dokter wanita tersebut

"Yesss, Aira akan punya adik" girang nya

"Iya. Aira senang nggak?" Tanya dokter tersebut pada Aira

"Senang pastinya, karena Aira ada teman main" jawab nya senang

"Haha kau lucu sekali Aira, baiklah kalo begitu saya permisi"

Khanza menatap wajah sendu Nasyah yang seketika berubah.

"Aku masih trauma dengan kejadian tahun lalu, begitu sulit terhapus dari memori ku" ucap Nasyah yang mengerti arti dari tatapan Khanza

Flashback on~

DORRR

"Aduhh" lirih Aira

Tubuh Aira terdorong kesamping dan membentur dinding, dan peluru tersebut tepat menancap di tubuh mungil Rafael yang melindungi Aira.

Tangan Kaila gemetar dan pistol itu jatuh ke lantai. Air mata mulai membendung di pelupuk matanya, dirinya tak sanggup menatap Rafael yang tergeletak dengan darah mengalir di tubuh nya.

"TIDAKKK" teriak nya dan berlari memeluk Rafael berlumuran darah.

"Jangan tinggalin mom sayang" tangis nya mulai pecah saat mulut kecil Rafa terbuka ingin mengucapkan sesuatu dengan susah payah.

"Mom ja-jangan jah-hat lagi yah, sekalang lafa mau bobo kalena lafa tidak mau nyusahin mom. Lafa sayang mom" setelah mengatakan hal demikian, secara perlahan mata Rafa mulai tertutup rapat.

"ARGHHHH JANGAN TINGGALIN MOM SAYANG" histeris Kaila menggoyangkan tubuh mungil Rafael yang sudah pergi untuk selamanya.

"Kamu sama sekali tidak menyusahkan mom Rafa, bangun sayang hiks..."

Semuanya ikut bersedih apalagi Rio yang tak percaya dengan tindakan Rafael di luar nalar.

Saat sedang di kantor, Rio terus di ganggu dengan suara panggilan telepon yang terus menerus berdering.

Saat mengangkat nya dirinya menghela nafas saat tau sang penelepon adalah pengasuh Rafael yang menjaga nya di rumah sakit dan mengaduh bahwa Rafael terus menangis ingin bertemu dengan ibunya namun nomor Kaila susah di hubungi.

Jujur sebenarnya Rio malas mengurus hal seperti itu, tapi karena merasa kasihan dengan suara Rafael akhirnya dia memutuskan untuk ke rumah sakit.

Sesampainya, dirinya mencoba untuk menenangkan Rafael namun Rafa meminta untuk bertemu dengan Kaila.

Rio keluar menanyakan keberadaan Kaila kepada penjaga ruang inap Rafael, awal nya mereka tidak ingin memberi tahu namun bukan Rio namanya kalau tidak ingin permintaan nya di turuti. Dirinya membisikkan sesuatu kepada penjaga tersebut dan dengan takut mereka memberi tahu segalanya.

Rio menggendong Rafael Keluar rumah sakit menuju tujuan yang di beri tahu tadi, tak butuh waktu lama mereka berdua sampai dan di cegah oleh anak buah Kaila namun saat melihat tuan muda ada di tangan Rio, mau tidak mau mereka menyerah dan membiarkan Rio masuk.

Rio mempercepat langkahnya saat mendengar suara keributan di ruang utama. Dirinya berhenti lalu menurunkan Rafael namun tidak disangka jika Rafael berlari melindungi Aira dan berakhir menjadi korban dari ulah ibunya sendiri.

Rio mendekati Kaila yang masih histeris dan memeluk nya erat. Dalam kondisi seperti ini, masalah kemarin ia kesamping kan dulu karena saat ini Kaila butuh sandaran. Begitupun dengan Nasyah, dirinya mendekat lalu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Kaila.

Sejak kejadian itu, Kaila menyerahkan diri nya ke pihak hukum dan mulai menjalani hukumannya. Mulai saat itu, hubungannya dengan Rio dan Nasyah mulai membaik dan berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Flashback off

*****

Satu Minggu sudah penantian Nasyah dan akhirnya lahirlah seorang bayi laki-laki yang sangat mirip dengan Khanza. Seluruh keluarga nya menginap di Mension mereka sekaligus membantu Nasyah dalam mengurus anak keduanya.

"Namanya adalah Feryandra Noel Khanza" ucap Khanza

"Jadi nama panggilan nya apa nih" tanya Elis

"Terserah" singkat nya

Saat sedang asiknya berkumpul, mereka terkejut dan cukup terharu dengan kedatangan seseorang yang sudah lama menjadi kerinduan mereka.

"Maaf aku terlambat" ucap nya dengan sopan

BRUKKK

"Aku merindukan mu kak" Nasyah memeluk nya dengan sangat erat

"Aku juga merindukan mu"

"Dan selamat atas kelahiran anak kedua, maafin atas seluruh kesalahan kakak yah?" Lanjut nya

Nasyah mengangguk "iya, dan lupakan masalah itu"

Nasyah menarik Kaila bergabung dengan mereka dan di sambut dengan baik oleh keluarga nya.

Kaila mengeluarkan secarik kertas dari dalam tas nya dan menunjukkan itu kepada semuanya.

"Aku sudah mau menikah" ujarnya

"Steven?" Kaget Nasyah saat membaca nama calon Kaila

"Iya. Semoga kalian merestui kami" ucap seseorang yang baru masuk.

"Steven adalah calon suami kakak, jadi apakah kami di restui?" Tanya Kaila yang di angguki oleh semuanya

"SETUJU" kompak mereka semua

~Selesai~

My Baby Aira [END]Where stories live. Discover now