Part 44: Kemarahan Nasyah

5.3K 196 9
                                    

Pukul 2 dini hari, Nasyah terbangun dari tidur nya karena kantong kemih nya yang terasa penuh.

Nasyah menyingkirkan tangan kekar Khanza yang memeluk erat perut nya dan menatap Khanza yang tidur bertelanjang dada. Nasyah turun dari kasur dengan pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara.

Nasyah berjalan sambil berjinjit namun langkah nya kembali berhenti "Bentar yah, bunda masuk kamar mandi dulu"ucap nya pada Aira yang mengucek matanya

Hanya lima menit saja, akhirnya Nasyah keluar dan kembali di samping Aira. Jadi sekarang Aira berada di tengah-tengah mereka, mungkin Nasyah masih kesal pada Khanza.

"Bentar yah Bunda ke dapur dulu" ucap Nasyah mengelus kepala Aira

"Ihhh" rengek Aira

"Jangan berisik nanti ayah bangun loh"

Khanza membuka matanya dan menarik Aira kepelukannya "Anak ayah kenapa"

"Temenin yuk" ajak Nasyah

Khanza menaikkan sebelah alisnya "mau kemana malam-malam begini?"

"Kedapur bikinin Aira susu"

Khanza bangun dan menggendong Aira "Tapi pakai baju juga kali" ucap Nasyah

"Ingat! Di rumah ini bukan hanya kita bertiga" sambung Nasyah

"Ini udah larut malam, mereka udah tidur" sahut Khanza

"Ihh pakai baju nya"

Mereka bertiga turun ke lantai satu menuju dapur. Khanza memangku Aira duduk di kursi sedangkan Nasyah sibuk bikin susu untuk Aira.

"Aww" ringis Nasyah

Khanza berdiri menghampiri Nasyah "Kenapa?"

"Kena air panas" Nasyah meniup-niupkan jarinya yang terkena air panas

Khanza meraih jari Nasyah dan menyalakan kran air dingin lalu membasuh nya pelan. Seketika mata keduanya bertemu dan menatap dengan lama hingga suara Aira membuat pandangan Keduanya teralihkan.

"Aila mau bobo"

"Iya ini udah jadi ko susu nya, yuk ke kamar"

"Tunggu" tahan Khanza

Nasyah mengerutkan keningnya namun langsung melotot saat bibir Khanza menempel di bibir nya dan melumat nya lembut.

Aira tidak melihat kegiatan orang tuanya karena Khanza menutup mata Aira dengan tangan kekarnya.

Khanza dan Nasyah masih terbuai dalam kegiatan mereka hingga tidak menyadari keberadaan seseorang yang menatap mereka

"Main di kamar aja"

Nasyah mendorong Khanza hingga pagutan mereka terlepas. Nasyah menghirup udara sebanyak-banyaknya "Papa ngapain kesini?"

"Ambil air"

"Huaaa ayah gelap" teriak Aira

Khanza langsung menjauhkan tangan nya dari wajah Aira yang cemberut "Maaf sayang" ucap Khanza pada Aira

"Ayok bobo"

"Yaudah ayo" Nasyah melangkah lebih dulu yang diikuti Khanza dan Aira di belakang nya.

Jujur saja Nasyah sangat malu kepergok oleh papa nya sendiri.

Khanza menurunkan Aira di ranjang dan ikut berbaring tak lupa melepas baju nya terlebih dahulu. Sedangkan Nasyah menepuk-nepuk pantat Aira agar balita itu cepat tidur.

Tidak butuh lama balita lucu itu tertidur, Nasyah menarik pelan-pelan dot Aira dan menyimpan nya di atas nakas tak lupa menutup nya lalu mengambil guling menyimpan nya di samping kiri dan kanan agar balita itu tidak jatuh.

My Baby Aira [END]Where stories live. Discover now