Part 25: Perubahan Drastis Khanza

3.9K 178 0
                                    

Hari-hari berjalan seperti biasa dan tak terasa sekarang Aira sudah menginjak usia 7bulan dan hari ini Nasyah mengaqikahkan Aira di rumah Mama Elis. Kegiatan pada sore hari memang sangat sibuk bahkan, Wanita beranak satu itu terlihat sangat sibuk membantu para ibu-ibu kompleks yang turut membantu.

Nasyah yang sibuk mengulek bumbu terhenti saat Rio datang menghampiri nya dengan Aira dalam gendongan nya "Sepertinya Aira lapar, dari tadi di rewel terus menerus padahal kakak sudah beri dia susu"

"Benarkah? Tapi kerjaan ku masih banyak"

"Berikan kepada Khanza" putus Nasyah yang di angguki Rio

Rio berjalan menjauh dari Nasyah, namun beberapa saat kemudian dirinya kembali menghapiri Nasyah

"Bisakah kau tidak mengangguku" Tukas Nasyah

"Khanza sibuk katanya".

Nasyah menghela nafasnya dan mengambil Aira membawanya ke kamar

Ceklek..

Suara decitan pintu tak membuyarkan lamunan seorang pria yang tengah fokus pada layar handphone nya

"Bisakah kau menjaga~"

"Aku sibuk" jawab Khanza memotong ucapan Nasyah

Nasyah keluar dengan perasaan kesal. Entah apa yang terjadi pada Khanza hingga pria itu memilih mendiamkan Nasyah dan Aira. Dan sekarang, pria itu malah keluar tanpa berbicara sepatah katapun pun pada Nasyah. Benar-benar aneh- pikir Nasyah

.....

Malam harinya tepat setelah selesai isya, suara alunan Sholawat mengiringi acara aqiqah dengan tenang dan bahagia. Namun kebahagiaan itu tak berlaku untuk Nasyah. Bagaimana tidak? Acara penting seperti ini tidak di hadiri oleh keluarga nya kecuali Rio sang kakak, apalagi Khanza! Pria itu sejak tadi belum pulang. Bahkan mengirimkan pesan pun tidak sama sekali, Untung nya ada Elis dan Ella yang mendampingi nya agar tidak merasa terlalu kesepian.

Setelah acara usai, semua orang kembali mengistirahatkan tubuh mereka tapi tidak dengan Nasyah. Wanita itu masih setia menunggu Khanza di ruang keluarga setelah menidurkan Aira di kamar.

Pukul 2 dini hari barulah Khanza menapakkan kakinya di rumah, dan mendapati Nasyah tertidur lelap di sofa ruang keluarga. Khanza menggendong Nasyah ala bridal style lalu membawanya ke kamar dan menidurkan nya dengan hati-hati agar tidak terusik.

"Maafkan saya jika harus memilih dia kembali" gumam Khanza mengelus lembut pipi Nasyah dan berpindah memeluk sang anak yang tertidur dengan damainya.

Pagi harinya, Nasyah bangun lebih awal namun tidak mendapati Khanza di tempat tidur.

"Apakah semalam dia tidak pulang? Tapi mengapa aku berada disini, bukannya aku semalam menunggunya di ruang keluarga?" tanya Nasyah pada dirinya sendiri dengan bingung

Nasyah kembali tak memikirkan hal itu mungkin saja dirinya sedang bermimpi atau mungkin tidur sambil berjalan.

Sambil melangkah menuju dapur, Nasyah terkejut dengan kehadiran Khanza yang sedang menyantap sarapan paginya. Entah perasaan kesal terhadap Khanza, Nasyah berjalan begitu saja tanpa menyapanya atau sekedar mengobrol seperti biasa.

Nasyah yang sibuk memasukkan susu bubuk kedalam dot Aira langsung terhenti kala mendengar seruan dari Khanza.
  
"Mulai sekarang saya lebih sibuk dari biasanya, dan tidak perlu menunggu saya seperti semalam"

Nasyah dapat menyimpulkan bahwa Khanza lah yang menggendong nya ke kamar. Tapi mengapa pria itu bersikap aneh beberapa hari ini.

Karena tidak mau ambil pusing, Nasyah langsung bergegas masuk ke dalam kamar tanpa menjawab ucapan Khanza.

Khanza yang melihat raut datar Nasyah hanya mengedikkan bahu nya acuh, lalu merogoh saku nya yang bergetar tanda ada panggilan masuk.

Raut pria itu terkesan khawatir setelah menerima panggilan telepon nya. Menyudahi makannya dan berlalu pergi keluar rumah izin terlebih dahulu seperti biasa kepada Nasyah.

“Wanita?” gumam Nasyah di balik tembok penghalang dapur

Nasyah memang belum sempat naik kelantai dua, dirinya merasa aneh terhadap sikap Khanza yang akhir-akhir ini tidak seperti biasanya. Namun Nasyah kemudian menyesal sudah mendengar Khanza yang berujung sakit hati baginya.

-YustifaVa-

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang