Part 48: Cemburu?

5K 188 5
                                    

One week later....

Sudah satu Minggu ini Nasyah dan Khanza saling mendiami satu sama lain. Khanza juga berubah menjadi sosok yang sangat dingin bahkan lebih dingin dari biasanya.

"Aira kenapa kau Sangat bandel sekali. huh!" Dengus Nasyah pada Aira yang berlarian menghindari nya.

"Ok baiklah, bunda akan pergi jalan-jalan" Nasyah mengambil tas selempang nya dan seolah-olah pergi meninggalkan Aira, padahal dirinya hanya menutup pintu kamar.

Terdengar teriakan melengking dari dalam sambil menggedor-gedor pintu.

"Huaa bunda hiks..hiks.." pekik Aira

Nasyah tak kunjung membuka pintu "mau ikut bunda nggak?"

"Hiks ya bunda"

Nasyah segera membuka pintu karena tak tega mendengar tangisan Aira. Nasyah langsung memeluk Aira saat balita itu menubruk tubuhnya.

"Ya Allah, maafin bunda sayang" Nasyah merutuki kebodohan nya, melihat Aira yang berderai air mata membuat nya merasa penuh bersalah.

Bodoh Lo Nasyah-makinya pada di sendiri

Setelah memakai kan baju, Nasyah langsung menggendong Aira menuruni tangga.

Aira meminta turun saat menangkap sosok Khanza yang tengah duduk dengan pandangan yang fokus pada layar iPad.

"Ayahh" Teriak nya berlari ke arah Khanza

Hap

Khanza menangkap tubuh kecil Aira membawanya ke pangkuannya. Keningnya mengkerut saat melihat mata Aira yang sembab serta hidung yang merah.

"Kenapa nangis?" Khanza bertanya sambil melirik Nasyah yang berdiri tak jauh dari nya sambil bersedekap dada.

"Hiks.. bunda kunci Aila di Kamal"

Mendengar penuturan Aira cukup membuat emosi nya meluap namun sesaat kemudian, Khanza berpikir itu hanyalah ancaman Nasyah jika Aira melakukan hal yang memancing amarah nya.

"Aira buat sesuatu yang bikin bunda marah?" Tanya Khanza sekali lagi

"Tidak ayah! Aila tidak nakal"

"Terus kenapa bunda marah?"

"Hiks.. kalena Aila lali tidak mau pakai baju"

Khanza menahan kedutan di bibirnya agar tidak tertawa, tingkah Aira terkadang membuat semua orang geleng-geleng kepala. Dan itu adalah sifat yang di turunkan dari Nasyah.

Khanza tidak menghiraukan suara iPad nya yang sedari tadi berbunyi, yang terpenting sekarang ini adalah meredakan tangisan putri kecil nya yang sedang memeluk nya.

Nasyah menatap Nyalang ke arah Kaila dan Rafael yang duduk memandang Khanza. Dirinya terpancing emosi jika melihat Kaila, apalagi melihat wanita itu yang ingin menyentuh Aira.

"don't touch my child" tegas Nasyah

Kaila tentu saja langsung menjauhkan tangan nya, menurut nya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk dekat pada Aira. Induknya terlalu mengerikan.

"Jangan gunakan tangan kotor mu itu untuk menyentuh anak ku" Lanjutnya dengan datar

"Dan untuk apalagi kamu kesini? Benar-benar tidak tahu malu" makinya

"Cukup Nasyah! Kamu sudah keterlaluan" Sarkas Kaila

"Kamu yang keterlaluan mencoba merebut suamiku" balas Nasyah tat kalah tajam nya

Skakk

Mulut Kaila bungkam, sekarang ini dirinya kalah beradu argument dengan Nasyah.

"Udah lah Kaila, nggak usah terlalu membuang tenaga untuk mengejar hati yang menganggap diri mu tidak ada di dunia ini" lanjut Nasyah dengan nada meremehkan

My Baby Aira [END]Where stories live. Discover now