Part 45: Di Ambang Perceraian

5.1K 185 4
                                    


Setelah bertengkar tadi pagi dengan Khanza, Nasyah memutuskan tinggal di apartemen Rio. Menghempaskan segala permasalahan hari ini, cukup sudah sakit yang Nasyah rasakan. Ingin rasanya kembali ke Inggris menjalani kehidupan bersama Steven seperti tahun sebelumnya.

Angin malam yang dingin menerpa kulit wajahnya, Nasyah memejamkan matanya berharap angin malam bisa membawa sebagian permasalahan nya ini.

"Bunda"

Panggilan imut itu mengalihkan pandangannya ke belakang melihat seorang balita yang menggendong boneka Olaf sambil mengucek matanya.

Nasyah berusaha tersenyum dan berjalan ke arah anaknya "ko belum tidur?"

Nasyah menggendong Aira membawa nya ke kasur "udah malam loh ini"

"Aila takut tidul bunda"

"Kan ada Olaf" ujar Nasyah mengelus boneka Olaf di samping Aira

Aira mengangguk dan memejamkan matanya saat pukulan-pukulan lembut di pantat nya.

Nasyah ikut memejamkan mata kala melihat mata cantik Aira terpejam. Namun belum 5 menit, Nasyah kembali terbangun saat rengekan Aira membangunkan nya.

"Apa lagi sayang?"

"Mau bobo baleng ayah"

Nasyah menghela nafas sejenak, sebisa mungkin dirinya menahan kesal "Ayah sibuk"

Aira tipikal anak yang berjiwa halus, berbeda dengan Nasyah yang sangat berbanding terbalik dengan Aira. Nasyah memiliki sifat kasar dan suka asal ceplos. Tidak tahu malu.

"Tapi mau nya baleng ayah" mulai sudah keluar nada rengeknya yang meruntuhkan tembok pertahanan Nasyah.

Nasyah kembali berbaring menarik Aira ke dalam pelukannya "Sekarang tidur, jangan bandel" tegas Nasyah

Isakan kecil terdengar di telinga Nasyah hingga helaan nafas berat keluar dari hidung Nasyah.

"Bunda minta maaf yah" Nasyah mengelus puncak kepala Aira memberi ketenangan pada balita mungil tersebut

"Hiks.. Hiks.."

"Jangan nangis dong sayang" Nasyah mulai gelisah

"Yaudah besok kita ketemu sama ayah" putus Nasyah

"Benel?" Tanya Aira memastikan

"Hm"

Aira langsung berbaring membelakangi Nasyah sambil memeluk boneka Olaf nya.

Nasyah tidak tidur, dirinya menyandarkan punggungnya di kepala ranjang sambil memijit keningnya.

🍒🍒

Sesuai dengan perjanjiannya semalam, kini Nasyah dan Aira berada di Mansion Khanza. Jangan lupakan wajah Nasyah yang kurang bersahabat.

Author: Jika ada yang bertanya di mana keberadaan Steven? Kini Pria itu masih berada di Mansion Khanza dikarenakan Anton dan Adit menyuruh nya tinggal di mansion Khanza untuk berjaga-jaga agar tidak membawa kabur Nasyah dan Aira.

Orang tua Khanza dan Nasyah sudah pulang ke rumah masing-masing.

Khanza duduk di single sofa menatap datar Nasyah yang sedari mendengus ke arahnya. Kini tinggal mereka bertiga di mansion, Lagi pula Steven sedang keluar memeriksa cabang yang akan di bangun di Indonesia.

"Ayah kenapa tidak pulang semalam?" Atensi Khanza teralihkan pada Aira di pangkuan nya.

"Ayah sibuk"

Nasyah memutar bola matanya "Bi, tolong bawa Aira di lantai dua ruang bermainnya dan jangan biarkan dia keluar" suruh Nasyah pada Bi Siti yang kebetulan datang membawa minuman untuk nya

"Non cantik, main sama bibi yuk" ajak Bi Siti

Awalnya Aira menolak, namun Nasyah Berusaha memaksa nya dengan lembut dan akhirnya luluh juga.

Kini tinggal mereka berdua di ruang tengah, Nasyah menarik nafas pelan lalu menghembuskan nya.

"Aku dan Aira akan balik ke Inggris" Ujar Nasyah

Sontak Khanza terkejut dan secepat mungkin menetralkan mimiknya.

"Saya sebagai suami mu tidak mengizinkan"

"Cih! Aku tidak butuh itu, yang penting sekarang Aku dan Aira bahagia" sinis Nasyah

"Apa kau tidak bahagia bersama saya?"

Nasyah tertawa hambar, sebulir bening mulai jatuh "Masih bertanya bahagia? Jelas-jelas aku nggak bahagia Khanza!"

"Aku udah putuskan untuk kembali ke Inggris, bahagia seperti biasanya tanpa gangguan dari kamu" sambung nya

Khanza berdiri dari duduknya, sebisa mungkin menahan amarahnya agar tidak membentak Nasyah "Berapa kali saya bilang bahwa kamu salah paham Nasyah"

Nasyah melangkah menghampiri Khanza di belakang nya "Salah Paham apalagi? Jelas-jelas semua nya udah terbukti kalau kamu dan Kak Kaila berhubungan"

"Aku capek Khanza, lebih baik kita cerai aja" Ujar Nasyah

Khanza berbalik menatap Nasyah Dangan Nyalang "Apa kamu sudah gila?"

Nasyah menghapus air matanya dengan kasar "Kamu mencintai dua wanita dalam satu hati. Masih bilang aku gila? Anjing!" Umpat Nasyah

Air mata yang membendung, akhirnya meluruh ke pipinya dengan deras.

"Kamu punya otak nggak sih? Buat apa lagi mempertahankan aku disaat wanita yang kamu cintai telah kembali. Jadi lebih baik kita cerai"

"SAYA TIDAK MAU CERAI" bentak Khanza

"Tapi aku mau cerai"

Tidak ada ketakutan dalam diri Nasyah melainkan tekad yang kuat untuk bercerai pada Khanza. Hanya itu.

"Lepaskan aku dan kembali kepada dia jika memang dirinya yang membuat mu nyaman" setelah berkata seperti itu, Nasyah berlari menaiki tangga sambil menangis

Hai guys! Maaf yah baru sekarang update nya karena aku sibuk banget di kampus. Apalagi tadi ada kegiatan PBAK jadi super duper sibuk.

Tapi insya Allah, aku bakalan lebih cepat update seperti biasa nya.

Oh iya?! Gimana nih tentang part ini?

Komen yah guys, tapi positif aja

Sampai ketemu di part sebelah guys🤍

My Baby Aira [END]Where stories live. Discover now