Prolog

26.4K 639 0
                                    

"Putus?"

Meira memandang cowok di depannya dengan tatapan tak percaya. Bagaimana tidak? Tidak ada angin, tidak ada hujan, cowok yang menjabat sebagai pacarnya ini tiba-tiba saja mengatakan ingin mengakhiri hubungan mereka.

Meira tertawa hambar. Tangannya menggapai tangan cowok di depannya. "Kamu bercanda kan?"

"Ini pasti hari ulang tahun aku..."

Meira menggeleng. "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" Ucap Meira dengan senyum getir. Dia ingat betul kapan hari anniversary mereka dan itu bukan hari ini.

"Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus."

Ribuan petir serasa menyambar tubuh Meira ketika mendengar perkataan Kevin, kekasihnya. Dilihat dari sisi manapun, wajah datar Kevin menunjukkan kalau dia serius akan perkataannya.

Genggaman tangan Meira terlepas. Matanya sudah berkaca-kaca menahan butiran air mata yang bisa turun kapan saja.

"Kenapa?"

Beberapa detik berlalu dan Kevin sepertinya tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Meira.

"Kita baik-baik aja loh. Kita nggak ada masalah dan kita juga nggak lagi berantem." Jelas Meira dengan suara yang mulai parau.

BUGH

Meira memukul dada Kevin dengan kepalan tangannya. Cukup keras sampai menimbulkan suara.

"5 tahun kita pacaran Vin!! 5 tahun!! Dan lo mutusin gue tanpa alasan yang jelas kayak gini!"

"LO PIKIR GUE CEWEK APAAN HAH??!"

Setetes air mata berhasil turun dari mata cantik Meira. Meira juga sudah mengubah cara bicaranya menjadi lo-gue.

Sepersekian detik, Kevin masih saja diam. Tidak mau memberi alasan ataupun penjelasan apapun.

Meira menghapus air matanya dengan kasar. "Oke kalau itu mau lo. Kita putus."

"Dan setelah ini, jangan harap lo bisa nemuin gue lagi."

Setelahnya Kevin hanya bisa memandang kepergian Meira dengan diam.

NARENDRA, SPOILED HUSBAND || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang