5

13.1K 963 25
                                    


Setelah kemarin berlibur saatnya kembali ke realita yang menyakitkan, Haechan dan Mark kembali bekerja, hingga keduanya bingung untuk menitipkan Hana pada siapa, sedangkan keluarga keduanya saja berada jauh dari sini.

"hari ini tempat gue kerja ga bakalan sibuk banget, jadi gue aja yang bawa Hana, gapapa." ucap Haechan.

"kalau dia ganggu kerjaan lu nanti, atau kalo dia ngerengek pengen sesuatu gitu? tapi lu harus selalu stay ditempat buat ngejawab panggilan, ntar yang ada malah Hana ngebuat lu ribet trus ga konsen jadi lu gausah bawa bawa Hana, ribet nanti." sahut Mark.

"jadi maunya gimana?" Tanya Haechan dengan alis terangkat satu.

"ntar gue minta tolong Jaemin aja, dia ga mungkin sibuk sekarang." tentu saja karena Jaemin adalah anak kesayangan keluarganya, dan juga merupakan anak tunggal kesayangan, yang membuatnya jadi jarang bekerja.

"ya terserah Lo aja deh." sahut Haechan dengan acuh, melipat tangan di dada, dengan raut sebal bukan main.

"ini kalau bukan karena kita dua sibuk, gue juga gamau minta tolong Jaemin, Chan. gue juga ga enak mau nitipin Hana ke orang lain, ngerti ya?." ucap Mark dengan senyum tipis.

"iya iya gue paham, udah sana cepetan telepon aja tuh si Jaemin!" seru Haechan dengan nada kesal, apa apaan sekali orang alis camar ini!

"iya..."

.
.
.

"haiiiii" Jaemin berjalan dengan riang mendekati pasangan markhyuck sambil melambai.

"gue langsung siap siap mandi tau pas kak Mark nelponin gue buat minta tolong jagain Hana." ucap Jaemin dengan senyum manis.

Haechan menghela nafas pelan, sambil mengerlingkan bola matanya dengan malas, beralih menatap kelain arah. Mark menoleh ke arah haechan lalu tersenyum pada Jaemin, "makasih ya na, udah mau kesini, kak Mark minta tolong banget ya, ga lama kok." ucap Mark dengan tak nyaman.

"gapapa elah kak, gue pernah ngurus ponakan kok pas dulu ada acara besar keluarga." sahut Jaemin dengan senyum lebar.

"ya ya, makasihya udah mau nolong jagain Hana, kita berdua mau berangkat, tolong jagain Hana dengan baik." ucap Haechan dengan nada ketus.

"oh, hehe iya.." Jaemin menatap haechan dengan tak nyaman.

Sama dengan Jaemin, Mark juga menatap haechan dengan pandangan heran, lalu dari pada keduanya terus berbicara seperti ini, Mark segera berpamitan pada Jaemin juga mencium dahi Hana.

"Papa dan mama bekerja dulu ya, tinggal bersama kakak Jaemin oke Hana?" ucap Mark dengan pelan.

"eum!" seru Hana dengan senyum lebar.

"pintarnyaaaaa." puji Mark.

Haechan mendekat ke arah Hana, "jadi anak baik ya Hana, jangan susahkan kakak Jaemin, mama berangkat kerja dulu." ucap Haechan lalu mencium pipi Hana kanan kiri.

"Hana katakan bye mama papa." ucap Jaemin melambaikan tangan Hana.

"byeee maa bye paa." ucap Hana.

"bye sayang"
"bye hanaaa"

.
.
.

sekarang sudah jam makan siang, Mark menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi setelah lama menatap komputer kantornya. menghela nafas pelan sambil meregangkan otot otot tubuhnya, dan melemaskan jari jarinya yang dari tadi sibuk mengetik.

pintu ruangan Mark diketuk lalu masuklah perempuan berpakaian sopan dengan kacamata yang terpakai apik di tulang hidungnya.

"misi kak, ada yang nyariin kakak."

baby apart [Markhyuck] • END ✅Where stories live. Discover now