6

11.7K 952 58
                                    

Apa yang biasanya akan terjadi dari sebuah hubungan saat pembahasan tentang mantan mulai dibicarakan?

benar, pasti akan ada nya keributan yang terjadi, itu juga yang terjadi pada pasangan Mark dan Haechan ini.

tapi tak ada sesi saling teriak dan berseru kencang tentang mantan, melainkan diamnya seorang Haechan, itu lebih berbahaya dari pada saat dia terus mengoceh. Haechan diam, dunia juga akan ikut kalut memikirkan alasannya. ah itu terlalu lebay, tapi sedikit ada benarnya.

Bahkan sampai Mark berkali kali menganggu nya, menusuk pipinya, mencubit pipinya, mengunyel pipi nya, pipi semua? ya karena pipi adalah bagian paling sensitive saat menyangkut haechan, laki laki manis ini akan berseru kencang saat pipi kesayangan nya di sentuh oleh tangan menjijikkan milik Mark —ini haechan yang mengatakan nya, aku tak Setega itu untuk mengatakan tangan yang bahkan mulusnya mengalahkan wajahku ini menjijikan.

"mama huaaaaaaa!!" akhirnya haechan sadar saat sang anak lah yang menganggu nya.

ah tidak, Hana segalanya, Hana tidak mengganggunya melainkan menyadarkan nya dari lamunan.

"eh, Hana ada apa sayang?" Haechan bangkit dengan cepat, bergerak kearah Hana, ternyata sudah jatuh terjerembab dari sofa apart milik Mark.

ya memang sejak tadi Haechan berada di aprt milik musuh nya ini, alasannya karena Mark ingin mengambil salah satu barang nya yang tertinggal.

"ada apa?!" seru Mark dengan tergopoh gopoh mendekati suara tangisan Hana. Saat melihat Hana yang menangis tersedu sedu dengan Haechan yang terus membujuk supaya bayi perempuan itu tenang, membuat Mark sedikit lebih tenang, tapi kemudian dia kembali lagi menjadi panik saat Haechan mulai ikut menangis.

"ada apaaa, kenapa kamu masih menangis Hana.." suara Haechan tersendat karena laki laki manis itu berusaha keras menahan isakannya.

"Hanaaa jangan menangis, kenapa masih saja menangis hiks.." Haechan mulai kehilangan kendalinya, isakannya mulai perlahan terdengar.

Mark yang sedari tadi menyaksikan, tersenyum tipis, meskipun Haechan ikut menangis tapi laki laki manis itu tetap menenangkan Hana yang bahkan tetap terisak.

"hei, ada apa? kenapa kalian menangis hm?" Mark mendekati keduanya, lalu duduk dihadapan Haechan dan Hana.

"Markkkk~"

"huaaa papaaa~"

dua makhluk menggemaskan dihadapan Mark ini kembali menangis membuat Mark sedikit panik tapi juga gemas, karena keduanya menjadi lebih manja padanya.

"kenapa hmm? ini mama nya juga kenapa ikut menangis bareng Hana?" ucap Mark dengan  nada geli, lalu terkekeh saat Haechan menahan isakannya.

"Hana menangis terus padahal udah aku bujuk supaya berhenti, tapi dia tetap aja menangis, aku pusing aku gak tau apa yang harus ku lakukan lagi, tapi Hana tetap saja menangis." Haechan berbicara dengan terus terselip isakkannya.

Mark mengambil Hana dari gendongan Haechan, "anak papa yang manis kenapa nangis terus? mama sedih tau melihat Hana menangis terus." Hana tak menjawab melainkan menyembunyikan wajahnya di dada Mark.

"sini sini, lu ni ga bakalan tenang kalau belum dipeluk." ucap Mark pelan, menarik pelan tubuh Haechan agar bisa dia peluk.

hug!

"apa yang Lo pusingin sih Chan hm?" tanya Mark sambil menepuk nepuk juga ngelus punggung sempit Haechan.

"Kemarin, gue Gatau kenapa gue malah mikirin soal mantan lu itu." ucap Haechan dengan nafas putus putus menahan isakkannya, rasanya sesak! kalian pasti tau kalau pernah merasakan nya.

baby apart [Markhyuck] • END ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin