21. ending

5.2K 394 47
                                    

Haechan menatap Lamat pada mark Yang menggendong Hana, matanya berkaca kaca manahan tangis, tapi gabisaaa.

"kalian mau kemana?" tanya nya dengan nada tersendat.

"tugas ku udah selesai buat kamu jatuh cinta haechan."

"terus kamu mau ninggalin aku gitu aja?"

Mark tersenyum dengan tenang mendekati Haechan, mengelus kepala dengan ribuan helai rambut yang begitu halus, layaknya rambut Hana.

"Mark yang disana juga bakal pulang buat kamu." ucap laki laki itu dengan senyuman.

"tapi apa Hana juga harus dibawa?" Haechan mulai terisak, kenangan bersama Hana semua moment Yang mereka buat selama ini, haechan sedih.

"Kamu mau tau ga? istriku yang disana bakalan marah kalau anaknya ga ikutan pulang." ucap Mark dengan nada bercanda, padahal dia sendiri tidak yakin kalau Haechan-nya disana akan peduli padanya dan Hana.

"bilang sama istri kamu itu aku pinjem anaknya." sahut Haechan dengan bibir mencebik kesal.

Mark Terkekeh kecil, "istriku ga bakal mau, soalnya dia posesif sama anaknya." sahut Mark.

"Hiks.. jangan pergiii."

Mark memeluk Haechan dengan Hana dipelukannya, perlahan mencium dahi haechan dengan perlahan, "tidur ya sayang, besok kamu kembali ke keadaan semula, tapi jangan lupakan usahaku buat kamu akur dengan Mark ya, supaya dimasa depan nanti, kamu bisa ketemu dengan Hana lagi." ucap Mark didalam hati.

setelahnya sayup sayup haechan merasa matanya begitu berat, sekeras apapun dia berusaha membuka matanya tapi entah kenapa dia merasa ngantuk sekali, hingga akhirnya tertidur, lalu Mark dan Hana perlahan pergi meninggalkan nya sendiri di kamar.

.
.
.

cripp~ cripp~~

eungh..
Haechan bangun dengan perlahan, matanya dia usap dengan perlahan, setelah sadar kepalanya menoleh kesana kemari, dikamar nya tidak ada lagi barang barang bayi, bahkan perlengkapan Hana tidak ada sama sekali.

dengan tergopoh gopoh Haechan turun dari kasurnya. enggan mengakui kalau Hana memang sudah tak ada lagi.

"Mark!"

Mark yang menyadari haechan telah bangun pun mengernyit heran, "apa?" katanya dengan nada datar.

"dimana hana?!" seru haechan dengan nafas tersengal.

"apasih? Hana siapa?" Mark menatap heran pada Haechan dengan alis mengerut.

"kamu ga kenal sama Hana?"

alis Mark terangkat heran, "Siapa? anjing peliharaan lu? kalau iya tadi sempat di pinjam sama Jaemin, lagian tumben amat pake aku kamu ngomong sama gue" ucap Mark.

Haechan terdiam sambil kembali mengumpulkan kesadaran nya, "huh? gua ga pernah pelihara anjing, eh tapi lu bener bener gak tau Hana?" tanya Haechan, pandangannya kosong.

"apasih? ni gue yakin lu pasti belum sadar sekarang, cepet cuci muka lalu ganti baju lu tuh, seenggaknya kalau gak mau mandi sikat gigi terus cuci muka!" seru Mark.

Haechan menatap Mark yang telah berbalik kembali memunggunginya dengan pandangan sayu.

Mark yang ini telah kembali, sedangkan Mark nya pergi dengan Hana. Haechan berjalan dengan lesu, menahan segala isakan tangisnya, sampai akhirnya haechan kembali ke kamarnya, menumpahkan segala air matanya.

"hiks.. mereka benar benar pergi? hiks.." Haechan menangis dengan pelan takut terdengar oleh Mark, suaranya pun lirih.

"kalian hiks.. bener bener ninggalin aku disini, jahat." Haechan melipat bibir, takut suara isakannya terdengar oleh Mark yang berada diluar sana.

baby apart [Markhyuck] • END ✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum