1

31.2K 1.6K 33
                                    


jalanan terasa lebih sunyi saat sepasang musuh ini berjalan beriringan, entah takdir atau memang kebetulan tapi mereka selalu saja berjumpa apapun keadaannya.

mata tajam menatap kedepan, tak memperdulikan keberadaan masing masing.

"kenapa aku harus bertemu dengan manusia aneh dengan bentuk alis yang super aneh ini lagi" gumam salah satunya membuat yang dibicarakan menoleh cepat dengan raut wajah tak percaya, "harusnya sih gue yang bilang gitu!" seru yang bicarakan dengan nada kesal.

"dih, gue ga ngomongin lu dah!"

"Lee Haechan, bahkan anak kecil umur 2 tahun aja tau siapa yang lu maksud tadi!" seru si laki laki beralis aneh yang dimaksud.

"ya, artinya untung deh lu sadar diri kan?, jadinya gue ga susah susah dah buat nyebut nama lu lagi." sahut Lee haechan

si alis aneh itu berhenti sejenak memasang wajah heran dengan kepala sedikit memiring ke kanan, "lah emang apa nya yang salah dari nama gua?, Mark Lee masih bagus kan?"

"Nama yang kek gitu tuh bikin sakit kepala sakit telinga pas didenger" sahut Haechan dengan tatapan datarnya.

Mark —si alis aneh, memasang wajah tak percaya, "itu emang soalnya lu aja yang ga suka sama gue dari awal makanya gitu!" seru Mark dengan dengusan.

Haechan gelagapan, "a-apa apaan sih hah?! lagian siapa yang mau suka sama orang yang percaya dengan kalo alien tuh ada?! dasar aneh!" sahut nya dengan kesal.

"lah masih mending, dari pada lu berharap Mulu ketemu duyung di laut, itu lebih aneh lagi, kebanyakan bacain buku dongeng sama nonton Disney sih lu!" Mark memandang Haechan dengan remeh, membuat emosi Haechan terasa semakin memuncak dan ingin meninju wajah sok tampan musuh nya ini, tapi semua itu dia urungkan karena mereka telah tiba di apartemen tempat mereka tinggal.

Dan ya, kesialan yang berlanjut, mereka tinggal di satu gedung dan satu lantai gedung apartment yang sama.

"Kak Mark!!" pandangan keduanya teralih pada laki laki manis beramput softpink.

"oh, hai Jaemin!" Mark memasang senyum terbaiknya saat Jaemin —tetangga mereka berdua menghampiri keduanya—

"mulai" Haechan bergumam dengan malas, menggulirkan matanya.

"yang lain udah nungguin kalian dua tuh, jadi kan??" satu sosok laki laki lain berambut hitam legam datang dari belakang Jaemin.

"astaga kak Mark lupa cola nya!" seru Mark, membuat Jaemin tersenyum manis.

"ak-"

"Ayo, gue juga mau sekalian beli keripik kentang kak!" seru Jaemin menarik tangan Mark Membuat Mark tersenyum lembut dan mengangguk.

"boleh!"
Keduanya pergi bersama, meninggalkan Haechan dengan laki laki berambut hitam legam yang tadi tiba bersama Jaemin.

"Naik gih ke atas, gue turun kebawah soalnya tadi cuman mau nganterin Nana soalnya dia minta antar." Laki laki itu berbicara pada Haechan.

"gue tau kok kalo lu paham situasinya sekarang." Haechan menatap tajam laki laki bernama Jeno itu.

"ya ya, dah sana masuk gih, makin dingin nih." Jeno berjalan menjauh dari Haechan, meninggalkan haechan yang berjalan pelan menuju lantai apartemennya.

.
.
.

Kini Jaemin dan Mark tiba dari minimarket terdekat, rupanya tak hanya cola yang dibeli laki laki beralis camar itu, melainkan beberapa minuman lain seperti susu coklat —tunggu susu coklat?!!. Haechan mengeryit saat menatap 3 kotak susu coklat yang berada didalam bungkus belanjaan.

"gue tau kok toleran alkohol lu tuh rendah banget, mau minum cola atau air soda aja lu bisa mual, jadi makanya gue beliin aja Susu coklat soalnya ya lu pikirin aja emang ada minimarket jualan milkshake." Mark secara tiba tiba lewat dibelakang Haechan sambil meminum jus kotaknya

"yaudah kalo gitu makasih." Haechan hampir menunjukkan senyum tulusnya saat tiba tiba Mark berkata, "pelunasan dengan harga kelipatan tiga dari harga asli." Seketika itu juga sendok sayur terbang mengenai dahi lebar Mark

"Kalo lu emang gak ikhlas ngasih lebih baik gak usah lah! sumpah dah gue kesal banget, dasar alis golok!" seru Haechan menggebu gebu.

"ya ya ya, gue canda doang woylah gini amat dah orang yang kerja di kantor pelayanan masyarakat, kasar banget, ntar ga ada yang mau Dateng dehhh." Mark pura pura sedih.

"khusus one and only ini buat Lo, khusus!!" lalu setelah nya Haechan berlalu kesal dari dapur, meninggalkan Mark yang tersenyum kecil disana.

.
.
.

Jeno dan Jaemin tadi sempat kembali untuk memanggil dua teman Mereka yang lain, Lucas dan Renjun.

Mark padahal sedang santai santainya menyendok eskrim miliknya sampai terdengar seruan Haechan dari dalam kamarnya.

"LEE MINHYUNG, KEMARI KAU!" Mark yang merasa ada yang tidak beres langsung saja mendekati sumber suara Haechan yang berdiri didepan kamar Mark.

"anak siapa itu?" Haechan menatap tajam pria beralis aneh didepannya.

Mark gelapan sendiri disana, menatap kaget seonggok buntalan daging lucu yang sedang tertidur dikasur miliknya.

"woy anak siapa tuh?!, demi dah gue Gatau ni anak siapa woy! gue beneran Gatau anjir beneran dah, ini anak siapa woy!" Mark menyahut dengan cepat, bahkan sampai ucapan laki laki dengan alis aneh itu terdengar tidak jelas.

"jangan.membuat.alasan.Lee.Min.Hyung." Haechan menekan setiap kata nya membuat Mark menelan ludahnya susah payah.

"tapi gue benaran dah, Gatau gue channn." Mark merengek di hadapan Haechan, sedikit berisik membuat bayi kecil yang sedang tertidur disana bergeliat kecil dikasurnya.

sampai Jeno Jaemin dan 2 teman mereka lainnya tiba.
"YO MARK KITA SAM-- SIAPA ITU?!" -Jeno

"BAYI SIAPA INI?!" -Lucas

"KALIAN SELAMA INI MEMILIKI BAYIII?! ASTAGA!" -Renjun

"kumohon jangan berisik ToT" -Jaemin

"hngg mama papa"

Haechan Dan Mark hanya bisa terdiam kaku sambil tersenyum kikuk disana.




Yann amat sangat keterlaluan, buku satu belom selesai sok sokan mau buat yang lain lagi, makin banyak aja hutang buku yg belum selesai hmmmm. maafffff yaaaaaaaaa!!!

oh ya, kalo suka bisa kasi vote nya yaaa ^^
30 vote yann lanjut lagi ^^
tentunya kalo yann ga lupaa ahahaha

Revisi on!

haiii, yann akan merevisi sedikit bahasa yang digunakan di dalam book ini, karena yann merasa book kali ini terlalu kaku, maka yann akan menggunakan bahasa informal atau santai aja, sebagai percakapan, sedangkan untuk narasi yann tetap menggunakan bahasa yang tetap nyaman untuk dibaca...

baiklah apakah ada yang merasa lebih baik menggunakan bahasa sebelumnya (baku) atau lebih baik menggunakan bahasa yang saat ini yann pakai (non baku)

terima kasih sudah membacaaa, jangan lupa untuk vote nya ya^^

baby apart [Markhyuck] • END ✅Where stories live. Discover now