18. Waste

757 107 24
                                    

"Ini makanlah," Seokjin memberikan kotak makannya pada Taehyung,

Seokjin pagi-pagi sekali sudah menyiapkan bekal untuknya dan teman-temannya, termasuk teman yang sebenarnya sama sekali tidak Seokjin harapkan. Kim Taehyung. Si anak tengil yang menyebalkan. Tapi Seokjin pantang ingkar janji, dia menepati janjinya sebelum ini.

"Kenapa wajahmu asam begitu, sudah jelek, semakin jelek," Taehyung menerima bekal dengan senyum puas, tapi melihat Seokjin yang cemberut membuatnya gatal untuk tidak mengodanya.

"Aku tidak ada nafsu bertengkar ya Taehyung," saut Seokjin langsung,

"Tidak seru, padahal aku mau menunjukan sesuatu yang keren,"

"Apa?"

Taehyung mengeluarkan sebuah coklat berbentuk bulat di sakunya,

"Ini," katanya, memberikannya pada Seokjin,

"Ini coklat apa kerennya sih," Seokjin memutar matanya tidak setuju, memang berekspektasi terlalu tinggi tidak baik kan, apalagi ini menyangkut Taehyung.

"Katanya coklat mempan menyembuhkan perasaan yang kurang bagus," jawab Taehyung,

"Jelly lebih mempan dari coklat bagiku," Seokjin melihat coklat itu di atas tangannya.

Karena memang dia lebih menyukai Jelly dari semua hal. Ya setidaknya saat ini, hanya saja, dia di marahi dokter giginya karena seringnya makan cemilan asam manis itu.

"Ya sudah aku akan memakannya," Taehyung akan mengambil coklat itu dari Seokjin,

"Tapi kamu sudah memberikannya padaku," Seokjin merebutnya dan memakan coklat dari tangan Taehyung dan memakannya sekali hap.

"Wah enak sekali, kau beli dimana Taehyung?" mata Seokjin berbinar karena rasa coklat yang melumer di mulutnya.

"Aku menemukannya di jalan," ujar Taehyung,

"Ya!! Kau ini,"

Seseorang bergabung dengan mereka. Seokjin dan Taehyung bertemu di koridor dekat ruang latihannya.

"Kalian sedang apa?" Jimin menatap mereka berdua langsung menyelidiki,

Mata kecil Jimin memindai Seokjin dari atas sampai bawah.

"Ah itu," Taehyung tampak salah tingkah,

Taehyung menyembunyikan kotak makanannya dari Jimin di balik punggungnya, lalu dia mendekat dan merangkul Jimin.

"Maaf aku tidak bisa menemanimu kemarin, aku akan latihan dan kembali lebih awal, jadi kita bisa pergi bersama," kata Taehyung, terlihat sekali sedang mengalihkan pembicaraan.

Jimin mengabaikan jawaban Taehyung dan tetap memicingkan matanya ke arah Seokjin yang juga terlihat kikuk di sana.

Dia sering bertemu Taehyung, tapi jarang sekali ada Jimin di sana. Tapi pagi ini, sepertinya bukan hari keberuntungannya, karena Jimin jelas sangat tidak menyukai kehadirannya di sana, apalagi mereka tengah mengobrol santai dan meski tak di sadari Seokjin. Orang akan mengira dirinya dan Taehyung telihat akrab.

"Apa kau mendekati sahabatku juga eh?" ucap Jimin langsung, suara menyiratkan kebencian yang jelas tersirat.

"Apa masudnya?" Seokjin tampak panik,

Dia tidak mungkin merebut Taehyung, kalau bisa sih jauh-jauh dari anak itu. Tapi Seokjin sempat mengerling Taehyung, Taehyung sedikit pucat dan tidak nyaman. Apa Taehyung juga merasa bersalah pada Jimin?

Jimin meraih kotak makan dari balik tubuh Taehyung. Jimin mengetahuinya, kalau keduanya sedang menyembunyikan sesuatu darinya, Jimin tahu.

"Ini apa? Kau menyogoknya dengan makanan eh?" Jimin membuka kotak makanannya dan mengejeknya,

My Rival Where stories live. Discover now