14. Teddy Bear

839 108 37
                                    

"Apa kau bisa bawakan kotak makanan Hoseok, dia meninggalkannya di kelas padahal dia ada latihan pagi," Yoongi menunjuk bekal makanan Hoseok yang di lupakan anak itu.

Biasanya mereka akan sarapan bersama berempat di kelas dengan mengabungkan keempat meja dan duduk melingkarinya. Tapi Hoseok buru-buru pergi karena panggilan dari pelatihnya. Hoseok dan teamnya memiliki projek baru akhir semester ini bersama anak-anak drama, mereka akan melakukan latihan fisik paginya dan latian khoreo di sore hari.

"Aku akan ke kantor karena pak Lim memanggilku," lanjut Yoongi, dia mengepak buku dari tasnya untuk diserahkan pada pak Lim,

"Serahkan saja padaku," jawab Seokjin masih mengunyah buah apel sebagai makan paginya.

"Oke aku pergi dulu kalau begitu," kata Yoongi.

"Mau aku temani?" tawar Namjoon, dia mulai mengembalikan meja dan kursi ke tempat semula.

"Tidak usah Nam, aku bisa sendiri," jawab Seokjin, bangun dan meninggalkan kelasnya.

Letak tempat latihan Hoseok tidak jauh dari kelasnya, Seokjin sesekali menemani Hoseok latihan menari di sana. Hanya butuh waktu lima menit untuk jalan ke sana.

Ruangan itu kosong, Seokjin sudah berkali-kali mengetuk tapi tidak ada yang membukanya, jadi Seokjin berinisiatif masuk dan meletakannya di atas meja persis di samping speaker. Seokjin memasuki ruangan latihan dengan banyak cermin yang menempel di tembok, itu membuatnya berjengkit kaget saat dia mendapati bayangannya sendiri memantul dari sana.

Sambil mengusap pelan dadanya, Seokjin melangkah ke arah meja dan meninggalkan kotak makan Hosoek di sana. Tapi pintu kamar mandi di sampingnya terbuka dan membuat jantung Seokjin kembali akan copot.

"Ya Tuhan!!!" Seokjin berbalik dan menemukan seseorang sudah berdiri di belakangnya.

Dadanya terasa nyeri karena rasa kaget tadi, dan nyatanya kebiasaan kagetnya itu terlalu berlebihan dan sangat menganggunya.

"Ngapain kamu di sini?" orang itu bertanya dengan mengernyitkan keningnya.

Seokjin menyadari orang itu adalah salah satu orang yang harus dihindarinya, jadi Seokjin memutuskan untuk segera pergi dari sana. Seokjin berancang-ancang akan meninggalkan ruangan latihan secepat yang dia bisa. Kedua tangannya mengepal untuk berlari tanpa menghiraukan di penanya.

Tapi sayangnya dia tidak bisa bergerak, kepala hoodienya di tarik dengan sangat mudah oleh orang itu, membuat posisinya jatuh terduduk di lantai.

"Aduh," Seokjin mengadu dengan pantat sudah di lantai.

"Kamu mau mencuri sesuatu di sini ya?" tanya Taehyung, semakin mencurigai tindakan Seokjin yang tiba-tiba kabur darinya.

"Bukan begitu," Seokjin bergumam takut-takut.

Tangan kirinya mengusap pantatnya yang sakit.

Tidak sampai di situ, suara langkah mengalihkan perhatian mereka,

Taehyung melepas pegangan hoodie Seokjin dan menyilangkan kedua lengannya.

"Nah, kau sudah tersudut bocah nakal," katanya dengan wajah kemenangan.

Belum saja Seokjin membuka mulutnya, suara anak-anak yang baru selesai latian terdengar semakin riuh, ada sekitar lima belas anak masuk ruangan itu. Satu-satu melihat ke arah mereka.

Langkah mereka terhenti di depan pintu dan mengawasi Taehyung yang berdiri sementara Seokjin masih duduk di lantai. Wajah Seokjin memucat sebelum akhirnya berubah warna pelan menjadi semerah tomat. Seokjin selalu malu jika di hadapkan dengan banyak orang.

My Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang