20

23 2 2
                                    

Kai baru saja tiba di rumah ditemani oleh Jihae setelah acara pemakaman David. Rumah tersebut tiba-tiba terasa sangat besar dan hanya ditinggali olehnya. Memang ada beberapa pelayan yang tinggal juga tapi mereka mempunyai tempat sendiri yang merupakan bangunan yang terpisah dari rumah utama.

"Apa kamu yakin kamu akan baik-baik saja?" tanya Jihae saat dia menutup pintu depan.

Kai mengangguk "Aku akan meminta supir untuk mengantarmu pulang."

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri. Pertanyaannya sekarang adalah apakah kamu akan baik-baik saja?"

"Aku akan masuk kantor besok, ada meeting dengan SH Inc."

Jihae menarik napas panjang, jika sudah terkait pekerjaan, bahkan dia pun tidak bisa melarang Kai. Apalagi sekarang perusahan itu merupakan peninggalan David satu-satunya, "Tidur lebih awal malam ini, oke?"

Kai tersenyum dan mengangguk, kemudian mencium Jihae sebelum wanita itu pulang.

***

Soobin mengajak Yeonjun untuk menghadiri rapat di HG Corp. dikarenakan divisi yang dipegang Yeonjun juga akan berperan dalam kerja sama yang sedang berjalan, dan tentu saja Yeonjun mengajak Taehyun ikut serta. Yeonjun dapat melihat potensi dari dalam diri Taehyun yang cerdas tersebut dan sebagai seorang manajer yang baik, dia akan membantu Taehyun untuk lebih berkembang.

Ketiga pemuda tersebut menunggu di ruang rapat, di meja berbentuk U tersebut sudah tertata cangkir, teko, sepiring biskuit, kotak kecil berisi teh dan kopi sachet beserta gula. Tak lama Kai datang dengan Beomgyu dan selama yang lain berbasa basi, pandangan Taehyun tertuju ke Beomgyu, dan membuat dia bertanya-tanya bagaimana nasib Yoongi dan Taehyung jika Beomgyu berakhir di perusahaan ini?

Pandangan Kai tertuju ke Taehyun dan dia terdiam selama beberapa saat. Dia tidak menyangka dia akan bertemu Taehyun lagi secepat ini. Dia bahkan lupa dia sudah bertemu Taehyun di rumah duka.

Selain itu rapat tersebut berlangsung lancar seperti biasa. Kai dan Taehyun sangat profesional dengan peran yang mereka mainkan saat itu, sampai pada akhirnya rapat itu selesai dan saat yang lain keluar dari ruang tersebut, Taehyun dan Kai tidak segera keluar, sepertinya mereka menunggu satu sama lain.

"Aku tahu apa yang terjadi." kata Taehyun.

"Seokjin mengatakan bahwa kamu tahu dan apa yang akan kamu lakukan?"

"Ini semua tidak benar, Kai."

"Hanya karena aku tidak menderita? Aku tidak berhak untuk bahagia?"

Taehyun menutup matanya sejenak dan mencoba untuk sabar. Baiklah, ini akan memakan waktu lama. "Apapun yang terjadi di sini, percaya aku, Kai, semuanya lebih baik di kehidupanmu yang asli."

"Jadi menurutmu ini tidak asli? Kenapa? Aku tidak cukup pintar?" nada Kai semakin naik.

"Kamu akan lebih bahagia di kehidupanmu yang asli. Saranku, segera lepaskan Seokjin." pandangan Taehyun terarah ke sosok yang berada di belakang Kai. Sosok Seokjin. Setelah memberikan tatapan tajam, Taehyun meninggalkan ruangan tersebut dan bergegas menyusul Yeonjun dan Soobin.

"Menyebalkan sekali." gumam Seokjin tapi Kai tidak berkata apa-apa, "Kamu butuh aku untuk membunuhnya?"

"Tidak perlu, Seokjin."

"Bagaimana kalau sedikit pelajaran?"

Kai menekan pangkal hidungnya dengan kedua jari "Aku tidak tahu, Seokjin. Hanya jangan membunuh siapapun, oke?" Kai pun beranjak keluar dari ruangan rapat tersebut dan wajah Seokjin terlihat semakin kesal dengan sikap Kai yang mulai berubah.

(slow) Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang