19

29 2 1
                                    

Taehyun mengetuk pintu kamar yang berada di ujung tangga. Ruangan tersebut merupakan bagian dari loteng tapi sejak Kai menyambut uluran tangan Seokjin saat itu, Taehyun mendengar sesuatu terjatuh di dalam kamarnya, sesuatu tersebut ternyata adalah nephilim bernama Jungkook. Ini bukan pertama kalinya Taehyun mengalami kejadian janggal, jadi dia tidak heran saat nephilim tersebut memilih kamar Taehyun untuk tempat dia terjatuh.

Jungkook tinggal di kamar itu sejak saat itu. Orang tua Taehyun sangat jarang di rumah dan mereka tidak bertanya macam-macam tentang Jungkook. Mereka melihat Jungkook sebagai anak laki-laki biasa yang adalah teman Taehyun. Jungkook memang terlihat sangat biasa karena dia dalam keadaan lemah, bahkan matanya pun tidak berwarna perak seperti biasanya melainkan berwarna abu-abu gelap.

Taehyun membuka pintu perlahan setelah terdengar suara Jungkook mempersilahkan dia masuk. Jungkook sedang duduk di tepi jendela tapi alih-alih merenung sambil memandang ke luar seperti yang biasanya dia lakukan, sekarang dia sedang membaca. Taehyun mendekati Jungkook dan melihat kotak kardus yang terbuka dekat kaki Jungkook. Dia dapat melihat buku-buku miliknya dalam kotak itu.

"Kamu belajar? Kamu tahu buku-buku itu kebanyakan tentang pengetahuan."

"Hanya berarti aku nephilim, bukan berarti aku tahu segalanya." Jungkook tersenyum kecil, pertama kalinya dia tersenyum setelah 6 tahun.

"Akhirnya kamu tersenyum. Aku hampir mengira kamu akan jadi gila setelah 6 tahun. Aku jelas tidak mau tahu bagaimana jika seorang nephilim menjadi gila."

Jungkook terkekeh mendengar pernyataan Taehyun, apalagi dengan wajah Taehyun yang benar-benar khawatir, "Belum pernah ada nephilim yang menjadi gila dan aku juga tidak mau menjadi yang pertama."

"Tapi, tanpa kekuatanmu, apakah artinya kamu hanyalah manusia biasa?"

Jungkook terdiam. Dia tidak pernah memikirkan hal itu dan dia juga tidak pernah menyangka akan selemah ini. Apapun yang Seokjin lakukan padanya 6 tahun lalu itu seperti menguras kekuatannya. Dia bahkan memaksakan menggunakan sisa-sisa kekuatannya untuk menemukan Taehyun.

"Maaf." Kata Taehyun lagi melihat Jungkook tidak merespon "Aku tidak bermaksud ikut campur."

Jungkook menggeleng "Tidak apa-apa. Aku juga tidak tahu bahwa aku akhirnya merasakan rasanya menjadi manusia biasa."

"Kamu tidak merasakan perubahan?"

"Aku masih tidak punya sayap. Aku tidak tahu apakah ini permanen atau aku harus meminta Seokjin mengembalikan kekuatanku."

"Kamu pikir dia mengambilnya?"

"Hanya itu satu-satunya hal yang mungkin terjadi. Tidak mungkin aku tiba-tiba kehilangan sisi malaikatku seperti ini."

"Aku masih belum bisa menemukan Kai."

"Seokjin menyembunyikannya. Dengan kekuatan lebih dia mampu membuat Kai tidak dapat dideteksi, bahkan dengan kemampuanmu."

Jika Taehyun bukan pemuda yang selalu tenang, mungkin dia akan berakhir di rumah sakit jiwa. Dia mengalami dua realita yang berbeda dan mengingat setiap detilnya. Taehyun yang awalnya hanya bisa melihat yang tidak bisa dilihat manusia kebanyakan dan berkomunikasi dengan mereka, perlahan dia bisa menemukan seseorang jika dia benar-benar fokus. Tapi selama 6 tahun ini, dia belum bisa melacak keberadaan Kai.

Taehyun masih ingat tentang Seokjin yang akan membunuhnya. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa nyawanya akan berakhir, mungkin karena dia terlalu sibuk menyembunyikan Kai. Tapi walaupun begitu, dengan kondisi Jungkook sekarang ini, tidak banyak yang bisa mereka lakukan jika mereka menemukan Kai.

"Oh ya, aku mau bertanya, kamu tidak bisa memasuki tubuh Soobin saat itu kan?"

"Kamu bertanya-tanya kenapa aku bisa berbicara melalui dirinya?"

Taehyun mengangguk "Karena aku tidak yakin Soobin percaya dengana adanya nephilim atau apapunlah."

"Aku menggunakan pikiranku dan memaksa memasuki pikirannya. Itu sesuatu yang berbahaya dan kejam tapi aku tidak punya cara lain lagi. Kai sudah masuk terlalu dalam dan dia hanya bisa percaya dengan Seokjin apalagi di kehidupannya sekarang."

"Jungkook, jika terburuknya Kai tidak dapat kita sadarkan dan realita ini tetap berlanjut, apakah yang akan terjadi?"

Jungkook menggeleng, "Aku tidak tahu tapi aku punya perasaan bahwa semua kepalsuan ini tidak akan berakhir baik."

Taehyun menelan ludah. Dia benar-benar takut sekarang. Dia bertekad akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan Kai dan membuat Seokjin mengembalikan hidup mereka seperti semula. Whatever it takes!

"Aku tidak dapat membantu banyak, tetapi aku akan mencoba." kata Jungkook yang membuat Taehyun terkesiap karena Nephilim itu merespon apa yang ada di benaknya. Jungkook tertawa kecil melihat ekspresi terkejut Taehyun, "Aku masih bisa membaca pikiran, Taehyun."

***

Taehyun memasuki kantor dan bingung melihat semua orang, termasuk Yeonjun terlihat bergegas. Ada apa ini? Perusahannya bangkrut tiba-tiba?

"Oh Taehyun, tepat waktu." kata Yeonjun saat dia menangkap sosok Taehyun diantara kesibukannya mengecek isi kantung jasnya.

"Yeonjun-ssi, ada apa ini?"

"Kita semua akan melayat. Pendiri HG Corp. meninggal dunia."

Taehyun benar-benar tidak percaya apa yang dilihatnya saat dia memasuki rumah duka dimana David Huening telah dibaringkan di dalam peti. Taehyun melihat Kai yang hanya duduk terdiam di salah satu kursi dekat peti tersebut, matanya merah dan sembab, wajahnya pucat. Taehyun mengenali Jihae yang berada di samping Kai, mencoba menenangkan Kai dan sekaligus merespon setiap belasungkawa yang disampaikan oleh para tamu yang sebagian besar merupakan pejabat dan karyawan  SH Inc.. Taehyun tidak merasakan kehadiran Seokjin dan tidak melihat sosok tersebut sampai pada akhirnya dia sampai di hadapan Kai dan mengucapkan kalimat turut berduka cita dan saat itulah Kai mengangkat wajahnya dan pandangan mereka bertemu.

Taehyun mencoba bersikap normal saat dia melihat sekelebat cahaya emas di mata Kai dan bulu kuduknya berdiri bersamaan dengan bisikan "Peek-a-boo, Kang Taehyun. Aku harap kau siap menghadapi apapun yang akan terjadi padamu."

Wajah Taehyun menjadi pucat dan dia segera beranjak menjauhi Kai dan menyusul Yeonjun.

★━━━━━━━━━━━━★

(slow) Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE]Where stories live. Discover now