15

44 4 8
                                    

Sejak kejadian malam itu, Kai dan Soobin kembali seperti sebelumnya, tidak saling bertegur sapa dan mencoba untuk tidak berpapasan satu dengan yang lainnya. Sebenarnya, Kai yang tidak ingin bertemu dengan Soobin, tapi dia tahu dia tidak bisa melakukan itu lebih lama lagi karena mereka memasuki libur musim panas.

Pagi itu pun Kai mendapati Junhyung dan Soobin masih berada di meja makan, menikmati sarapan mereka. Kai hendak berbalik ke kamarnya tapi Junhyung sudah melihatnya jadi dengan enggan dia duduk di tempatnya seperti biasa, di samping kiri Junhyung, berhadapan dengan Soobin.

"Jadi, Kai, apa kau punya rencana untuk libur musim panas ini?" tanya Junhyung.

"Aku? Tidak Yah, aku tidak merencanakan apapun." jawab Kai sembari mengisi mangkuknya dengan sereal dan susu.

"Baguslah. Dengan begitu kita bisa segera berangkat."

"Kita?" Kai mengangkat wajahnya untuk menatap Junhyung, alisnya mengernyit.

"Kita akan ke rumah adik ayah di Busan. Kamu ingat kan? Tante Jina."

Dalam situasi normal, Kai akan sangat senang karena dia sangat menyukai Tante Jina dan suaminya. Tante Jina yang belum dikaruniai seorang anak sangat memanjakan Soobin dan Kai. Suami dari Tante Jina merupakan pemilik restoran seafood terlaris di Kota Busan.

"Apakah Tante Jina masih akan memanjakanku walaupun aku sudah berkuliah?" tanya Soobin dengan wajah ceria.

Junhyung terkekeh "Ayah yakin, berapapun umur kalian, kalian akan tetap menjadi ponakan tersayangnya yang akan selalu dia manjakan."

***

"Para pangeran kecilku!" Jina sudah berlari ke tempat Junhyung memarkir mobilnya. Mesin mobil bahkan belum dimatikan tapi Jina sudah berada tepat di depan mobil mereka, wajahnya sangat bahagia.

Kai turun pertama kali dari pintu belakang dan diikuti Soobin yang duduk di kursi depan penumpang. Jina langsung memeluk kedua anak muda tersebut bergantian.

"Ah, saat ini ada seseorang yang bekerja part-time selama liburan. Dia banyak membantu Soonyoung (Suami Jina) di restorannya. Dia menginap di rumah tante juga, dia baru lulus dari sekolahnya, sepertinya seumuran denganmu Kai, dan karena salah satu kamar sedang dalam perbaikan, Kai bisa berbagi kamar dengan dia. Soobin akan sekamar dengan Junhyung."

"Aku tidak masalah, Tante." Kata Kai sambil tersenyum.

Mereka pun segera membawa koper mereka ke dalam rumah Jina. Jina dan Soonyoung mempunyai rumah yang besar dengan 5 kamar tidur. 2 bertempat di lantai dasar yaitu 1 kamar tidur utama yang ditempati Soonyoung dan Jina, dan kamar yang lebih kecil dirombak menjadi ruang kerja, sedangkan 3 kamar lainnya di atas. Saat ini, 1 dari 3 kamar tersebut sedang dalam perbaikan, karena itu mereka harus berbagi kamar dengan anak part-time tersebut. Semua kamar tidur di lantai atas mempunyai kamar mandi sendiri dan satu kamar mandi tambahan dekat tangga. Di lantai bawah hanya kamar utama saja yang memiliki kamar mandi sendiri, dan kamar mandi yang terdapat di sebelah kamar yang dijadikan ruang kerja.

Junhyung dan Soobin mengambil kamar kedua dari ujung karena kamar terujung ditempati oleh anak part-time. Kai menarik napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban, jadi Kai perlahan dia membuka pintu dan menemukan dua tempat tidur sudah ditata di tiap sudut kamar. Satu tempat tidur terdapat tumpukan baju sedangkan tempat tidur satunya masih tertata rapi. Kai masuk, meletakkan kopernya di kaki tempat tidur dan merebahkan badannya di atas tempat tidur yang masih tertata rapi, badannya agak pegal karena duduk terlalu lama di dalam mobil. Lumayan lama juga perjalanan ke Busan.

Kai sudah hampir terlelap ketika pintu kamar terbuka. Kai mengangkat tubuhnya dan mendapati dirinya menatap Yoongi. Ya, Yoongi, yang selalu merundungnya. Setidaknya dulu. Sejak mengkonfront Yoongi tempo hari, Kai tidak pernah melihat sosok Yoongi lagi dan satu-satunya yang tidak datang ke Kai untuk minta maaf. Yoongi juga sama kagetnya melihat Kai berada di kamar yang sama dengannya.

(slow) Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang