BAB 11

14.1K 364 11
                                    

Tessa hanya memperhatikan kedua manusia yang berbeda usia ini saling bertukar pikiran, membicarakan masalah perusahaan yang sama sekali tak di mengerti olehnya. Tessa hanya duduk diam di samping Axel mengeser tablet yang ada di tanganya membaca sejumlah ketikan akan rencana yang sedang di lakukan.

"Membosankan sekali membaca ini!!" Tessa mengerucutkan bibirnya. Ia malah berpikir untuk pergi dan mengembalikan uang yang xander berikan padanya, Dan menyerah saja akan perkejaan ini.

"Kau membawa kekasihmu Mr.Axel?"

"Nope. Dia Sekretaris baruku."

Axel meleparkan tatapanku pada Tessa sesaat mata mereka saling bertatapan beberapa detik. sebelum akhirnya, Tessa kembali berfokus pada tablet di tanganya.

"Begitu cantik untuk jadi sekretarismu."

"Anda bisa saja Mr. Grey meskipun, Sekretarisku cantik kau tak berniat untuk menjadikan dia simpananmu kan?. Axel menatap Mr. Grey dengan senyum smirknya.

"Tentu saja jika kau perbolehkan aku akan menjadikan dia istriku."

"Benarkah. Tessa bagaimana Mr.Grey memintamu jadi istri kesekianya?. Axel menatap pada Tessa yang terlihat bingung. Tapi, Axel terkejut saat tangan Tessa menekan satu paha Axel membuat senyum Axel kembali berfokus pada Mr. Grey.

"Sepertinya tidak bisa Mr. Grey, Tessa sudah memiliki kekasih."

***

Tessa hanya berdiam saat ia dipaksa harus satu mobil dengan Axel. Seketika niatnya merayu Axel berubah total hari ini, Tessa hanya terus memegang erat long coat yang membalut tubuhnya. Tessa hanya sedang berpikir di sini sebenarnya yang di tipu dirinya atau Axel.

Kenapa Xander mengatakan bahwa anaknya Gay? Padahal, jika Tessa buktikan jelas sekali Axel pria normal dan mungkin saja bisa memperkosanya jika ia terus merayu Axel.

"Kenapa kau diam?"Suara Axel kembali memecahkan keheningan mereka yang sedang dalam perjalanan kembali ke perusahaan.

"Lalu maumu aku harus apa?" Tessa hanya melirik sekilas pada Axel dan memutar matanya malas.

"Aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa hari ini kita lembur." Axel tersenyum smirk ia yakin Tessa akan merasa kesal mendengarnya tapi, Axel terpaksa harus lembur di kantor karena banyakanya pekerjaan yang harus ia tuntaskan sampai besok. Dan Axel tak mau lembur sendirian dan sebagai gantinya ia mengajak Tessa untuk ikut bersamanya.

"Lembur?" Tessa masih tak mengerti tugas apa yang akan ia lakukan saat dirinya lembur di perusahaan.

Apa ia tak bisa pulang kerumahnya nanti? Tessa sudah merindukan ranjangnya, ia sudah sangat tak sabar untuk menonton film series sembari meminum bir. Saat ini Tessa membutuhkan semua itu.

"Tolong siapkan berkas lapor rangkuman semua rapat hari ini, dan satu lagi siapkan laporan untuk mendata pengeluaran perusahaan setiap tahunya. Aku ingin semua berkas itu selesai sebelum jam 20:00." Axel menatap ke arah Tessa yang menatapnya dengan datar tak ada senyum atau eksperesi apapun yang Tessa tunjukan dan wanita itu hanya bernafas kasar saat Axel menyelesaikan ucapanya.

Tak terasa mereka sudah sampai di parkiran kantor Tessa dan Axel keluar serentak. Mereka jalan bersamaan tapi Tessa sedikit kesulitan untuk melangkah mengikuti kaki Axel yang telah berjalan lebih dulu di depanya.

Tessa hanya bisa menahan amarahnya. Saat mendengar tugas-tugas yang di limpahkan kepadanya. Dan semua itu juga harus ia selesaikan juga hari ini betapa menderitanya seorang Tessa memainkan peran ini.

Tessa melangkahkan kakinya masuk kedalam lift bersama dengan Axel. Hanya mereka berdua seperti hal yang terjadi pagi tadi, ketika mereka berdua saling tak mengenal satu sama lain. Dan sedikit bertambah canggung saat Tessa dan Axel berciuman karena tidak sengaja itu.

𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘Where stories live. Discover now