𝐍𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓𝐀𝐑𝐘

BAB 21

Tessa mengikuti kemana bodyguard james akan membawanya. Tessa tentu saja masih hapal sehingga ia sedikit merasa tenang walaupun hatinya tetap saja merasakan ketakutan untuk bertemu dengan james. Berkali- kali Tessa menarik nafasnya dengan dalam dan menghebuskanya, matanya hanya berfokus pada lift yang berhenti di lantai tujuh belas dari sebuah restoran yang terkenal akan ketinggian dan juga kemewahanya.

‘’Mari Nona ikuti saya...tuan sedang menunggu anda di ruangan vvip.’’

Tessa hanya mengangguk kecil. Ia tak tau kenapa keberaniannya sampai membawa dirinya terlalu jauh seperti ini. Bukankah, sikap baiknya itu bisa saja menjadi petaka untuk dirinya sendiri. bagaimana jika natasya hanya menjebaknya? Atau bisa saja natasya menjadi mata- mata james yang menyamar sebagai istri james. Tessa terus memikirkan banyak hal hingga ia tak menyadari bahwa dirinya telah berjalan terlalu jauh melewati lorongan yang begitu mewah dengan gaya clasic dan sangatlah mewah terlihat dari arsitektur bagunanya yang mengusung tema yunani banyak lukisan yang terpasang di dinding dan juga lampu gantung kristal yang begitu indah.

Pintu kayu yang begitu besar itu terbuka saat Tessa berdiri tepat di depan pintu. Matanya langsung melihat keindahan yang berada di dalam sana seperti, sebuah acara lamaran romantis banyak bunga mawar dan saat kaki Tessa melangkah masuk lebih jauh ia melihat satu meja yang berada di dekat jendela yang menghadap pada pemandangan night city seattle. Satu hal yang membuat mata Tessa terpaku saat melihat james yang menyambutnya dengan senyum, pria itu bahkan berdiri menyentuh tangan Tessa dan menciumnya.

Tessa terkejut lantas hanya terdiam, dan tak menarik tanganya yang di cium oleh james dengan lembut sensasi hangat yang ia rasakan pada kulitnya. Akan tetapi Tessa segera tersadar akan hal yang di lakukan lantas memundurkan langkah kakinya, tujuanya kesini bukanlah untuk hal ini. Sebelum semuanya semakin berlarut- larut Tessa segera menyadarkan dirinya.

‘’tunggu apa kau tak salah bertemu seperti ini?.’’ Tessa menatap sekelilingnya sangatlah terlihat berlebihan hanya untuk bertemu saja.

‘’apa yang salah Tessa? bukankah, ini pantas kau dapatkan wanita manis.’’ James duduk kembali di kursinya tanganya terulur dan mengisyaratkan Tessa untuk duduk di depanya, awalnya james ingin menarik kursi untuk Tessa tapi ia ingat bahwa hanya ada satu wanita yang boleh mendapatkan semua perlakuaan manis itu siapa lagi kalau bukan istrinya natasya.

Tessa duduk di hadapan james. Dan mencoba untuk bersikap normal seperti ia sedang bertemu dengan kliennya, kakinya Tessa menyilang di satu paha Tessa menatap bolam mata james tanpa berkedip sedikitpun memperhatikan setiap gerak- gerik dan bahasa tubuh james adalah hal yang sedang Tessa lakukan saat ini.

‘’sepertinya, kau tak suka berbasa basi baiklah apa alasanmu mengajakku bertemu.’’ James meminum wine yang di tuangkan kedalam gelas miliknya. James membasahkan tenggorokanya dan bersikap untuk tetap waras saat melihat tubuh molek Tessa dalam balutan dress ketat yang begitu menggodanya, bibir itu yang susah membuat james melupakanya.

‘’natasya bersamamu bukan? Kau yang menyembunyikan natasya bukan?’’ Tessa langsung to the point akan maksud tujuanya datang menemui james malam ini.

‘’sepertinya sudah ketebak, dan terbaca olehmu...’’ James tersenyum tipis dan kembali meneguk habis wine yang ada di dalam gelas miliknya.

‘’kau memperlakukan dia dengan baikkan? Tolong jangan sakiti natasya lagi...’’ Tessa memohon pada james untuk tak menyakiti natasya. karena, Tessa masih ingat dengan jelas ketakutan di mata natasya saat ia menggatakan tak ingin kembali pada james.

‘’menyakiti apa maksudmu? Natasya hanya membenciku dan aku sama sekali tak melakukan hal yang menyakitinya.’’ James mencekram tanganya terkadang ia tak habis pikir akan natasya yang mengatakan hal seolah- olah james melukainya. Padahal, jika james menjelaskan sebenarnya natasyalah yang terlalu  jahat disini dengan membenci dirinya.