30.Thirty✨

4.6K 264 2
                                    

Assalamu'alaikum

Baiklah
Happy Reading 🧡

୨ ・⎯⎯・⎯⎯・ˏˏ・⎯⎯・⎯⎯・ ୧

Alesaa Menangis Tersedu sedu di saat mendengar bahwa Leon Koma, di samping Alesaa Ada Zahra dengan Bara yang berada di gendongannya. Zahra Menenangkan Alesaa, kini Mereka Semua berada di Ruangan Leon Di rawat. "Eca,,,,,,Ara boleh tanya sesuatu gak?" Tanya Zahra setelah Melihat Bahwa Alesaa sudah Mulai sedikit tenang.

Alesaa hanya mengangguk lesu Sebagai jawabannya "Mengapa kamu sampai menangisi Lelaki yang belum sah Menjadi suami kamu segitunya? Apakah Eca Sudah mulai menyukai Leon?"

Alesaa menoleh Dengan Mata yang sembab "Gue gak tau, Di lain sisi gue masih Mencintai Althaff, Walaupun gue sama dia beda agama tapi Rasa ini gak mungkin semudah itu buat menghilang. Dan di sisi lain gue juga gak mau kehilangan Leon, bukankah Gue ini Egois Ra?"

Althaff adalah Lelaki yang di cintai Alesaa Dari Beberapa bulan kebelakang.

Tiba tiba ada suara seseorang Yang menyambung Percakapan 2 sahabat ini
"Makannya jangan Maruk"

Alesaa melotot Mendengar suara tersebut, sementara Zahra Hanya Bisa Tersenyum malu. Faqih memalukan sekali Ternyata, Tatapan Zahra menajam ketika Faqih menoleh kepadanya.

Dan sang empu hanya Mengangkat Bahunya Cuek, lalu Faqih menghampiri Brankar Di mana Leon berada "Yon, Maafin gue Yon. Maaf kalo gue Waktu itu gak ada di saat Lo butuh gue, dan kenapa Lo gak bilang dengan Posisi Lo? Kalo Lo bilang, pastinya gue bakalan Mundur untuk mendapatkan juara kelas demi Lo. Kenapa Gak bilang Yon?, Waktu itu gue benci banget sama orang munafik, Terus di saat Lo ngelakuin hal itu. Gue kecewa banget" Rintih Faqih di dalam Hatinya, ia lebih baik berbicara sendiri di dalam hati di bandingkan Harus meluapkannya dengan Mulut.

Hati Faqih mencelos, kala melihat kondisi Leon yang seperti ini. "Gue aja Yon, gue aja yang gantiin posisi Lo" Gumamnya

✨✨✨


Di sini, tepatnya di Tempat makan yang berada tidak Jauh dari Rumah sakit di mana Leon di Rawat. Faqih terus saja melamun memikirkan kondisi Leon yang tak kunjung Membaik. Semoga saja Ada Keajaiban Dari Allah Agar Leon dapat bangun Dari Komanya.

Aktivitas Zahra seketika Berhenti begitu saja, ia Menyimpan Sendoknya. Makanan Faqih Sudah dingin, Dan belum tersentuh sama sekali. Mata Lentik Zahra Melihat Ke Arah Bara yang tertidur pulas di pangkuan dirinya lalu ia kembali menoleh ke arah Suaminya itu. "Mas" panggil Zahra.

Sama sekali tidak ada respon Dari sang empu. "Mas Faqih"

Hening

"MASS ADA JAEMIN MAS"

"MANA MANA?? MANA JAEMIN?!" Faqih Berdiri dari duduknya ketika Mendapatkan Teriakan dari sang Istri, dan seketika semua pasang mata Di Tempat tersebut, menoleh ke arah Meja Faqih Dan Zahra.

Jujur, Zahra sangat malu di tatap seperti ini. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya "mana Jaemin? Kamu bohongin saya"

"Buk-"

"OEEE,,,,OEEEE,,,,OEEE"

Ternyata Bara terbangun Dari tidurnya "tuh, Bara jadi kebangun kan. Kamu sih teriak teriak dek"

Zahra sangat kesal di tambah malu, Mengapa ia Harus Mengambil solusi yang salah? Kan bisa saja Menyadarkan Faqih dari lamunannya dengan menggoyangkan lengan Faqih.

Gus, My Imam (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang