28.TwentyEight✨

4.4K 313 6
                                    

Assalamu'alaikum

Bismillah
Happy Reading 🧡

La Tahzan innallaha ma'anaa (janganlah bersedih sesungguhnya Allah bersama kita).

Kalau kamu butuh Tempat Untuk bercerita, Jangan Cerita dengan Manusia. Saya pastikan jika kamu bercerita tentang semua keluh kesahmu Kepada manusia, maka di suatu hari nanti manusia tersebut akan membuka semua Aib mu (sesuatu yang kamu ceritakan).

Jika kamu memang Sudah sangat percaya dengan Manusia itu, Tidak masalah. Tapi akan lebih baik lagi jika kamu berkeluh kesah kepada Allah SWT.

~Faqih Al-Latif

୨ ・⎯⎯・⎯⎯・ˏˏ・⎯⎯・⎯⎯・ ୧


"Udah Dek, Jangan di tangisan terus. Nanti kalau Putri di sana gak tenang gimana hm? Udah ya? Ini saya mau pulang"

"Kamu mau titip sesuatu Gak? Biar saya belikan"

Zahra Mengelap Ingusnya Yang keluar, matanya sembab. Ia masih merasa kehilangan sahabatnya. "Yaudah, Rara lagi kepengen Rujak Durian. Tolong beliin"

Tentu saja Faqih yang di seberang sana Terkejut, pasalnya ia Baru mendengar bahwa Ada seseorang yang ingin rujak durian.

"Kamu lagi ngidam Atau bagaimana? Keinginan kamu aneh aneh aja"

"Yaudah kalo mas gak mau beliin, gapapa. Rara nanti Selingkuh sama Jaemin. Mas gak usah nyesel"

"Halu"

Zahra membelalakkan matanya ketika mendengar balasan dari Faqih, Apa? Dirinya di katakan Halu, Zahra tidak Terima. Namun, ia teringat dengan Kenyataan bahwa dirinya memang Terlalu berimajinasi "ck!, Iyain kek mas. Rara gak mau tau harus beli Rujak Durian. Rara tunggu di rumah, Assalamu'alaikum Ayang"

"Wa'alaikumsalam, bentar jangan di tutup dulu telfonnya Dek"

"Aduh mas,,, sinyalnya Lagi Ada gangguan. Gangguan Cinta jadi putus nyambung. Udah dulu ya"

Tut.....Tut.....

Betapa Jahilnya Zahra, walaupun ia telah menikah. Tapi sikap jahilnya masih melekat di dalam diri Zahra. Zahra cekikikan seperti orang yang memang sama sekali tidak merasa bersalah. "Baraaa, Ayah kamu lucu banget ya. Emang sih rujak durian itu gak ada, Tapi Bunda pengen lihat, secinta apa sih Ayahmu sama Bunda. Tapi kasian jugaaa"

"Tapi di lain sisi Bunda juga tiba tiba kepengen Rujak Durian sih" bara sama sekali tidak memberikan Respon, Anak itu hanya bisa menatap Zahra dengan mata Indahnya. Tidak mungkin Bara dapat berbicara Dan Membalas perkataan Zahra yang sangat Aneh.

PRANGGG....

"ASTAGHFIRULLAH, YA ALLAH"

Zahra tersentak kaget, ketika Melihat Kaca kamarnya yang berada di lantai atas Pecah begitu saja. Di sana Terdapat sebuah batu berukuran besar yang di bungkus Oleh kertas.

Sebelum Zahra mengambil kertas itu, ia Dengan paniknya Mengecek Bara yang tadi sedang berbaring di atas kasur. Ia takut jika bara terkena serpihan Kaca.

Ternyata Bara sama sekali tidak Terluka, lalu Zahra pun Mengambil batu itu Dan membuka kertas yang di gunakan, untuk membungkus Batu itu.

Di sana Terdapat tulisan Yang membuat jantung Zahra berdegup dengan sangat kencangnya.

Gus, My Imam (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now