45. Gaun

50 9 0
                                    

"Selena, apa menurutmu tidak masalah berpakaian seperti ini saat menghadiri pesta yang digelar oleh bangsawan?" Aku bertanya kepada Selena sambil memperlihatkan pakaian paling bagus yang kubawa dari istana.

Selena memperhatikan setiap inchi tubuhku dari ujung sepatu hingga kerah merah pada leherku dengan mata berbinar-binar, "Tidak masalah! Tapi, daripada petualang tuan justru terlihat seperti seorang bangsawan!"

Huh? Apa pakaian ini terlihat begitu cocok untukku sampai suasana di sekitarku ikut berubah?

Saat ini aku mengenakan kemeja hitam bergaris merah disertai rompi merah gelap, celana panjang berwarna serupa dan dasi senada dengan kemeja. Lalu, rambutku juga sudah kusisir serapi mungkin ke belakang.

Aku tidak tahu sekeren atau sejelek apa penampilanku sekarang namun satu hal yang pasti, "Kau menyukai pakaian yang kukenakan?"

"Sangat! Tuan terlihat lebih keren dan tampan dari biasanya!" Selena berucap tanpa melepas sorot mata berkilaunya.

Ughh, hentikan pujian tak berdasar seperti itu! Parasku cukup biasa dan kurang menarik perhatian lawan jenis, jadi kalau kau memberi pujian setinggi itu aku bisa melayang!

Stop! Berhenti berharap terlau terlalu tinggi, Chandra! Kalau kau berharap terlalu tinggi maka ketika jatuh rasa sakitnya pun semakin sakit! Jangan berharap!

Tapi sejujurnya, aku tidak begitu mengerti cocok atau tidaknya warna serta gaya pakaian, jadi aku tak tahu apakah busanaku sekarang cukup layak untuk menghadiri pesta yang digelar oleh bangsawan.

Pakaian ini saja dipilihkan oleh pelayan di istana ketika diminta menghadiri perjamuan dengan raja atau bangsawan yang ingin menemui para pahlawan—lalu diberikan kepadaku sebagai pakaian formal.

Dan berkat itu aku belum pernah membeli pakaian untuk diriku sendir semenjak tiba di dunia ini. Semua kebutuhan sandangku disediakan oleh Alestio di dalam kantong dimensi.

Aku sungguh berhutang banyak kepada raja tersebut—meski dia mungkin tidak menganggapnya hutang.

Yah, kesampingkan penampilanku....

"Bagaimana denganmu, Selena? Apa kau akan mengenakan itu ke pesta?" Aku bertanya memandangi pakaian kasual gadis Demiwolf tersebut yang kami beli dua hari lalu, "Kita akan menghadiri pesta bangsawan, lho."

"Eh? Aku juga?" Selena menunjuk wajahnya sendiri yang nampak heran.

"Tentu saja." Aku ikut membalas dengan ekspresi serupa, "Bukankah aku pernah berkata bahwa aku memerlukanmu untuk melindungiku?"

Aku kemudian menjelaskan ulang mengenai pertarunganku menghadapi Redspike Hedgehog saat Dungeon Break lalu dan hal ingin kemungkinan membuat banyak petualang pemula membenci atau setidaknya menyukaiku karena aku menghabisi buruan terbesar di garis belakang.

Terlebih lagi, berkat itu aku merupakan petualang pemula paling berkontribusi di garis belakang dan peringkatku melejit hingga mencapai D- dalam sekali pertarungan.

Aku tahu ini tuduhan tak berdasar namun mengingat keluhan dan ketidaksenangan para petualang pemula saat ditempatkan pada garis belakang Dungeon Break kemarin, kemungkinan sejenis ini perlu kupertimbangkan.

Selena terdiam selama beberapa saat sebelum mengangkat suara dengan tatapan ragu, "Tuan, kau sungguh menghabisi Redspike Hedgehog seorang diri? Kata-katamu waktu itu sungguhan?"

"Tidak, aku berhasil membunuh Redspike Hedgehog tersebut berkat kerja sama semua petualang, prajurit, serta ksatria pemula di garis belakang." Aku menggeleng cepat menepis perkataan Selena, "Aku hanya melayangkan serangan penghabisan menggunakan teknik pamungkasku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rais der MisfortunasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang