32. Apa Aku Bisa Sekeren Itu Suatu Saat?

59 17 22
                                    

"Selena, alihkan perhatiannya!" Aku berseru memberi perintah kepada budak gadis Demiwolf tersebut.

Selena mengangguk pelan dan berlari menuntun lawan menjauhiku, sedangkan aku sendiri menyiapkan sihir, "Oh, Mana yang bersemayam di dalam diriku. Aku memerintahkanmu, kobarkan dan bakarlah semua musuhku yang menghadang dengan api kehancuranmu ; [Infernal Blazing]!"

Begitu mantra terselesaikan lingkaran sihir segera terbentuk di lantai dan menciptakan kobaran api merah menyala yang langsung menghanguskan musuh berjarak sepuluh meter di hadapanku.

Lawan yang terkena [Infernal Blazing] tersebut menghilang dan meninggalkan sepasang Magical Core kembar dan sebuah barang lain yang nampaknya terlihat seperti sayap kecil.

"Oh, sayap Daylight Bat?" Aku berkomentar sambil memungut sayap tersebut dan dua Magical Core-nya, "Lumayan bisa menjadi penghasilan tambahan."

Saat ini aku dan Selena berada di ruangan bos lantai dua labirin Arspite. Seperti yang terlihat kami baru saja menghabisi bos lantai berupa Magical Beast berbentuk kelalawar raksasa dengan rentang sayap satu meter.

Musuh di lantai dua ini menurut informasi dari serikat dan pengalaman sejauh ini hanya Daylight Bat, Low Imp, serta Biting Rat—yang seperti namanya, Biting Rat merupakan Magical Beast berwujud tikus tetapi jauh lebih besar dari tikus biasa.

Dan, ya, dengan keberadaan Selena di sini aku semakin percaya diri dan mampu melangkah maju tanpa ragu. Itulah mengapa meski belum ada satu hari aku menapak di lantai dua, kami sudah menantang bos lantai.

Selena bertugas untuk mengalihkan perhatian dan menahan serangan lawan, sementara aku akan menyerang lawan dari titik buta pada waktu yang tepat menggunakan sihir. Jika terdapat musuh mendekat maka Selena akan segera mengurusnya untukku.

Strategi sederhana namun efektif untuk kelompok berkemampuan yang saling bertolak belakang seperti kami berdua.

"Sihir yang hebat, tuan." Selena memuji sihir penghabisanku, "Terlepas dari status tuan yang rendah, tuan sungguh dapat menggunakan sihir tingkat menengah!"

"Ya, terima kasih, tapi sebagai gantinya Mana-ku sekarang sudah diambang batas," kataku sambil menghela nafas berat sebelum menghirup udara dalam-dalam—lebih tepatnya menghirup partikel Mana yang tersebar dari bos Daylight Bat.

Partikel Mana milik bos lantai cukup banyak sehingga akan sia-sia jika kulewatkan. Aku harus memanfaatkan setiap kesempatan seperti ini agar statusku semakin bertambah.

Saat aku sedang asyik bermeditasi, Selena datang menghampiri, "Tuan, aku sering melihatmu berdiam diri seperti ini setelah kita mengalahkan Magical Beast. Sebenarnya apa yang kau lakukan?"

Dia ini pernah menjadi Savage Warrior dan Warrior dulu, 'kan? Apa dia tidak pernah diajarkan bermeditasi atau mengambil nafas setelah pertempuran di labirin?

Aku menjelaskan secara singkat mengenai partikel Mana, Mana dari Magical Beast di labirin, serta manfaatnya bagi makhluk hidup di sekitarnya, "Dan karena aku lemah, aku harus menghisap partikel Mana dari musuh yang mati sebanyak mungkin untuk mempercepat peningkatan statusku."

Memang metode ini terbilang kuno dan tak begitu efisien tetapi bagiku yang dapat melihat aliran Mana dan partikelnya di udara menggunakan [Mana Sight], cara ini bisa dibilang cara yang cocok bagiku.

"Ah, jadi begitu rupanya." Selena mengangguk pelan terlihat memahami penjelasanku, "Itu menjelaskan mengapa pejuang di desa selalu mengatur nafas sejenak sesudah menghabisi semua monster."

Bukankah itu lebih kepada menarik nafas sebanyak-banyaknya karena kelelahan? Gadis ini mengerti penjelasanku barusan atau tidak sebenarnya?

Lebih baik abaikan dulu itu. Sekarang fokus saja menghirup partikel Mana—ah sial, sisa partikel Mana-nya sudah melayang ke tempat yang tak bisa digapai olehku.

Rais der MisfortunasWhere stories live. Discover now