43. Serbaguna

50 10 0
                                    

Kejadian mematikan terakhir yang hampir merengut sebelah penglihatanku jika tidak ditangani menggunakan [Miracle Healing] membuat kami lebih berhati-hati ketika memasuki labirin, terutama Selena yang sebelumnya cukup cengengesan kini terlihat begitu awas dan waspada.

"Selena, kau tidak perlu setegang itu. Santailah sedikit," kataku berusaha mengendurkan beban pada bahunya namun Selena menolak.

Dia menggeleng sebelum membalas tanpa menurunkan kewaspadaan, "Kemarin aku sudah membiarkan tuan terluka. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama baik hari ini ataupun selamanya."

Ya, tentu saja aku senang terhadap niatmu yang memprioritaskan diriku di atas segalanya, tetapi terlalu sering tegang dan waspada justru dapat membuat bahumu kaku.

Aku menghela nafas menanggapi jawaban gadis Demiwolf tersebut dan menepuk kepalanya ringan membuat Selena terperanjat, "Lihat? Kau terlalu tegang sampai gerakan seringan ini membuatmu terkejut."

"Tapi, jika lengah sedikit saja maka tuan bisa dalam baha—"

Belum sempat dia menyelesaikan kalimat aku lagi-lagi menepuk kepala Selena—daripada menepuk aku lebih seperti memukul pelan, "Hei, biarpun secara keseluruhan statusku lemah bukan berarti aku akan langsung mati saat kau memalingkan perhatianmu dariku. Aku tidak selemah itu."

"Tenang dan bawa santai saja." Aku berkata sambil mengacak-acak rambut merah panjangnya dengan senyum, "Kau tidak cocok memasang wajah murung. Cepatlah kembali menjadi Selena periang dan suka membuatku kesal tanpa sadar yang kukenal."

Selena tertawa tipis namun tidak berani mengiyakan permintaanku. Dia mungkin masih galau dan menyalahkan dirinya atas kejadian kemarin.

Yah, memang benar aku tak menyalahkannya atas kejadian waktu itu mengingat aku terlalu lengah sesudah menghabisi seekor Blop, tetapi Selena juga bersalah tidak mampu menyelesaikan tugas yang kuberi—meski itu kembali lagi kepadaku yang melupakan status Selena.

Selena mungkin seorang Sword Avenger, sebuah kelas dengan fokus kekuatan dan pertahanan fisik namun selain kedua poin tersebut, dua status lainnya bisa dibilang rata-rata—terutama Int-nya yang hanya berjumlah 10 poin saja.

Meski Selena sangat kuat dan tangguh dalam menyerang maupun menerima serangan, kecepatan langkah serta serangannya tidak begitu hebat dibanding dua status keunggulannya.

Nightmaze Cat yang unggul dalam kecepatan dan kelincahan mungkin lawan alami bagi Selena dan akulah yang salah menempatkannya pada posisi itu sendirian.

Dan demi menanggulangi kesalahan serupa, aku dan Selena telah berdiskusi mengenai strategi yang akan kami pakai pada lantai empat ini.

"Tuan, di sana terdapat pasangan Hazeclaw Sloth dan Nightmaze Cat." Selena berkata sepelan mungkin sembari menyiapkan pedang, "Apa kita akan langsung menyerang sesuai rencana?"

Aku mengangguk tanpa suara dan ikut menarik belati sihir dari pinggang sebelum merapalkan mantra sesunyi mungkin mengarah pada sosok kucing besar berbulu hitam tersebut, "Oh, Mana yang bersemayam di dalam diriku. Aku memerintahkanmu, buatlah cincin rantai semesta tak terhingga dan tak terbatas untuk mengikat lawanku ; [Astral Chain]."

Lingkaran sihir yang tercipta pada ujung belati sihir segera melepaskan rantai sihir berwarna biru transparan menuju Nightmaze Cat. Serangan kejutan menggunakan [Astral Chain] sukses membuat gerakan Magical Beast merepotkan tersebut terkunci!

"Sekarang, Selena!" seruku memberi perintah.

Selena tanpa berkomentar segera menendang lantai labirin dan melesat secepat mungkin menuju Nightmaze Cat kemudian mengayunkan pedang saat berjarak kurang lebih tiga langkah, "[Rush]!"

Rais der MisfortunasWhere stories live. Discover now