🌸Kejadian Tak Terduga🌸

Start from the beginning
                                    

"Zahira," panggil Zahra lagi.

"Apa kak?" Jawab Zahira sambil menoleh ke arah sang kakak.

"Maafin kakak ya, Ra. Kakak nggak bermaksud buat kamu kesel gini sama kakak. Niat kakak tadi cuma bercanda biar kamu nggak terlalu khawatir sama kondisi kakak," ucap Zahra memberikan penjelasan pada sang adik.

"Udah, nggak usah dibahas," jawab Zahira yang tidak mau membahas masalah itu lagi.

"Tapi kan--" belum selesai Zahra berbicara, namun terdengar suara salam dari arah ruang tamu.

"Assalamualaikum," ucap Ayah Arga, dan Alfian yang baru memasuki ruang makan. Dilihat dari pakaian mereka, sepertinya mereka baru pulang shalat magrib dari masjid.

Zahira pikir, Alfian sudah pulang sejak sore tadi. Namun ternyata dugaannya salah. Ternyata lelaki yang berstatus sebagai gurunya itu masih berada di rumahnya, dan kini baru pulang shalat magrib di masjid bersama sang ayah.

"Waalaikumssalam," jawab semua orang yang ada di ruang makan.

Setelah itu Bunda Farah, Zahra, dan Zahira pun secara bergantian segera menyalami tangan Ayah Arga.

Saat Zahira mendongakkan kepalanya setelah menyalami tangan sang ayah, tanpa sengaja, netra milik Zahira, dan Alfian saling bertemu. Dapat Zahira lihat wajah Alfian yang begitu tampan. Ditambah lagi wajahnya yang masih sedikit basah karena air wudhu, membuat tingkat ketampanan lelaki itu semakin bertambah.

Setelah sadar dengan kegiatannya, Zahira, dan Alfian sama-sama segera menundukkan pandangan mereka, dan segera mengucap istighfar.

"Astagfirullah," lirih Zahira sambil menundukkan kepalanya.

Saat kembali mendongakkan kepalanya, lagi-lagi tanpa sengaja netra milik Zahira, dan Alfian kembali bertemu. Langsung saja Zahira memalingkan wajahnya enggan menatap Alfian. Takut jika akan menjadi zina mata karena telah memandang lelaki yang bukan mahramnya.

"Aduh, kenapa bisa eye contact gini sih sama Pak Alfian? Ampuni hamba Ya Allah," ucap Zahira dalam hati merutuki dirinya sendiri.

Sama seperti Zahira, Alfian juga terus memohon ampun kepada Allah karena tidak sengaja telah memandang perempuan yang belum halal bagi dirinya. Namun entah mengapa, kini Alfian merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Perasaan apa ini Ya Allah? Hamba baru mengenal perempuan ini. Hamba mohon, jangan jatuhkan hati ini pada seseorang yang tidak Engkau takdirkan untuk hamba nantinya," ucap Alfian dalam hati sambil masih terus berusaha menetralkan detak jantungnya.

Tentu saja hal itu tidak luput dari perhatian orang-orang yang ada di ruang makan. Ayah Arga, dan Bunda Farah yang saling melempar tatapan sambil tersenyum, Zahra yang hanya cekikikan melihat pemandangan didepannya ini, sementara Bi Lastri hanya tersenyum simpul.

"Ekhem," ucap Ayah Arga memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa saat.

"Ya udah, ngapain pada diem di sini? Ayok makan," ajak Ayah Arga pada semua anggota keluarganya, beserta Alfian.

Setelah itu, semua anggota keluarga Zahira segera duduk melingkar di kursi meja makan yang berbentuk lingkaran. Sementara Bi Lastri izin untuk pergi ke dapur.

Takdir Yang Tak DirencanakanWhere stories live. Discover now