🌺Bab 4

1.1K 192 3
                                    

Selama tiga hari ini aku tak bisa hidup dengan nyaman lagi. Pangeran Bradley terus mengirimiku surat dan hadiah berlebihan yang membuatku muak. Dia bahkan mengirimkan pengawal juga untuk membawaku ke istananya. Namun berkat usaha keras para ksatria dan pelayan di kediaman Hill aku masih bisa selamat menghindari malapetaka itu.

Pangeran Bradley benar-benar gila. Anak itu dengan sengaja mengirimkan banyak teror agar aku mau pergi ke istananya secara sukarela. Gangguan ini masih akan terus berlanjut sampai dia bisa mendapatkanku. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan saat ini tentu saja hanyalah menghindar. Karena aku tak memiliki kekuatan berarti untuk melawan keluarga kekaisaran.

Tapi acara menghindarnya kita pikirkan nanti saja. Untuk sekarang aku perlu bernapas dengan tenang sambil menatap langit musim semi yang masih terlihat damai. Taman di kediaman Hill adalah tempat yang paling baik untuk bersembunyi. Sebab dari luar tempat ini tertutup pepohonan hijau yang rimbun. Kendati demikian areal tengah taman didesain sebaik mungkin sebagai pekarangan bunga yang indah dan juga luas.

Joanna dan pelayan lainnya untuk sementara waktu ini, kusuruh menyingkir terlebih dahulu. Aku ingin sendirian dan menenangkan diri. Ini masih di dalam kediaman Hill, jadi semuanya dapat dipastikan aman. Jika terjadi sesuatu yang buruk di luar prediksi, aku bisa langsung berteriak memanggil ksatria dengan telinga siaga yang siap melindungiku.

Ah, semuanya terlihat sempurna untuk tidur siang. Angin yang sejuk dan hangat, serta kelopak bunga prem yang berterbangan dibawa angin dengan lembut. Ini membuatku menjadi sangat mengantuk karena sejak tadi aku hanya rebahan tanpa melakukan apapun.

Kepalaku berdenyut nyeri, dan dadaku terasa agak perih. Aku sudah berupaya sebaik mungkin untuk menjalani hari tanpa lonjakan emosi. Hanya saja itu tak berarti besar, di tubuh ini aku tetaplah seorang anak yang sakit. Padahal tadi pagi aku sudah minum obat dari bunga Bleeding Heart, namun efeknya belum juga muncul sampai sekarang.

Setiap hari aku selalu menanti kembalinya James. Berharap ia datang dengan kabar menggembirakan atas keberhasilan penelitiannya. Semoga pria itu datang tepat waktu sebelum tubuh ini mulai mengalami gejala akumulasi kekuatan suci yang parah.

Setidaknya untuk sekarang aku masih bisa menjaga kestabilan emosiku. Tapi kehadiran pangeran Bradley yang mengusikku dan tidak ada dalam daftar rencana benar-benar merepotkan.

Kemarin aku sudah menuliskan surat pada Count Hill soal apa yang terjadi di mansion dan menyuruhnya untuk segera kembali. Semoga surat itu cepat sampai ke tangannya. Dan ia punya solusi untuk menyembunyikanku dari pangeran Bradley yang gila.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Sebuah cahaya terang tiba-tiba melintas di atas langit dan mengaburkan pandanganku. Cahaya aneh itu membuat firasatku memburuk. Apa sebuah meteor akan jatuh dari atas sana?

Angin tak berarah berputar di sekitarku. Mataku masih separuh terbuka tatkala menyaksikan sesuatu  berkecepatan tinggi  dari atas langit itu melaju ke arahku. Tak sempat menghindarinya, aku merasakan seluruh tulangku hampir remuk, akibat tertimpa sesuatu yang jatuh tersebut.

Urkkhh....agh... dapat kudengar suara lenguhan lain di atas tubuhku. Aku membuka mata perlahan agar tak terlalu terkejut dan memperburuk kondisi jantungku.

Netraku dengan segera sempurna terbuka. Menampakkan sepasang mata biru gelap yang tiba-tiba telah berada tepat di depan wajahku. Aku terpaku dibuatnya. Dadaku harusnya dihujami rasa sakit dan hidungku harusnya mulai meneteskan darah saat ini. Dikarenakan terkejut adalah lonjakan emosi yang cukup besar bagi jantung.

Namun kali ini rasanya sangat aneh, sepasang mata biru itu seolah mengalihkan duniaku untuk sesaat. Aku merasa seperti tenggelam di dalam samudera tak berdasar, bukannya sesak, rasanya malah sangat damai dan juga tenang.

SPRING HILLWhere stories live. Discover now