Chapter 43 [S²]

155 13 0
                                    

“Apa Maksudnya?!”

[Kanglim × Leon]

Warning!! : Typo, Dll!

~•••~

Aku tidak akan pergi dari disisimu,Choi kanglim”
.
.
.
.
.
.

Kanglim trus memeluk leon yang membuat leon merasa pegal karna kanglim trus memeluk dirinya.

“kanglim lepas, aku panas!” leon mencoba mendorong kanglim,namun tubuh kanglim masih memeluk dirinya, tenaga leon sepertinya tidak cukup untuk mendorong kanglim

Leon harus mikir untuk kanglim melepaskan pelukannya, “ahh kanglim,aku mau sesuatu” ucapan leon membuat kanglim melepaskan pelukannya terhadap leon

“kau mau apa?” tanya kanglim

“Hmm..aku mauu, oh iya aku mauu─” ucapan leon terhenti karna suara nada dering ponsel berbunyi, kanglim yang merasa hpnya bergetar pun mengambilnya. Ternyata itu dari asisten pribadinya. Leon agak kesal ucapannya dipotong begitu saja

“Ada apa?!” ucap dingin kanglim sembari mendekatkan ponselnya didekat telinga.

“.....”

“Tch! Kenapa mendadak?!” kanglim kesal mendengar informasi yang diberikan asagi melakui telvon itu

“.....”

“Yaya! Gw kekantor sekarang! Tch!” setelah berucap begitu tanpa mendengar jawaban asagi, kanglim langsung mematikan ponselnya.

Kanglim bangkit setelah mematikan panggilan suara dari ponselnya, leon bingung tiba tiba kanglim bangun secara mendadak

“Kamu Mau Kekantor?” leon bertanya,matanya menatap kanglim yang menengok kepadanya saat ia bertanya.

“Iya,aku harus ke kantor. Ada urusan disana” tangan kanglim mengelus surai leon

“Hm..baiklah hati hati” leon melihat kanglim mengangguk,kanglim langsung pergi, tanpa berganti baju menggunakan jas, dia pergi hanya menggunakan kemeja putih. Leon menatap punggung kanglim yang mulai menjauh dari ruang tamu. Jujur sebenarnya leon tidak mau kanglim meninggalkannya sendiri.

~•••~

Setelah kepergian kanglim berapa jam lalu, membuat leon merasa bosan. Dia hanya duduk sembari bermain ponselnya. Karna bosan leon melemparkan ponselnya kesamping sofa tempat ia duduk, kepalanya dia sandarkan disofa. Menghela napas, tidak tau harud apa.

Sampai ide untuk menghilangkan rasa bosannya pun muncul. “Ah! Apa aku ke supermart aja ya!”

“Yoshh! Mari kesana” leon bangkit,dia berjalan. Tapi sebelum itu leon mengambil jaket,udara diluar cukup dingin untuk orang hamil sepertinya.

Setelah berdebat dengan supirnya,karna supirnya bersikeras untuk meminta izin dulu kepada kanglim, namun tidak diperbolehkan oleh leon. Leon bilang kalau dia yang akan meminta izin langsung kepada suaminya. Supirnya hanya menghela napas, ada rasa takut dimarahi tuan besarnya itu,tapi dia juga harus menuruti nyonya besarnya juga.

Leon sudah sampai disupermart,walau dia harus berjalan sedikit jauh tapi masih dekat ditempat mobilnya terparkir. Leon masuk,dia mulai membeli bahan bahan yang dia butuhkan. Dia bisa sesuka hati mengambil apa yang dia mau,soal bayaran. Tenang,suaminya mengasihnya kartu Black Card, dan juga uang suami uang istri juga.

Leon sudah bayar, dia tinggal keluar untuk pulang. Akan gawat jika kanglim pulang dia tidak ada dirumah, pasti leon akan disidang dan ditanya tanya.

Tapi saat perjalanan menuju mobil,leon melihat seorang nenek nenek duduk dikursi dipinggir jalan, leon merasa kasian kepada nenek itu. Nenek itu terlihat lemas, leon berjalan kearah nenek tersebuk,dia duduk disamping nenek itu sembari tersenyum dan berkata “Permisi nek”

Nenek tersebut menengok,dia tersenyum melihat leon yang senyum juga kepadanya, leon mengeluarkan dua roti dan air untuk nenek tersebut.

“Ini nek, ini buat nenek” leon menyodorkan makanan tersebut kepada nenek itu.

“Tidak usah cu” nenek itu sedikit kaget karna tiba tiba leon menyodorkan makanan kepadanya.

“Gpp nek! Ambil saja” leon tersenyum manis,sembari masih menawarkan makanan tersebut.

Nenek itu merasa tidak enak,tapi leon terus memaksa nenek itu untuk mengambilnya. Bukannya leon jahat dia niatnya baik kok, dia cuma kasian kepada nenek itu jadi dia kasih makanan, leon kan anak baik.

Nenek itu mengambil makanan leon,dan tersenyum“Terima kasih cu”

“Sama sama nek” leon tersenyum, matanya pun dia tutup. Pokoknya dia tersenyum cerah kepada nenek itu.

“Kau anak baik, kau pun sangat manis” puji nenek itu yang terfokus kepada leon.

“Ahh..makasih nek” leon masih saja tersenyum.

Namun mata nenek tersebut tertuju kepada perut leon “Apa kau sedang hamil cu?” nenek itu bertanya

Leon menunduk untuk melihat perutnya, dia tersenyum dan mengelus perutnya “Iya nek”

“Kau harus menjaga kandunganmu, jangan sampai lengah ya cu. Ada seseorang yang mengincarnya” entah kepada ucapan nenek itu membuat hati leon cemas. Apa maksudnya dengan perkataannya?

Muncul keringat didahi leon, benar benar perasaannya kacau, sampai dia ingat dia yang sudah muncul didepannya. Leon lantas buru buru bangkit untuk pulang.

“k─kalau begitu, saya permisi ya nek” leon bangkit,dia menunduk kepada nenek tersebut.

“Iya Cu, hati hati dijalan” nenek tersebut tersenyum. Sesudah itu leon pun langsung pergi meninggalkan nenek tersebut dengan perasaan gelisah.

~•••~

Leon sudah sampai rumah, dia membuka pintu, dia sangat lega karna kanglim belum pulang. Tapi kenapa suaminya sampai sekarang belum pulang?

Leon berjalan kearah dapur untuk menaruh barang belanjaannya dimeja. Tapi dia dibuat kaget karna suara pecahan dari ruang tamu.

Karna penasaran akan bunyi seperti suara pecahan tersebut, leon pun berjalan kearah sumber suara. Sampai dia menemukan kaca pecah disana. Dia sempat bingung kenapa mendadak kaca jendela rumahnya pecah? Sangat mencurigakan.

Leon berjalan dengan hati hati, namun dia merasakan ada sesuatu yang dia injak. Leon menunduk untuk melihat benda apa yang dia injak itu.

Dan benda tersebut seperti kertas yang digulung? Tapi kenapa bisa? Atau jangan jangan kacanya pecah karna ini? Mana mungkin!

Leon mengambil kertas tersebut, ternyata berat,dia membukannya. Didalamnya ada batu, pantas saja. Leon membuka kertas tersebut, dia melihat tulisan bertinta merah. Leon membelakan matanya,tangannya bergetar kala membaca kertas tersebut.

Leon langsung membuang kertas itu,tubuhnya bergetar, hatinya semakin gelisah, rasa takut kini muncul. Leon mundur air matanya mengalir. Kata kata yang tertulis masih terbayang dipikirannya.

“Saya ada disini,akan selalu mengawasimu.”




























Tbc.

☆Aku Akan Selalu Menjagamu!☆Where stories live. Discover now