Chapter 24

159 20 2
                                    

[Bagaimana Pernikahan kita?]

[Kanglim × Leon]

~•••~

"Sayang, Kapan Kita Akan Menikah?"

"Uhukk uhukk" ucapan tiba tiba dari kanglim, membuat leon terbatuk batuk, pipinya memerah padam. Kanglim yang mengetaui kalau leon batuk itu pun menepuk nepuk punggung sang kekasih.

"Leon kau tidak apa apa?" kanglim khawatir karna tiba tiba leon terbatuk batuk.

"Aku Tak apa" leon mengangkatkan wajahnya.

Kanglim yang melihat wajah leon yang memerah itu manjadi lebih khawatir "Leon Kau Sakit?! Wajahmu merah sayang?!" kanglim menempelkan tangannya dikepala leon

"Aku Tidak Sakit Kanglim" leon menyingkirkan tangan kanglim dari kepalanya.

"Lalu Kenapa wajahmu memerah?dan tadi kau batuk" ucap kanglim

"Aku Hanya kaget tiba tiba kau Bicara begitu!!" leon kesal kepada kekasihnya,sedangkan kanglim bingung tentang ucapan leon.

"ada apa dengan ucapanku?" tanya kanglim. Sudah lah leon tidak mau membahas lagi, pusing.

"Tidak Jadi." leon memalingkan wajahnya.

"Jadi Kapan Kita Akan Menikah Leon?" kanglim tiba tiba memeluk pinggang leon.

"Eeehhk!" leon benar benar dibuat memerah karna tingkah kelasihnya ini.

"aku masih kuliah!" ucapnya sembari, berusaha menyingkirkan tangan kanglim dari pinggangnya.

"dua bulan lagi kau wisuda bukan?"ucap kanglim.

"Hmm. Benar juga" leon mengucap sangat pelan,tapi masih didengar kanglim.

"Kalau begitu. Sesudah kau wisuda kita akan langsung menikah" leon kaget karna ucapan kanglim.

"Ehh! A─apa?!!" pipi leon semakin memerah.

"Kita akan menikah 2 Hari Sesudah kau wisuda!" nada bicara kanglim sedikit ditinggikan,dan semakin erat meluk leon

"S─seterah kau saja!" leon memalingkan wajahnya. Mukanya benarnya memerah.

"Hmm. Leon" leon menengok saat kanglim memanggilnya.

"Ada apa?" ucap leon

"Apakah Bunda dan ayahmu bakal datang saat kita menikah?" ucapan kanglim sontak membuat leon terdiam.

"I─itu aku tidak tau.." Leon menunduk,kanglim menjadi merasa bersalah mengucap begitu.

"Ahh maafkan aku" ucap kanglim sembari mengelus rambut leon

"Tak apa. Tapi aku harap bunda dan ayah datang,semoga saja perkejaan mereka tidak sibuk" leon tersenyum,dia memang berharap orang tuanya datang keacara pernikaan dia dn kanglim walau orang tuanya lebih sibuk berkerja.

"Hey! Lagi pula masih lama kenapa diomongin!" ketus leon,pipinya menjadi merah lagi

"Haha maaf" kanglim terkekeh melihat leon mengembungkan pipinya,dan ada rona merah dipipi leon

~•••~

Keesokan harinya,leon baru saja bangun. Dan ini hari libur jadi dia tidak buru buru untuk bangun. Leon sudah mandi.

Dia beranjak dari kamarnya menuju dapur yang sudah ada adiknya yang sedang duduk bermain ponsel dimeja makan.

Sara menengok kearah leon,saat dia merasakan keberadaan abangnya "Pagi Bang"

☆Aku Akan Selalu Menjagamu!☆Onde histórias criam vida. Descubra agora