Chapter 22

195 18 2
                                    

[Penculikan]

[Kanglim × leon]

~•••~

“kanglim..tolong...

Deg! Kanglim merasakan sesuatu. kekhawatiran yang mendalam. Dia sangat khawatir terdapat kekasihnya itu.

Kanglim melihat keseliling taman namun sosok yang dia cari tidak ada disana “Leon! Kau dimana!”

Kanglim sangat panik saat leon tidak ada ditaman. Dia mencoba menghubungi leon namun nihil. Ponsel leon tidak aktif. Dia sangat menjadi tidak tenang.

Tapi kanglim tidak putus asa,dia terus mencoba menghubungi kekasihnya itu “leon..aku mohon angkat!” kanglim mundar mandir ditaman itu.

Namun percuma dia menelvon leon. Dia tidak akan menjawabnya. Kanglim mencoba menanyakan leon keseluruh orang yang ada ditaman tersebut.

Setelah menanyakan kepada setiap orang yang lewat ditaman itu. Tidak ada seorang pun yang melihat leon.

Hingga kanglim baru ingat sesuatu “Jam Tangan Leon!” ya jam tangan yang leon pakai itu ada alat palacak yang kanglim beri disitu.

“Semoga dia pakai jam itu..” kanglim mengecek ponselnya,dan mengecek keberadaan leon saat ini

“I─ini..kan..” tanpa babibu kanglim langsung bergegagas menuju tempat yang leon berada.

Dan kanglim pun tidak lupa menelvon asagi. Dia merogoh ponselnya, mencari kontak bernama asagi itu

Ada apa lim?”

“Cepat Lo kegedung tua sekarang!! Bawa yang lain!!” sesudah berucap begitu kanglim mematikan ponselnya dan menancapkan gas mobilnya.

~•••~

Leon perlahan lahan membukaan matanya,setelah dia pingsan tadi.

Aghh..pusing sekali” batinya, leon mencoba melihat sekeliling yang sangat gelap

Hingga munculan seseorang dari balik gegelapan tersebut. Muncul pria memakai masker dan topi dihadapan leon

“Emmnhh!!emmhh?!” leon membulatkan matanya,dia takut. Leon trus memberontak ingin dilepaskan.

Pria itu melepaskan kain yang ada dimulut leon, leon mengambil napas tergesah gesah

“Siapa kau!!” leon langsung berteriak saat sumpalan kain sialan itu berada dimulutnya.

“Sstt jangn teriak teriak~” pria itu menjulurkan satu jarinya dibibir leon.

Leon merasa tidak asing dengan suara ini, sayang sekali wajah pria dihadapannya tidak jelas karna menggunakan masker dan topi.

“wahh..ternyata kau semakin cantik leon~” pria itu memegang pipi leon. Leon benar benar sangat takut sampai butiran air mengalir.

“Cupcup jangan menangis..” pria ini mengusap bekas air mata leon yang mengalir

“Jangan menyentuhku sialan!! Lepaskan aku!” leon memalingkan kepalanya agar tangan pria ini tidak memegang pipinya.

☆Aku Akan Selalu Menjagamu!☆Where stories live. Discover now