19

152 16 13
                                    

Hey apa kabar? Terimakasih karena masih setia nunggu cerita ini^^
Dukung aku terus, yaaaa🧡

Happy reading

Hari sudah berganti dan kini langitnya sudah kembali berwarna biru. Suasana tenang begitu terasa pagi ini.

Dengan suasana hati yang sangat baik, Lee Yoon Eun menyibukkan dirinya di dapur untuk membuatkan suaminya sarapan. Senyuman manis tidak kunjung luntur sejak ia menyentuh peralatan dapur setengah jam lalu.

Dia tidak akan membuat hidangan yang berat, hanya roti panggang dengan berbagai selai dan juga secangkir kopi hitam panas yang menjadi minuman favorit Lee Jeno.

"Yoon... "

Menata beberapa roti yang sudah jadi di atas piring, Lee Yoon Eun mengalihkan atensinya pada arah suara yang memanggilnya.

"Iya kenapa–wah, ganteng banget suami saya yang satu ini. " Lee Yoon Eun memuji Lee Jeno yang tampak begitu tampan dengan kemeja putih slim fit yang ia kenakan, dasinya yang belum terikat dan tiga kancing yang masih terbuka itu entah kenapa malah menambah ketampanannya. Membuat pria itu terlihat seksi.

Lee Jeno mendengkus, "memangnya suami kamu ada berapa? " Kakinya berhenti melangkah saat hanya menyisakan sedikit jarak antara dirinya dan Yoon Eun.

"Banyak lah. " Ujarnya sombong.

Alis Lee Jeno terangkat, "siapa? Yeo Jin Goo, Song Jong Ki, Song Kang? Memangnya mereka mau sama kamu? " Mata Yoon Eun melebar saat Lee Jeno menyebutkan nama aktor-aktor favoritnya.

Wanita itu menganga kemudian tertawa, ia cubit lengan berotot suaminya itu, "sadis banget sih kamu ngomongnya! " Mendengar istrinya tertawa, Lee Jeno jadi ikut tertawa.

"Ya kan memang, yang mau sama kamu tuh cuma saya. Kalau pun mereka mau sama kamu, saya sendiri yang bakal bikin mereka nggak mau sama kamu. " Sial, Lee Yoon Eun kehabisan kata-kata. Lee Jeno berhasil membuatnya salah tingkah saat ia mengatakan kalimatnya barusan.

"Udah ah, saya mau sarapan roti bukan gombalan. " Mengambil piring lebar yang berisikan roti, Lee Yoon Eun ingin berlalu dari hadapan suaminya yang kini tak mengalihkan pandangannya sama sekali. Namun sebelum keinginannya terpenuhi, Lee Jeno menahan pinggang ramping itu agar kakinya berhenti melangkah.

"Sejak kapan kamu jadi kurang peka begini? " Tanya Lee Jeno yang membuat Yoon Eun menautkan alisnya karena tidak mengerti.

"Kurang peka apa? Perasaan saya nggak ngelupain apapun. "

"Tuhkan."

"Apasih? "

"Coba liat saya, deh. " Lee Yoon Eun menurut, ia menelisik apakah ada yang kurang atau berubah dari Jeno. Namun yang dia temukan hanyalah pesona yang tidak bisa di tolak dan membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Sial Lee Jeno, apa hobi barunya adalah membuat Yoon Eun serangan jantung?

"I-iya kamu tuh udah ganteeeeng. "

Jujur, di puji seperti itu oleh Yoon Eun dapat membuat Jeno merasa bahagia berkali-kali lipat dari pada mendengarkan pujian dari orang lain.

"Bukan itu... "

"Ya terus apa, sayaaaanggg? "

"Kamu liat, kan? Baju saya belum bener-bener rapi. Saya pengen kamu yang rapiin, sayaang... " Lee Jeno menirukan nada bicara istrinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Till The End | Lee JenoWhere stories live. Discover now