03

122 10 0
                                    


Happy Reading^^

Di tengah suasana pagi yang tenang, seorang wanita terlihat sedang berusaha keras memuntahkan sesuatu yang membuat perutnya terasa begitu mual.

Napasnya yang mulai terengah, tak menjadi penghalang bagi Yoon Eun untuk melanjutkan usahanya. Sudah sekitar 15 menit Lee Yoon Eun berlutut dengan tubuh yang menghadap kearah kloset, tapi usahanya itu tak menghasilkan apapun. Perutnya masih terasa mual dan kepalanya sangatlah pening.

Lee Jeno juga berada di sana dan menjadi saksi perjuangan Yoon Eun untuk menghilangkan rasa mual nya. Pria itu terlihat memegangi helaian surai legam sang istri sembari sesekali memijat tengkuknya pelan.

"Udah Yoon, kalau nggak bisa jangan dipaksa... " Suara bernada lebih rendah dari Yoon Eun itu mengalun dengan lembutnya. Seiring suara lembutnya mengalun, hati Lee Jeno juga telah terjangkit kekhawatiran.

Terdengar Yoon Eun terbatuk-batuk untuk beberapa saat. Setelah Lee Yoon Eun merasa bahwa dirinya tak sanggup lagi untuk berusaha, ia pun berhenti dan mengikuti arahan sang suami untuk berhenti.

Yoon Eun kemudian terduduk lemas sembari mengelap mulut dengan kedua punggung tangannya secara bergantian. Mendengar embusan napas wanitanya yang mengisyaratkan bahwa ia sangatlah lelah, membuat Lee Jeno merasa tidak tega untuk memintanya untuk bergerak barang hanya sedikit.

Seolah tak memedulikan Jeno yang berada di dekatnya, Lee Yoon Eun memaksakan diri untuk berdiri dan berjalan menuju tempat tidur meski ia sudah nyaris tak memiliki tenaga lagi.

Melihat Yoon Eun yang kembali berusaha keras untuk berjalan, Lee Jeno merasa geram. Kenapa istrinya begitu keras kepala? Tak ingin tenaga Yoon Eun yang tersisa sedikit itu terbuang, Lee Jeno meraih tubuh ramping itu.

Ketika Jeno menggendongnya dan membawanya kembali ke tempat tidur, Yoon Eun tak banyak tingkah seperti biasanya. Dia lebih memilih untuk menyandarkan kepalanya yang kian pening pada dada bidang milik Lee Jeno.

Wajah Yoon Eun yang terlihat lesu walaupun masih pagi, membuat Jeno seolah merasakan kelesuan yang sama.

Satu sisi, Lee Jeno merasa kesal pada Yoon Eun yang kesehatannya terganggu karena ulahnya sendiri. Tapi disisi lain, Jeno juga merasa kasihan pada istrinya itu. Sepertinya untuk tersenyum pun Yoon Eun tak memiliki tenaga.

Ehm, jangan salah sangka dulu, Yoon Eun muntah seperti tadi bukan karena morning sickness atau gejala kehamilan lainnya, tidak mungkin kalau menurut Jeno.

Jadi begini, malam tadi Yoon Eun dan Lee Jeno sempat minum bersama. Dan pada saat itu, Lee Yoon Eun melampaui batas kemampuan minumnya hingga akhirnya wanita cantik itu mabuk berat dan menunjukkan sisi lainnya.

Jeno baru tahu kalau ketika Yoon Eun kehilangan kesadarannya karena pengaruh alkohol, wanita itu akan berbicara dengan sangat kasar. Ya, ia menyelipkan kata-kata umpatan di setiap kalimat yang ia ucapkan. Ehm, ngomong-ngomong Yoon Eun meracau menggunakan bahasa Inggris semalam.

"I'm f*cking love you! "

"Jeno, are you real? You look like a living mannequin, f*ck! "

"Sh*t! I really really love you! "

Ya, kurang lebih begitu. Tapi dengan mendengar itu, Jeno jadi tahu tulus atau tidak rasa Yoon Eun untuknya. Di samping itu, Jeno juga jadi semakin merasa bersalah pada Yoon Eun karena sudah menutupi hal besar tentang dirinya dari Yoon Eun.

Till The End | Lee JenoWhere stories live. Discover now