#49 Lucas x Chaeyeon

51 10 2
                                    

Lapangan basket indoor itu sangat ramai. Tribunnya yang bertingkat banyak itu dipenuhi penonton yang merupakan mahasiswa kampus ini. Mereka sedang menyaksikan pertandingan basket putra. Ya, UKM basket kampus ini menyelenggarakan turnamen dan mengundang mahasiswa UKM kampus lain.

Chaeyeon merupakan salah satu penonton. Ditemani beberapa bungkus camilan, sebotol air mineral, dan kamera kesayangannya, gadis itu hanya terpaku pada salah seorang pemain. Namanya Lucas, kakak tingkat sejurusannya.

Melihat performa Lucas sebagai bintang lapangan basket membuat Chaeyeon terkenang akan pertemuan mereka dulu, yang kini berujung hubungan romansa.

Chaeyeon tersenyum lebar.

-Flashback-

Chaeyeon merasakan semangatnya menurun. Tadinya, ia gembira karena kakak tingkat idamannya memiliki minat yang sama dengannya, yaitu main basket. Ia juga bersemangat saat resmi diterima sebagai anggota UKM basket. Karena itu berarti dia akan lebih sering bertemu Lucas.

Akan tetapi, banyak yang mengatakan bahwa Lucas menyukai teman sekelasnya yang juga tergabung dalam UKM ini. Namanya Song Yuqi. Banyak yang meledek keduanya, katanya mereka serasi.

Apalagi Lucas juga tidak menampakkan respons negatif. Ia ikut tertawa saja melihat tingkah teman-temannya.

Ah, apakah rasa yang Chaeyeon pendam ini terpaksa pupus sebelum bersemi? Apa dia harus mundur pelan-pelan?

Ya sudahlah. Kalau memang Lucas hanya bahagia dengan gadis lain, maka Chaeyeon akan merelakannya. Asal Lucas bahagia, dirinya juga akan merasakan hal yang sama.

Chaeyeon pun kembali mengokohkan semangatnya yang sempat tercecer. Ia meningkatkan fokus dan konsentrasinya karena ia punya keinginan yang lebih penting. Yaitu menjadi pemain basket sehebat Lucas. Jika tidak bisa menjadi pasangannya, setidaknya Chaeyeon bisa menjadi orang yang setara dengan Lucas.

"Kak Yuqi, awas!"

BUG!

Bola basket yang tadinya nyaris mengenai Yuqi itu sukses mendarat di kepala Chaeyeon. Gadis itu berniat menghalaunya, namun kurang sigap hingga bola tersebut lebih dulu menghantamnya. Memang ngilu, tapi harusnya tidak sampai membuat Chaeyeon ambruk.

Gadis itu kehilangan kesadaran, memicu kepanikan orang-orang di sekitarnya.

_______

"Saya sudah terapkan pertolongan pertama. Kita tunggu saja sampai dia sadar,"

"Baik, Bu. Terima kasih,"

Pemuda itu menatap Chaeyeon yang masih berbaring tak sadarkan diri. Ia tadi begitu panik, lantas refleks membopong tubuh Chaeyeon dan membawanya ke klinik. Untung jaraknya dekat dengan lapangan.

"Ya sudah, saya tinggal ya. Itu obatnya nanti jangan lupa dikasih,"

"Iya, Bu. Sekali lagi, terima kasih,"

Bersamaan dengan perginya ibu dosen tersebut, seorang gadis masuk sambil menenteng kantong plastik hitam.

"Nih, jangan lupa totalannya," si gadis mengulurkan kantong plastik itu.

"Iya, nanti di rumah tagih aja pokoknya,"

"Sip. Gue duluan ya, Lucas. Udah dijemput,"

"Hm, hati-hati,"

"Oke,"

Lucas mengamati Yuqi yang menyusuri koridor dengan setengah berlari. Setelah gadis itu menghilang di belokan, Lucas masuk lagi untuk memeriksa keadaan Chaeyeon.

Gadis itu masih terpejam. Lucas kembali menungguinya dengan sabar sembari memainkan ponsel. Beberapa menit kemudian, Chaeyeon mengernyit, bergerak kecil dan membuka matanya perlahan.

Lee Chaeyeon StoryWhere stories live. Discover now