#48 Suga x Chaeyeon

56 9 0
                                    

⚠️ 1,4K words ⚠️
Sorry for typo (ingetin aja)

_______

Menurut Chaeyeon, bekerja di toko bunga tidak semudah kelihatannya. Selain diperlukan keahlian merangkai dan merawat tanaman-tanaman cantik itu, staff juga diharapkan bisa menjadi penerjemah bahasa bunga. Karena menurut pemilik toko ini, bunga merupakan salah satu media ketika lisan tidak dapat menyuarakan kata hati.

Sesaat setelah diterima kerja paruh waktu di sini, Chaeyeon menyanggupi untuk menghafal nama-nama bunga dan maknanya melalui katalog yang diberikan sang atasan. Sehingga ia bisa sekaligus menjadi konsultan bagi pelanggan. Banyak yang mengandalkan Chaeyeon untuk hal itu, salah satunya pria berkulit pucat ini.

"Seperti yang Anda ketahui, mawar merah merupakan tanda cinta. Namun, karena Anda minta rekomendasi bunga lain, saya mengusulkan yang ini," Chaeyeon menunjukkan salah satu foto bunga di katalog.

"Bunga tulip merah juga bermakna cinta. Ada juga anggrek, yang melambangkan ketulusan kasih sayang. Bagaimana?"

"Boleh, tolong satu buket tulipnya,"

"Tentu, silakan tunggu sebentar,"

Dengan cekatan, Chaeyeon meraih beberapa tangkai tulip merah untuk dijadikan buket bunga. Beruntung pria itu adalah satu-satunya pelanggan, jadi Chaeyeon bisa fokus menyelesaikan pesanannya. Wajar, toko baru buka, jadi belum kebanjiran pelanggan.

"Wah, cantik sekali. Terima kasih, Nona," Pria itu lalu mengeluarkan dompet dan mengulurkan beberapa lembar uang yang nominalnya sesuai dengan yang tertempel di buketnya.

"Sama-sama," Chaeyeon memberikan kembalian.

Pria itu kemudian keluar dari toko. Senyumnya cerah sekali ketika mengamati buket hasil karya Chaeyeon. Mungkin itu yang membuatnya kembali lagi keesokan harinya. Kali ini sedikit lebih siang.

"Ada pesan yang ingin disampaikan?" tanya Chaeyeon, ia juga melayani penulisan memo yang bisa ditempel di buketnya.

"Tidak, terima kasih. Jadi berapa?"

Chaeyeon menyebut harga untuk sebuket gerbera daisy itu, dan untungnya si pelanggan memiliki uang pas.

"Terima kasih, Tuan Yoongi,"

"Eh, dari mana kamu tau nama saya?"

"Maaf kalau saya lancang. Saya tau dari situ, dari tanda nama Anda," jawab Chaeyeon sembari menunjuk kartu tanda pengenal yang dipakai Yoongi.

"Baiklah, kalau kamu siapa? Umur kamu?"

"Saya Lee Chaeyeon, usia 22 tahun," Chayeon tersenyum.

"Kalau begitu, salam kenal, Chaeyeon. Kamu panggil saya 'kakak' saja ya, kamu ternyata hanya lebih muda tujuh tahun, dari saya,"

"Oh, siap Kak Yoongi!"

Setelah itu, Yoongi berpamitan. Sekali lagi, ia memuji buket rangkaian Chaeyeon dan berjanji akan kembali lagi esok hari. Chaeyeon mengiyakan, dengan senang hati menunggu kedatangan Yoongi.

"Chaeyeon, boleh tolong siapkan bunga bunga matahari untuk buket saya besok?"

"Kebetulan bunga itu melimpah ruah. Kakak jangan khawatir,"

"Ah, senang mendengarnya. Saya pergi dulu ya!"

"Hati-hati di jalan Kak!"

_______

Setelah menyiapkan toko dan menyusun bunga pesanan Yoongi, Chaeyeon membuka buku catatan kecilnya dan membaca ulang tulisannya. Ia mencatat nama-nama bunga yang dipesan Yoongi sejak pertama kali datang, lengkap dengan arti bunganya.

Lee Chaeyeon StoryWhere stories live. Discover now