43

234 19 0
                                    

Rayna beneran dibawa pulang ke rumah tapi nggak begini juga!!!

jeng!

JEng!!

JENG!!!

Dia diajak pulang ke mansion keluarga Kaivaro, bukan rumah pribadi pria itu!

Rayna duduk dikursi meja makan marmer yang penuh sama menu makanan khas Korea. Bukan, bukan itu yang bikin dia pucet. Tapi disekeliling meja yang dimasing-masing kursinya sudah diduduki banyak orang, hanya dua orang yang tidak asing dipenglihatan rayna. Ya, ibu dan ayahnya Kaivaro.

Rayna kembali mengerjapkan matanya, mencoba untuk tetap menyadarkan dirinya ditengah kegugupan yang ia rasakan saat ini. Bisa-bisanya Kaivaro bawa Rayna ke rumah keluarga besar dengan penampilannya yang terkesan aneh, gimana nggak aneh. Siapa coba yang mau pakai baju tiga lapis dengan syal melilit di lehernya pada cuaca terik seperti ini? Yang ada bakalan mati kepanasan. Well, meskipun mereka didalam rumah yang suhu ruangannya sejuk, tapi pakaian Rayna jauh dari kesan formal. Lihat penampilan orang lain disekitarnya yang lebih rapi dan berkelas.

"Ini, makan buah." Kaivaro menyodorkan sepiring buah-buahan yang sudah dipotong kecil-kecil. Rayna menoleh padanya, menggenggam tangan pria itu dengan erat.

"Pulang yuk." Bisik Rayna sepenuhnya memohon.

Nyalinya masih belum terkumpul untuk menghadap orang tua Kaivaro, karena insiden mereka di pergoki pagi itu.

Kaivaro mengangkat alisnya, lalu tersenyum dan mengusap tangan Rayna agar gadis itu tenang. "Kan ini udah pulang."

"Bukan kesini tapi-"

"Rayna?" Mendengar dirinya dipanggil keduanya menoleh, Sepertinya tidak asing. Perempuan yang sepertinya baru datang itu tersenyum menghampiri keduanya membuat Rayna refleks berdiri.

"Apa kabar kamu?" Tanya perempuan itu sambil memeluk Rayna. Lagi-lagi perempuan itu tergelak melihat reaksi Rayna yang terlihat bingung.

"Aku Hera, masa nggak inget sih?" Saat itu juga Rayna membulatkan bibirnya.

"Ooo, iya. Baru inget, saya baik kak." Jawab Rayna tersenyum canggung. Pantes bisa bahasa negaranya, ternyata dia kak Hera.

Hera tersenyum, melirik pada syal yang melilit di leher Rayna lalu menatap Kaivaro dengan mata memicing dan menggeleng. Perempuan itu menepuk bahu Rayna dengan kedua tangannya seolah menguatkan Rayna.

"Kamu yang sabar ya, varo kalau udah begini emang susah direm." Ucapnya sebelum berlalu pergi menyapa anggota keluarga yang lain.

Rayna mengerjap bingung, tidak mengerti dengan perkataan kak Hera barusan. "Maksudnya apa var?" Tanyanya pada pria disebelahnya.

Pria itu malah menggeleng. "Nggak usah dipikirin." Ucapnya menuntun Rayna agar duduk kembali. "Mending makan buahnya, katanya buah ini bagus buat kesuburan." Lanjutnya menyuapkan sepotong buah pada Rayna.

Rayna memukul bahu Kaivaro. "Apaan sih!"

Mereka melanjutkan makan dengan sesekali mengobrol dan bercanda dengan bahasa lokal. Rayna paham, hanya saja dia tidak bisa tertawa dalam keadaan gugup. Dia yakin mukanya sekarang tambah pucet. Tapi syukurlah semuanya berjalan lancar, sampai kemudian hidangan penutup disajikan.

"Huuekㅡ"

Semua pandangan anggota keluarga disana menoleh pada Rayna. Gadis itu sedang menutupi mulutnya. Lalu pandangan mereka beralih pada Kaivaro yang memberikan segelas air untuk gadis itu.

"Kenapa sayang?" Tanya ibu Kaivaro membuat Rayna mendongak dan baru menyadari ternyata semua orang tengah memperhatikannya dengan tatapan -- eum entahlah itu susah dijelaskan.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ